Warga di Kabupaten Kediri Mulai Konsumsi Gaplek

Reporter

Editor

Minggu, 11 September 2011 17:01 WIB

Menjemur gaplek. Tempo/Andry Praseto

TEMPO Interaktif, Kediri - Sedikitnya enam kecamatan di Kabupaten Kediri mengalami kekeringan hebat. Keringnya sumber mata air ini juga membuat sebagian warga mulai mengkonsumsi gaplek.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, warga yang mulai mengkonsumsi gaplek terdapat di Dusun Blimbing, Desa Karanganyar, Kecamatan Mojo. Makanan berbahan dasar ketela ini lebih mudah didapatkan dibandingkan padi yang membutuhkan pasokan air dalam jumlah besar.

Miyati, 38 tahun, ibu rumah tangga di Dusun Blimbing, mengatakan intensitas mengkonsumsi gaplek meningkat sejak wilayahnya dilanda musim kemarau. Gaplek yang sebelumnya dimanfaatkan warga sebagai selingan beras saat ini menjadi makanan utama. “Setiap hari makan gaplek karena beras sangat sulit,” katanya, Minggu, 11 September 2011.

Bersama tujuh anggota keluarganya, perempuan yang bekerja sebagai penjual jajanan ini menghabiskan tak kurang satu setengah kilogram gaplek setiap hari. Dia cukup beruntung memiliki sepetak lahan yang ditanami ketela. Untuk kebutuhan gaplek, Miyati tak perlu membeli seperti warga lainnya. Harga gaplek ini relatif murah dibandingkan beras, yakni Rp 1.600 per kilogram.

Kekeringan telah melanda sebagian besar warga di lereng Gunung Wilis. Sebanyak lima kecamatan di kawasan ini sudah tak memiliki pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Selain mengancam kelangsungan manusia, kondisi ini juga merusak lahan pertanian warga.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Kediri Edhi Purwanto mengatakan Dinas Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) setempat melaporkan enam kecamatan di wilayahnya mengalami kekeringan, yakni Kecamatan Semen, Tarokan, Mojo, Banyakan, Grogol, dan Kecamatan Kepung. “Rata-rata daerah pegunungan,” kata Edhi kepada Tempo.

Edhi menambahkan, lebih dari 2.477 kepala keluarga dilaporkan tak mendapat air bersih setiap harinya. Meski berusaha mendalamkan sumur, sumber air tak kunjung muncul.

Karena itu pemerintah daerah setempat berusaha membantu penggalian sumur menggunakan peralatan bor. Dengan peralatan ini warga bisa menggali sumur hingga kedalaman 500 meter. Namun, upaya pengeboran tidak serta-merta mengatasi kebutuhan air bagi seluruh warga. Sebab, tak semua lokasi atau titik yang digali masih menyimpan air. “Terpaksa satu sumur untuk kebutuhan satu perkampungan,” ujar Edhi.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

38 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

44 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

48 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

50 hari lalu

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

2 Maret 2024

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,

Baca Selengkapnya

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

29 Februari 2024

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

8 Februari 2024

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

24 Januari 2024

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

5 Januari 2024

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi di tahun 2024 curah hujan berada di kondisi normal.

Baca Selengkapnya

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

22 Desember 2023

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

Banyak anak di daerah yang terdampak itu mengalami infeksi saluran pernapasan akut selama kekeringan berkepanjangan.

Baca Selengkapnya