Menteri Agama Akan Satukan Kriteria Penetapan Lebaran  

Reporter

Editor

Rabu, 21 September 2011 15:49 WIB

Ormas Islam saat mengikuti sidang Isbath penentuan Hari Raya Idul Adha 1431 H di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Senin (8/11). TEMPO/Subekti

TEMPO Interaktif, Semarang - Kementerian Agama akan menggelar Musyawarah Nasional khusus membahas penetapan awal bulan Ramadan dan 1 Syawal atau penetapan Hari Raya Idul Fitri. “Munas alim ulama akan digelar pada November mendatang. Itu (munas) khusus membahas tentang kriteria penetapan awal bulan,” kata Menteri Agama Suryadharma Ali usai mengikuti acara halal bihalal dan silaturahim alim ulama di Masjid Agung Jawa Tengah, Rabu 21 September 2011.

Suryadharma menyatakan selama ini selalu terjadi perbedaan dalam penetapan awal bulan baik 1 Ramadan maupun 1 Syawal. Itu biasa terjadi karena adanya perbedaan dalam menetapkan kriteria pada posisi berapa derajat bulan sabit itu bisa dilihat.

Selama ini ada yang menganut 4 derajat, dua derajat, dan 0,5 derajat. “Selama perbedaan itu ada, potensi adanya perbedaan awal bulan akan selalu terjadi,” kata dia.

Agar tak selalu terjadi perbedaan dalam menentukan awal bulan itulah Kementerian Agama akan menyatukan kriteria: dalam kondisi bagaimana awal bulan itu bisa diputuskan.

Dua hari lalu Kementerian Agama sudah menggelar lokakarya untuk menyiapkan materi, narasumber, konsep acara musyawarah nasional. Lokakarya diikuti badan hisab dan rukyat, lembaga keagamaan, organisasi keagamaan, ulama fikih, dan lain-lain.

Suryadharma berharap ada kebesaran hati dari para pimpinan umat Islam untuk mempersatukan kriteria penentuan awal bulan. Jika itu bisa diwujudkan, Surya memperkirakan di masa mendatang tak akan terjadi lagi perbedaan dalam menentukan awal bulan.

Dalam pelaksanaan munas nanti Kementerian akan memprioritaskan keterlibatan dua arus besar organisasi keagamaan. Dua arus besar itu adalah organisasi kemasyarakatan yang selama ini sudah selalu mengikuti sidang isbat yang digelar pemerintah dan ormas yang selama ini tak mengikuti siding isbat yang dilakukan pemerintah.

Ormas yang tak mengikuti sidang isbat ini biasanya menentukan awal bulan Ramadan dan 1 Syawal berdasarkan kriterianya sendiri. Suryadharma mencontohkan ada kelompok Naqsabandiyah di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur yang selama ini berbeda dalam menentukan 1 Syawal.

Bahkan, kata Surya, di Sulawesi Selatan juga ada kelompok yang menentukan 1 Syawal hanya dengan mengukur pasang-surut air laut. “Hal-hal seperti itu nanti akan kita samakan dengan tidak mengabaikan prinsip-prinsip keilmuan,” kata Ketua Umum PPP tersebut.

ROFIUDDIN

Berita terkait

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

15 jam lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

6 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

6 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

7 hari lalu

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

Harga bawang merah naik hingga Rp 80 ribu per kilogram. Menteri Zulhas bilang gara-gara lebaran.

Baca Selengkapnya

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

8 hari lalu

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI mencatat total 20.944.000 penumpang commuter line selama masa angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

8 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

8 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Hutama Karya Sebut Usai Lebaran, Kendaraan yang Melintasi Jalan Tol Trans Sumatera Malah Lebih Tinggi

8 hari lalu

Hutama Karya Sebut Usai Lebaran, Kendaraan yang Melintasi Jalan Tol Trans Sumatera Malah Lebih Tinggi

Selama periode arus mudik dan balik Lebaran 2024 di Jalan Tol Trans Sumatera, PT Hutama Karya (Persero) mencatat 2,1 juta kendaraan melintas.

Baca Selengkapnya

Direktur BRI Tinjau Langsung Operasional Layanan Libur Lebaran

8 hari lalu

Direktur BRI Tinjau Langsung Operasional Layanan Libur Lebaran

Direktur Retail Funding and Distribution BRI, Andrijanto, meninjau operasional di Branch Office BRI Jakarta untuk memastikan performa layanan BRI selama periode libur lebaran.

Baca Selengkapnya

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

8 hari lalu

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

KAI Daop 9 Jember menyebutkan ada sebanyak 208.798 penumpang yang menggunakan kereta api di wilayahnya selama pelaksanaan angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya