Gampar Tiga Anak Buah, Kasatlantas Dilaporkan

Reporter

Editor

Kamis, 22 September 2011 21:52 WIB

Tiga polisi yang melaporkan Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Makassar

TEMPO Interaktif, Makassar - Tiga anggota Satuan Lalu Lintas Kepolisian Sektor Ujungpandang melaporkan Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Ajun Komisaris Besar Muhammad Hidayat ke Bagian Profesi dan Pengamanan (Propam). Tiga polisi itu, Ajun Inspektur Satu Mappakaya, Ajun Inspektur Dua Muhammad Risal, dan Brigadir Sudirman, mengaku dianiaya Hidayat.
Menurut Mappakaya, penganiayaan itu berawal ketika dia dan dua rekannya sedang beristirahat. "Kami baru saja selesai melakukan pengaturan jalan raya untuk memperlancar bus Pallawa Lipu yang ditumpangi Wakapolda," kata Mappakaya di Polsek Ujungpandang, Rabu malam lalu.
Tak lama kemudian, Mappakaya menceritakan, Hidayat datang ke pos lalu lintas tempatnya berjaga. Hidayat langsung memerintahkan ketiganya untuk kembali mengatur arus lalu lintas. Mereka pun beranjak dan kembali ke jalan. "Saat bergerak keluar, kami langsung dipukuli dan ditendang di depan umum," ujar Mappakaya. "Kami salah apa?"
Ketiga polisi itu saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Profesi dan Pengamanan Polrestabes Makassar. Pemeriksaan itu untuk mengetahui dasar tindakan penganiayaan tersebut. "Kami tidak keberatan dihukum oleh atasan, tapi dengan cara yang terhormat, jangan di depan umum," ucap Risal.
Dia menambahkan, sebagai bawahan, ia tunduk kepada atasan--apalagi dalam urusan dinas. Tapi etika pemberian sanksi juga harus ada dan disesuaikan dengan kondisi. "Kalau memang kami melanggar, panggil kami baik-baik. Kami siap menerima apa saja sanksi itu," ujarnya.
Warga yang menyaksikan tindakan kekerasan itu, Muhammad Aris, mengatakan ketiga polisi ditendang dan dipukuli setelah dimarahi. "Dia (Hidayat) kelihatan marah saat tiba di depan pos jaga tiga anggota lalu lintas itu," kata Aris.
Muhammad Hidayat, yang ditemui secara terpisah, mengaku kesal kepada tiga anak buahnya tersebut. Sebab, mereka tidak melaksanakan tugas dengan baik dan jujur. "Mestinya mereka bekerja untuk masyarakat, bukan untuk kepentingan diri mereka," ucapnya. "Tapi sudahlah, jangan dibesar-besarkan."
Hidayat mengaku sudah beberapa kali mendapat informasi bahwa tiga anggotanya itu kerap melakukan pungutan liar. Apa yang dilakukannya itu, kata dia, untuk mengubah sikap anggotanya tersebut. "Mereka pernah tertangkap tangan, tapi tidak mau berubah. Tindakan mereka ini menyakiti masyarakat."
Kepala Polrestabes Makassar Komisaris Besar Erwin Triwanto mengungkapkan pihaknya masih melakukan pemeriksaan internal. "Kita lihat dulu letak kesalahannya," katanya. Dia menambahkan, kasus pemukulannya akan masuk pidana umum. Untuk pelanggaran disiplin dan etika, akan masuk Propam.
Kepala Seksi Propam Polrestabes Makassar Ajun Komisaris J. Djolo belum bersedia memberi komentar lebih jauh soal ini. "Pidana umumnya bisa dicabut, tapi pelanggaran etiknya tetap lanjut sampai dengan sidang," katanya.
SAHRUL

Berita terkait

Menko PMK soal Taruna STIP Tewas Dianiaya: Selama Ini Tanggung Jawab Institusi

8 menit lalu

Menko PMK soal Taruna STIP Tewas Dianiaya: Selama Ini Tanggung Jawab Institusi

Muhadjir mengatakan jika kasus tersebut berkaitan dengan mahasiswa seperti STIP, biasanya itu juga ditangani oleh pimpinan institusi

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Katolik Unpam Tangsel Jadi Korban Penganiayaan Saat Berdoa Rosario di Sebuah Rumah

3 jam lalu

Mahasiswa Katolik Unpam Tangsel Jadi Korban Penganiayaan Saat Berdoa Rosario di Sebuah Rumah

Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Tangsel jadi sasaran penganiayaan saat berdoa rosario di sebuah rumah.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

1 hari lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

1 hari lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

1 hari lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

1 hari lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya