Soal Referendum Papua, DPR Ajukan 3 Permintaan ke Pemerintah

Reporter

Editor

Kamis, 4 Agustus 2011 20:28 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat merasa gerah dengan munculnya gerakan referendum yang mulai menggeliat lagi di Papua. Menurut Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, otonomi khusus adalah formula terbaik untuk menjawab berbagai persoalan di Papua. Masyarakat Papua baik yang asli maupun pendatang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Negara Kesatuan RI.

"Gerakan-gerakan yang menuju referendum kita nilai sebagai gerakan provokatif. Kami meminta pemerintah dengan tegas menolaknya," kata Priyo di gedung DPR, Kamis 4 Agustus 2011.

"Saya kecewa ada sekelompok orang yang kemungkinan dimotori OPM yang melakukan serangan. Saya meminta aparat untuk tidak ragu-ragu mengambil tindakan tegas."

Priyo, yang didapuk menjadi Ketua Desk Otonomi Khusus Papua dan Aceh, menyampaikan tiga permintaan DPR kepada pemerintah terkait kejadian tersebut.

Pertama, DPR meminta pemerintah bertindak tegas terhadap semua pelaku kerusuhan serta pihak yang membunyikan lagi soal permintaan referendum. "Bahkan kalau perlu kirim armada militer jika pemberontakan meluas. Persuasif memang harus, tapi jika sudah terlalu kentara mengarah ke referendum, pemerintah harus tegas," ujar dia.

Priyo menilai munculnya kembali gerakan OPM (Organisasi Papua Merdeka) di Papua diprakarsai salah seorang oknum anggota parlemen Inggris, yang diduga kuat memfasilitasi konferensi antara International Parliamentarians for West Papua (IPWP) dan OPM.

Karenanya, sebagai permintaan kedua DPR, "Saya meminta pemerintah memanggil Duta Besar Inggris di Indonesia untuk menjelaskan," katanya. "Sekarang Inggris bersahabat dengan kita. Jadi jangan main api."

Ketiga, DPR meminta pemerintah segera menunjukkan ketegasan sikap. Soalnya, selama ini belum ada tindakan konkret untuk menangani masalah yang dipicu gerakan OPM. Penyelesaian masalah di Papua selama ini dinilai dilakukan secara ad-hoc.

"Otsus Papua itu tujuannya adalah untuk menyejahterakan rakyat Papua, dananya diberikan dalam jumlah triliunan. Tapi ya jangan digunakan untuk membuat gerakan-gerakan revolusioner dan referendum," ujar Priyo.

IPWP adalah organisasi yang dibentuk di House of Commons, London, Inggris, pada tanggal 15 Oktober 2008. Organisasi yang didukung oleh dua anggota parlemen Inggris, yaitu Hon Andrew Smith MP, Lord Harries, dan Lembik Opik, itu bertujuan untuk mendukung penentuan nasib sendiri warga asli Papua.

Tokoh utama di balik pergerakan pembebasan Papua Barat ini adalah Benny Wanda, yang menyatakan dirinya sebagai pemimpin kemerdekaan Papua Barat. Benny juga turut berperan dalam mendirikan IPWP.

MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terkait

Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

19 hari lalu

Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

Perubahan istilah KKB menjadi OPM justru berpotensi meningkatkan eskalasi konflik di Papua

Baca Selengkapnya

TNI Kejar Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Papua yang Tewas Ditembak OPM

19 hari lalu

TNI Kejar Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Papua yang Tewas Ditembak OPM

TNI masih melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan Letda Inf Oktovianus Sogalrey.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I Sebut Istilah OPM Lebih Realistis tapi Berdampak Politis

20 hari lalu

Anggota Komisi I Sebut Istilah OPM Lebih Realistis tapi Berdampak Politis

Penyebutan nama OPM bisa berdampak negatif lantaran kurang menguntungkan bagi Indonesia di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Setelah Kebakaran SD Inpres, Polisi Sebut Ada Percobaan Pembakaran SD Negeri di Yahukimo

14 Maret 2023

Setelah Kebakaran SD Inpres, Polisi Sebut Ada Percobaan Pembakaran SD Negeri di Yahukimo

Arief Kristanto mengatakan ada percobaan pembakaran terhadap SD Negeri Dekai, Jalan Seredala, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Soal Insiden Susi Air: Pilot Disandera OPM hingga Penerbangan Tertunda

1 Maret 2023

Susi Pudjiastuti Soal Insiden Susi Air: Pilot Disandera OPM hingga Penerbangan Tertunda

Susi Pudjiastuti buka suara soal insiden pembakaran pesawat Susi Air di Papua, mulai dari pilot yang disandera OPM hingga penerbang yang tertunda.

Baca Selengkapnya

Susi Air Akan Beberkan Perkembangan Terakhir Pencarian Pilotnya yang Disandera KKB di Papua

1 Maret 2023

Susi Air Akan Beberkan Perkembangan Terakhir Pencarian Pilotnya yang Disandera KKB di Papua

Maskapai penerbangan milik Susi Pudjiastuti, PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air), akan menggelar jumpa pers hari ini. Apa yang akan diumumkan?

Baca Selengkapnya

Pesawat Susi Air Dibajak dan Dibakar, Penerbangan di Zona Merah Sebaiknya Dilakukan Militer?

11 Februari 2023

Pesawat Susi Air Dibajak dan Dibakar, Penerbangan di Zona Merah Sebaiknya Dilakukan Militer?

Pengamat transportasi mengatakan penerbangan di zona merah sebaiknya dilakukan militer agar mencegak pembajakan yang terjadi pada pesawat Susi Air.

Baca Selengkapnya

Prajurit TNI Korban Serangan TPNPB - OPM di Nduga Bertambah 1 Orang

27 Maret 2022

Prajurit TNI Korban Serangan TPNPB - OPM di Nduga Bertambah 1 Orang

Prajurit TNI korban serangan TPNPB-OPM di Nduga, Papua, pada Sabtu kemarin menjadi 2 orang.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Akui Serang Bandara Kiwi yang Tewaskan 1 Anggota TNI

21 September 2021

TPNPB-OPM Akui Serang Bandara Kiwi yang Tewaskan 1 Anggota TNI

Baku tembak antara TPNPB-OPM dengan TNI kali ini menewaskan satu anggota TNI.

Baca Selengkapnya

TNI Jamin Keamanan Warga di Papua Usai TPNPB-OPM Serukan Perang

21 September 2021

TNI Jamin Keamanan Warga di Papua Usai TPNPB-OPM Serukan Perang

Pangdam Cenderawasih mengatakan seruan TPNPB-OPM tentang perang dan penyerangan ke warga non Papua tak banyak berpengaruh ke masyarakat.

Baca Selengkapnya