30 Persen Pegawai Pemprov DIY Tak Produktif

Reporter

Editor

Kamis, 8 September 2011 17:00 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami kelebihan 2.500 pegawai negeri sipil. Dengan usia rata-rata di atas 40 tahun, kinerja mereka dianggap tak bagus lagi.

Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Istimewa Yogyakarta Ichsanuri menilai kerja mereka di kantor tak lagi produktif lagi. “Udad-udud (merokok), moco koran (baca koran),” kata dia di ruangannya, Kamis, 8 September 2011.

Saat ini ada 7.600 pegawai negeri sipil di lingkungan Pemprov DIY. Kelebihan pegawai terjadi merata di hampir semua bagian pemerintahan. Selain kebanyakan para pegawai yang dianggap tak lagi produktif lantaran sudah berusia tua, ada juga yang masih berusia muda.

Namun, lanjut Ichsanuri, kinerja tiap pegawai tetap berbeda. Ada yang berkembang positif atau bahkan ada yang anjlok negatif. “Wes ruwet meh ngandani (sudah ruwet mau mengingatkan),” kata dia menyesalkan perihal pegawai yang tak produktif.

Dia mengatakan cukup senang adanya moratorium (penghentian sementara) penerimaan calon pegawai negeri sipil. Harapannya, moratorium bisa menyelesaikan beban kelebihan pegawai dan memperbaiki kinerja pemerintahan.

Ditetapkan dalam surat keputusan bersama Tiga Menteri, Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, serta Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara, moratorium berlangsung sejak 1 September 2011 hingga 16 bulan mendatang. Moratorium dimaksudkan agar distribusi pegawai merata. Daerah yang kelebihan pegawai bisa memindahkannya ke daerah lain yang masih kekurangan.

Sayangnya, kelebihan pegawai di Yogyakarta didominasi oleh pegawai yang telah berusia tua sehingga tak bisa dipindahkan ke luar daerah. Salah satu cara untuk menyelesaikan masalah kelebihan pegawai adalah dengan cara natural, yakni menunggu hingga mereka pensiun.

Di sisi lain, kata Ichsanuri, Pemprov DIY pun mengalami kekurangan PNS hingga mencapai 1000 orang. Kekurangan itu untuk menutup kebutuhan tenaga pendidikan semisal guru sekolah luar biasa, serta tenaga kesehatan, semisal dokter.

Tak menutup kemungkinan, untuk menutup kekurangan itu, pemerintah menerima pegawai pindahan dari daerah lain. Namun, agar efektif, pemerintah akan menseleksi secara ketat. “Pokoknya 1000 itu yang pinter-pinter, masih muda, dan prospektif,” kata dia.

Sementara itu, sepengamatan Tempo, suasana perkantoran pemerintah memang tak sesibuk kantor swasta. Kebanyakan para pegawai terlihat lebih santai bekerja. Kondisi itu terjadi hampir seluruh bagian, baik pegawai yang bertugas di kantor yang berurusan melayani masyarakat secara langsung atau tidak.

Pakar politik pemerintahan dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, IGN AA Ari Dwaipayana, menilai ada fungsi pengawasan yang berjalan tak maksimal sehingga para pegawai tak efektif bekerja. Pegawai yang disiplin dan bekerja secara baik seharusnya mendapat apresiasi dan penghargaan. Begitu juga sebaliknya, pegawai yang tak disiplin dan kinerjanya buruk harus diberi hukuman. “Harus ada reward and punisment,” kata dia.

Harus diakui, lanjut dia, reformasi sistem birokrasi memang belum berjalan maksimal. Struktur pemerintahan saat ini cukup banyak, tetapi minim fungsi. Padahal semestinya, struktur pemerintahan harus ramping dan memiliki banyak fungsi. “Miskin struktur, tapi kaya fungsi,” saran dia.

Kondisi itulah yang mendorong adanya sejumlah kantor dinas mengalami suprplus pegawai. Sementara, banyaknya pegawai itu tak banyak memiliki fungsi kerja.

ANANG ZAKARIA


PNS

Berita terkait

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

16 jam lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

1 hari lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

5 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya

Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

6 hari lalu

Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

Berikut perbandingan besar gaji yang diterima Prabowo ketika saat menjadi Menteri Pertahanan dengan Presiden.

Baca Selengkapnya

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

7 hari lalu

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

Jumlah CASN yang direkrut terdiri atas 690 ribu PNS dan 1,6 juta untuk formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Baca Selengkapnya

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

8 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

14 hari lalu

ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

Rekrutmen dosen tetap ITB non PNS sebelumnya pada 2022. Tuntutan perkembangan multikampus serta jumlah mahasiswanya.

Baca Selengkapnya

Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

15 hari lalu

Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

Sumber Tempo mengungkap jika seorang dosen di Untan diduga menjadi joki nilai mahasiswa program S2 di FISIP. Tarifnya mencapai Rp 30 juta.

Baca Selengkapnya

Kapan THR Pertama di Indonesia Dibagikan? Kaum Buruh Sempat Protes

23 hari lalu

Kapan THR Pertama di Indonesia Dibagikan? Kaum Buruh Sempat Protes

Sejarah THR yang sempat diprotes kaum buruh

Baca Selengkapnya

PNS Inggris Minta Berhenti Kerja Massal, Khawatir Terlibat Kejahatan Perang Israel di Gaza

26 hari lalu

PNS Inggris Minta Berhenti Kerja Massal, Khawatir Terlibat Kejahatan Perang Israel di Gaza

PNS Inggris yang mengawasi ekspor senjata ke Israel meminta berhenti kerja atas kekhawatiran terlibat dalam kejahatan perang di Gaza.

Baca Selengkapnya