Miranda Dicecar Soal Kedekatannya dengan Nunun  

Reporter

Editor

Selasa, 20 September 2011 15:33 WIB

Miranda S. Goeltom. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO Interaktif, Jakarta - Bekas Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda Swaray Goeltom, selesai menjalani pemeriksaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi pada Selasa siang, 20 September 2011. Miranda diperiksa penyidik selama hampir empat jam, sejak pukul 09.30 pagi tadi.

"Saya ditanya kenal Nunun (Nurbaetie) atau tidak, saya jawab kenal. Begitu saja," ujar Miranda, yang mengenakan setelan tweed merah muda, kepada wartawan usai pemeriksaan di kantor KPK.

Menurut Miranda, pada hari ini ia hanya ditanyai empat pertanyaan oleh penyidik KPK. Beberapa di antaranya mengenai perkenalan Miranda dengan Nunun serta pertemuan-pertemuan yang pernah terjadi antara keduanya.

"Saya bilang dia pernah datang ke kantor saya. Tapi datang ke kantor saya itu setelah terpilih dalam rangka penawaran saya sebagai Sekjen Gabsi (Gabungan Bridge Seluruh Indonesia)," ujar dosen Universitas Indonesia itu.

Adapun mengenai kasus cek pelawat yang diduga ada kaitannya dengan terpilihnya Miranda sebagai Deputi Gubernur Senior BI pada 2004 lalu, justru sama sekali tidak ditanyakan oleh penyidik. "Oh enggak, saya tidak tahu, tidak ditanyakan," ujarnya.

Juru bicara komisi antikorupsi, Johan Budi, saat dihubungi hari ini, mengatakan Miranda diperiksa sebagai saksi untuk tersangka kasus suap cek pelawat, Nunun Nurbaetie. Nunun sendiri hingga kini belum diketahui keberadaannya. Direktorat Jenderal Imigrasi beberapa waktu lalu menyatakan pihaknya kehilangan jejak istri mantan Wakil Kepala Kepolisian RI Adang Daradjatun itu.

Dalam kasus suap cek pelawat, lebih dari tiga puluh politikus menjadi tersangka. Sebagian dari mereka sudah bebas dari hukuman penjara, sedangkan sebagian lainnya masih menjalani hukuman yang dijatuhkan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi DKI.

Sejumlah kesaksian dalam persidangan kasus tersebut mengungkap peran Nunun sebagai pemberi cek ke sejumlah anggota Komisi IX DPR periode 1999-2004 melalui anak buahnya, Ary Malangjudo. Cek diberikan Ary tak lama setelah Miranda menang sebagai Deputi Gubernur Senior BI pada 2004 lalu.

Miranda sendiri membantah masih menjalin komunikasi dengan Nunun setelah Nunun dikabarkan melancong ke Singapura awal tahun lalu. "Tidak. Wah, (pertemuan dengan Nunun) itu sudah bertahun-tahun lalu. Anak dia, teman sekolah anak saya," kata dia singkat.

ISMA SAVITRI

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

9 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

12 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

15 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

17 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

19 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

20 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

21 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

22 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya