Penyaluran Diubah, Ratusan Daerah Belum Salurkan Dana BOS

Reporter

Editor

Rabu, 14 September 2011 18:00 WIB

ANTARA/Noveradika

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebanyak ratusan kabupaten/kota diketahui belum menyalurkan dana Bantuan Operasional Sekolah triwulan ketiga tahun ini. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh saat memberikan paparan Rencana Kerja Anggaran Kementerian dan Lembaga di depan Komisi X DPR-RI siang tadi.

"Baru 47,7 persen kabupaten/kota dari sekitar 490 yang salurkan BOS data Kementerian per 12 September," kata Muhammmad Nuh, Rabu, 14 September 2011.

Keterlambatan penyaluran, menurut Nuh, terjadi karena adanya mekanisme baru. Sebelumnya, dana BOS disalurkan langsung oleh pusat ke sekolah. Namun tahun ini, dana ditransfer melalui anggaran pendapatan belanja daerah masing-masing kabupaten/kota.

Dia menambahkan, banyak daerah yang belum dapat menyesuaikan diri dengan perubahan itu. Perubahan itu, katanya lagi, diputuskan atas dasar otonomi daerah. "Tahun 2011 kenapa ke APBD? Bahwa semangatnya yang menjalankan pendidikan dasar ada di tangan kabupaten/kota," jelas Nuh.

Mantan rektor ITS ini melanjutkan dari banyaknya hambatan, pemerintah lantas memutuskan untuk kembali mengubah mekanisme penyaluran di tahun 2012. Dana BOS tahun depan direncanakan akan masuk ke kas provinsi daerah untuk langsung disalurkan ke sekolah-sekolah.

Perubahan ini, kata Nuh, diharapkan dapat memperbaiki kondisi yang ada sehingga pendidikan dasar tidak terhambat karena lambatnya kabupaten/kota menyalurkan dananya.

Seperti diketahui, ratusan kabupaten/kota di Indonesia dinyatakan terlambat menyalurkan dana BOS triwulan pertama dan juga kedua tahun ini. Bahkan di triwulan pertama pada bulan kedua, baru ada 25,2 persen kabupaten/kota yang tercatat sudah menyalurkan dana BOS. Sedangkan untuk triwulan kedua di bulan kedua, sebanyak 75,3 persen kabupaten/kota sudah menyalurkan dana BOS.

Keterlambatan itu kembali terulang di triwulan ketiga. Kementerian Pendidikan Nasional lantas memberikan sanksi finansial berupa pemotongan dana anggaran transfer dari pusat ke daerah di luar dana pendidikan untuk tahun 2012.

Saat ini, besaran BOS yang diterima oleh sekolah sudah dinaikkan dari tahun sebelumnya. SD/SDLB di kota menerima Rp 400 ribu per siswa per tahun; SD/SDLB di kabupaten Rp 397 ribu per siswa per tahun; SMP/SMPLB/SMPT di kota Rp 575 ribu per siswa per tahun; dan SMP/SMPLB/SMPT di kabupaten Rp 570 ribu per siswa per tahun.

Total dana BOS 2011 ini mencapai Rp 16,8 triliun untuk 36.751.515 murid, yang terdiri atas 27.225.299 siswa SD/SDLB dan 9.526.216 siswa SMP/SMPLB/SMPT.

RIRIN AGUSTIA

Berita terkait

BPKD DKI Tepis Isu Heru Budi Pangkas Penerima KJMU untuk Potong Anggaran Pendidikan

49 hari lalu

BPKD DKI Tepis Isu Heru Budi Pangkas Penerima KJMU untuk Potong Anggaran Pendidikan

Kepala BPKD DKI Jakarta membantah adanya instruksi Heru Budi untuk memotong anggaran pendidikan karena ada kebijakan baru pemadanan penerima KJMU.

Baca Selengkapnya

JPPI Minta Anggaran Program Makan Siang Gratis Tak Ambil dari Alokasi untuk Pendidikan

59 hari lalu

JPPI Minta Anggaran Program Makan Siang Gratis Tak Ambil dari Alokasi untuk Pendidikan

JPPI mengatakan program makan siang gratis tidak boleh mengambil anggaran pendidikan yang saat ini sudah sangat terbebani.

Baca Selengkapnya

Janji Anies Baswedan Bentuk Pos Anggaran Pendidikan Khusus Disabilitas dan Kelompok Rentan

24 Januari 2024

Janji Anies Baswedan Bentuk Pos Anggaran Pendidikan Khusus Disabilitas dan Kelompok Rentan

Anies Baswedan Komitmen akan Bentuk Pos Anggaran Pendidikan Khusus Disabilitas dan Kelompok Rentan

Baca Selengkapnya

Jokowi Soroti Perlunya Kenaikan Anggaran Pendidikan untuk Hadapi Bonus Demografi

16 Januari 2024

Jokowi Soroti Perlunya Kenaikan Anggaran Pendidikan untuk Hadapi Bonus Demografi

Jokowi menyatakan bahwa Indonesia harus mengejar ketimpangan pendidikan dengan negara lain.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingin Anggaran dan Jumlah Penerima LPDP Ditambah hingga 5 Kali Lipat

16 Januari 2024

Jokowi Ingin Anggaran dan Jumlah Penerima LPDP Ditambah hingga 5 Kali Lipat

Jokowi mengatakan anggaran untuk pendidikan perlu ditambah, termasuk untuk Beasiswa LPDP.

Baca Selengkapnya

Untuk Apa Saja Anggaran Pendidikan RAPBN 2024 Rp 660,8 Triliun?

17 Agustus 2023

Untuk Apa Saja Anggaran Pendidikan RAPBN 2024 Rp 660,8 Triliun?

Presiden Joko Widodo mengatakan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 menganggarkan dana pendidikan sebesar Rp 660,8 triliun.

Baca Selengkapnya

APBN 2023 Rp3.061,2 Triliun, Anggaran Ketahanan Pangan Terkecil

1 Desember 2022

APBN 2023 Rp3.061,2 Triliun, Anggaran Ketahanan Pangan Terkecil

Alokasi APBN 2023 itu terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp2.246,5 triliun rupiah, dan transfer ke daerah sebesar Rp814,7 triliun.

Baca Selengkapnya

Komisi VIII DPR Sepakat Perjuangkan Aspirasi Madrasah dan Pesantren

23 September 2022

Komisi VIII DPR Sepakat Perjuangkan Aspirasi Madrasah dan Pesantren

HNW meminta agar Pesantren menjadi Direktorat Jenderal, serta proporsionalitas anggaran bagi madrasah swasta, evaluasi sistem pengangkatan guru madrasah, sosialisasi UU Pesantren, dan realisasi Dana Abadi Pesantren.

Baca Selengkapnya

Perkuat Dana Abadi, Alumni ITS Sumbang Rp 1 Miliar

17 Agustus 2022

Perkuat Dana Abadi, Alumni ITS Sumbang Rp 1 Miliar

Ikatan Alumni ITS menyumbang Rp 1 miliar untuk dana abadi. Dana tersebut digunakan untuk mendukung kegiatan Tri Dharma kampus.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Anggaran Pendidikan 2023 Direncanakan Rp 608,3 Triliun

16 Agustus 2022

Jokowi: Anggaran Pendidikan 2023 Direncanakan Rp 608,3 Triliun

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa pemerintah menyiapkan anggaran pendidikan sebesar Rp 608,3 triliun.

Baca Selengkapnya