Komisi IX Akan Panggil Rektor UI

Reporter

Editor

Jumat, 26 Agustus 2011 16:35 WIB

Gumilar Rusliwa Somantri. TEMPO/Adri Irianto

TEMPO Interaktif, Jakarta - Komisi Ketenagakerjaan DPR menyatakan akan memanggil Rektor Universitas Indonesia Gumilar Rosliwa Somantri terkait pemberian gelar Doktor Honoris Causa kepada Raja Abdullah dari Arab Saudi. Anggota Komisi IX dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Okky Asokawati, mengatakan akan menanyakan dasar dari pemberian gelar ini. "Akan kami panggil setelah Lebaran nanti," ujarnya saat ditemui wartawan usai menghadiri kunjungan sejumlah aktivis ketenagakerjaan dan civitas akademika UI di gedung DPR, Jumat, 26 Agustus 2011.

Ahad, 21 Agustus 2011 lalu, Rektor UI Gumilar Rosliwa Somantri menyerahkan secara langsung gelar tersebut kepada Raja Abdullah di Istana Al-Safa, Saudi. Raja Abdullah dinilai pantas menerima gelar Doctor Honoris Causa atas perhatiannya pada perkembangan kemanusiaan dan iptek serta menjadikan Saudi sebagai pusat peradaban Islam moderat.

Penganugerahan gelar tersebut dilakukan langsung dalam satu upacara yang diadakan di Istana Al-Safa, Arab Saudi. Acara tersebut dihadiri para ulama internasional, beberapa menteri Arab Saudi, para pimpinan lembaga tinggi Arab Saudi, dan para gubernur.

Pemberian gelar ini dikecam berbagai pihak. Alasannya, pemberian gelar tak sejalan dengan kenyataan masih banyaknya tenaga kerja Indonesia yang dipekerjakan secara tidak manusiawi bahkan dihukum pancung di sana.

Okky sendiri mengatakan adanya dugaan pelanggaran dalam pemberian gelar ini. Ia mengatakan berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Indonesia Nomor 1312 Tahun 2008, pemberian gelar honoris causa seharusnya diberikan di Indonesia. "Tapi ini kan tidak, diberikan di sana. Bahkan kalau kita lihat, Rajanya itu ketika diberikan hanya duduk saja," ujarnya.

Selain itu, menurut Okky, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1980, rektor harus memberikan karya calon penerima gelar kepada menteri pendidikan untuk mendapatkan persetujuan. "Dan karyanya itu harus outstanding. Makanya kita akan pertanyakan, mana karyanya," tutur mantan model kondang era 90-an ini.

Sebagai universitas kenamaan di Indonesia, lanjutnya, ia menyayangkan tindakan yang dilakukan UI ini. "Sama sekali tidak mendasar, seakan UI itu seperti mercusuar saja, yang jauh dengan rakyatnya," ujar Okky.

FEBRIYAN

Berita terkait

BNI dan UI Kembali Helat Ajang Maraton

26 Mei 2023

BNI dan UI Kembali Helat Ajang Maraton

BNI UI Half Marathon 2023 akan digelar pada Ahad, 16 Juli 2023.

Baca Selengkapnya

Pusat Krisis Covid-19 UI Berikan Layanan Konseling

24 April 2020

Pusat Krisis Covid-19 UI Berikan Layanan Konseling

Tim khusus FIK UI ini mengedukasi masyarakat tentang penularan, pencegahan dan tanda gejala COVID-19 hingga kesehatan mental masyarakat selama wabah.

Baca Selengkapnya

Peringkat UI Melonjak di World University Impact Rankings 2020

24 April 2020

Peringkat UI Melonjak di World University Impact Rankings 2020

Universitas Indonesia (UI) menempati peringkat 47 dunia sebagai perguruan tinggi yang mampu memberikan dampak bagi sosial dan ekonomi bangsa.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, DPPM UI Salurkan Bantuan Paket Kebersihan Diri

24 April 2020

Cegah Covid-19, DPPM UI Salurkan Bantuan Paket Kebersihan Diri

DPPM UI menyalurkan bantuan berupa 1.368 paket kebersihan diri berupa sampo, sikat dan pasta gigi untuk menunjang sanitasi cegah Covid-19.

Baca Selengkapnya

Ramadan, 11 Kelompok Pasien Ini Dianjurkan Tidak Puasa

24 April 2020

Ramadan, 11 Kelompok Pasien Ini Dianjurkan Tidak Puasa

Dekan FKUI Ari Fahrial Syam menjelaskan ada 11 kelompok pasien yang dianjurkan tidak berpuasa selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

UI, UGM, IPB Masuk 100 Universitas Versi Times Higher Education

24 April 2020

UI, UGM, IPB Masuk 100 Universitas Versi Times Higher Education

Berdasarkan peringkat Times Higher Education Universitas Indonesia berada di urutan ke 47, UGM 72, dan IPB peringkat 77.

Baca Selengkapnya

Prabowo 'Bela' Jokowi, Pengamat: Pemerintah Dalam Tekanan

23 April 2020

Prabowo 'Bela' Jokowi, Pengamat: Pemerintah Dalam Tekanan

Pengamat dari Puskapol UI menyebut munculnya Prabowo yang membela Jokowi menunjukkan pemerintah sedang dalam tekanan menghadapi Covid-19.

Baca Selengkapnya

UI Kembangkan APD Pemurni Udara untuk Petugas Medis COVID-19

18 April 2020

UI Kembangkan APD Pemurni Udara untuk Petugas Medis COVID-19

Inovasi APD ini diharapkan mampu melindungi para petugas medis yang bertugas merawat para pasien COVID-19.

Baca Selengkapnya

UI Terima 1.636 Mahasiswa Baru Jalur Prestasi Akademik

14 April 2020

UI Terima 1.636 Mahasiswa Baru Jalur Prestasi Akademik

Jumlah tersebut terdiri atas 739 calon mahasiswa program Vokasi, 640 program Sarjana Kelas Paralel, dan 257 program Sarjana Kelas Internasional.

Baca Selengkapnya

UI Terima 1.106 Mahasiswa Baru melalui SNMPTN 2020

8 April 2020

UI Terima 1.106 Mahasiswa Baru melalui SNMPTN 2020

Setelah SNMPTN 2020, ada jalur penerimaan lain yang dibuka yakni SBMPTN dan SIMAK UI. Proses seleksi ikut dipengaruhi wabah COVID-19.

Baca Selengkapnya