Empat Menteri Bentuk Tim Pencairan Dana BOS  

Reporter

Editor

Selasa, 16 Agustus 2011 10:28 WIB

Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh. TEMPO/Zulkarnain

TEMPO Interaktif, Jakarta - Empat menteri menandatangani Surat Keputusan Bersama Percepatan Pencairan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ke daerah tingkat kabupaten dan kota, hari ini, Selasa, 16 Agustus 2011. Mereka adalah Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, dan Menteri Keuangan Agus Martowardojo.

Menurut Gamawan, pencairan dana BOS tahun 2011 ini memang belum maksimal. Dana yang dicairkan dari Kas Negara ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kerap terhambat pelaporannya. Semula, Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) harus dilaporkan oleh daerah setiap tiga bulan sekali.

Namun, pelaporan DIPA dengan model pencairan itu kerap molor karena berbenturan dengan peraturan daerah. Masalah muncul ketika dana cair setelah APBD digodok oleh DPRD. Karena itu, pelaporan DIPA pun diubah menjadi setahun sekali.

"Tapi, tetap saja ada daerah yang terlambat. Saat ini ada 10 daerah yang belum menyerahkan laporan," kata Gamawan usai penandatanganan SKB tersebut di kantor Menkokesra, Jakarta, hari ini.

Tahun ini, dana BOS yang dicairkan Kementerian Pendidikan Nasional melalui Kas Negara adalah sebesar Rp 16 triliun ke seluruh sekolah negeri dan swasta di daerah. Dari total dana itu, 70 persen sudah dicairkan. Sementara, sisanya belum dicairkan karena masih ada berbagai kendala.

Sebelumnya, model pencairan dana BOS yang dipakai adalah dicairkan dari Kas Negara ke APBD. Lalu, oleh pemerintah daerah ditransfer ke Unit Pelaksana Tugas (UPT) Dinas Pendidikan. Dari UPT, dana dibagi ke sekolah-sekolah sesuai dengan ketentuan.

Mendiknas M. Nuh menyatakan pencairan dana BOS sebelumnya hanya di bawah kendali kementeriannya. Padahal, proses pencairan itu melibatkan kementerian lain. Hal tersebut menyebabkan pencairan agak lama. Karena itulah, kata dia, empat kementerian kemudian membentuk Tim Lintas Sektor Percepatan Pencairan Dana BOS.

Tim tersebut memiliki empat tugas, melakukan monitoring pencairan BOS di daerah, melakukan evaluasi pencairan, melakukan asistensi agar cepat cair tanpa masalah, dan memonitor pelaporan di daerah-daerah. "Tim diturunkan ke daerah-daerah, memantau langsung pencairan BOS," kata mantan Rektor Institut Teknologi Surabaya (ITS) itu.

Tugas evaluasi itu akan menentukan mekanisme atau model pencairan BOS untuk 2012 mendatang. Jika model pencairan tahun ini tak banyak mengalami kendala yang berarti, maka tahun depan akan dipakai lagi. Sebaliknya, jika banyak ditemukan kendala, tahun depan model pencairannya bisa saja diubah.

Tim ini akan bekerja selama tiga bulan, mulai Agustus hingga Oktober 2011 mendatang. Pada akhir tugas, mereka harus segera melaporkan hasil monitoringnya agar segera bisa disimpulkan model pencairan apa yang akan digunakan pada tahun depan. Menteri Koordinator Kesra Agung Laksono menambahkan, untuk menopang kinerja tim tersebut, kementerian juga melibatkan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).



MUHAMMAD TAUFIK

Berita terkait

Bakal Digunakan untuk Program Makan Siang Gratis, Apa Saja Larangan Peruntukan Dana BOS?

58 hari lalu

Bakal Digunakan untuk Program Makan Siang Gratis, Apa Saja Larangan Peruntukan Dana BOS?

Airlangga Hartarto mengungkapkan dana BOS akan menjadi sumber dana program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Diwacanakan Bakal Digunakan untuk Program Makan Siang Gratis, Apa Peruntukan Dana BOS?

58 hari lalu

Diwacanakan Bakal Digunakan untuk Program Makan Siang Gratis, Apa Peruntukan Dana BOS?

Dana BOS adalah dana alokasi khusus nonfisik untuk mendukung biaya operasional nonpersonalia bagi satuan pendidikan.

Baca Selengkapnya

FSGI Protes Program Makan Siang Gratis Prabowo akan Ambil Dana BOS: Dana Pendidikan sudah Minim, Jangan Dikurangi

3 Maret 2024

FSGI Protes Program Makan Siang Gratis Prabowo akan Ambil Dana BOS: Dana Pendidikan sudah Minim, Jangan Dikurangi

Federasi Serikat Guru Indonesia atau FSGI menolak wacana mengalihkan dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk program makan siang gratis Prabowo.

Baca Selengkapnya

Serikat Guru Tolak Prabowo Alihkan Dana BOS untuk Makan Siang Gratis: Tidak Berpihak pada Pendidikan

3 Maret 2024

Serikat Guru Tolak Prabowo Alihkan Dana BOS untuk Makan Siang Gratis: Tidak Berpihak pada Pendidikan

Federasi Serikat Guru Indonesia menolak rencana Prabowo-Gibran mengalihkan dana BOS untuk pembiayaan program makan siang gratis. Pendidikan terancam.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Janjikan Dana Abadi Pesantren, IDEAS: BOS untuk Sekolah Swasta Lebih Penting

9 Februari 2024

Prabowo-Gibran Janjikan Dana Abadi Pesantren, IDEAS: BOS untuk Sekolah Swasta Lebih Penting

Yusuf Wibisono menilai janji dana abadi pesantren dari Prabowo-Gibran bisa diwujudkan tapi bukan prioritas saat ini.

Baca Selengkapnya

Sumbangan Sekolah Tidak Boleh untuk Pembangunan Fisik, SMKN 1 Depok Dinilai Melanggar Pergub

18 September 2023

Sumbangan Sekolah Tidak Boleh untuk Pembangunan Fisik, SMKN 1 Depok Dinilai Melanggar Pergub

Menurut anggota DPRD Jabar pembangunan fisik sekolah harus dianggarkan pemerintah, tidak boleh dibebankan kepada wali murid.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pungli di SMA-SMK Negeri Depok, DPRD Minta Pemkot Dorong Swasta Beri Bantuan Dana

12 September 2023

Dugaan Pungli di SMA-SMK Negeri Depok, DPRD Minta Pemkot Dorong Swasta Beri Bantuan Dana

DPRD Kota Depok buka suara soal dugaan pungli di SMA dan SMK Negeri. Pemkot Depok diminta dorong swasta beri bantuan dana CSR.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Bakal Periksa 13 Saksi dari Yayasan hingga Penerima Dana Dugaan TPPU Panji Gumilang Pekan ini

28 Agustus 2023

Bareskrim Bakal Periksa 13 Saksi dari Yayasan hingga Penerima Dana Dugaan TPPU Panji Gumilang Pekan ini

Pemeriksaan untuk mendalami peran dari pihak yayasan dan madrasah dalam penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di kasus Panji Gumilang.

Baca Selengkapnya

Penerimaan APBN DKI Jakarta Capai Rp 774,81 Triliun, Naik 11 Persen dari Target

28 Juni 2023

Penerimaan APBN DKI Jakarta Capai Rp 774,81 Triliun, Naik 11 Persen dari Target

Kinerja Belanja APBN DKI Jakarta terealisasi Rp 189,08 triliun atau 30,51 persen dari pagu.

Baca Selengkapnya

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

3 Juni 2023

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

Selama awal 2023, telah terjadi 22 kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah dengan jumlah korban 202 anak.

Baca Selengkapnya