Fosil Hewan Purba di Madiun Akan Diidentifikasi

Reporter

Editor

Jumat, 29 Juli 2011 16:11 WIB

Fosil tulang paha gajah (stegedon). TEMPO/Ishomuddin

TEMPO Interaktif, Madiun - Tim Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran akan mengidentifikasi spesies fosil hewan purba yang ditemukan di kawasan Waduk Kedungbrubus, Desa Bulu, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

“Hasil temuan di Kedungbrubus ini akan kami bawa ke BPSMP Sangiran di Sragen, Jawa Tengah, untuk dikonservasi (dirawat dan diawetkan) dan diidentifikasi untuk memastikan jenisnya,” kata Kepala Seksi Pemanfaatan BPSMP Sangiran, Sukronedi, Jumat, 29 Juli 2011.

Menurut Sukronedi, hingga kini tim baru bisa memperkirakan jenis keluarga (familia) dan bangsa (ordo) fosil hewan purba tersebut, antara lain elephantidae (gajah); sapi, kerbau, banteng, dan sejenisnya (bovidae); rusa dan sejenisnya (cervidae); badak (rhinoceros); dan kura-kura (testudinata). “Seperti bovidae, jenisnya banyak. Jadi akan diteliti lagi apakah fosil kerbau, sapi, banteng, dan lain-lain,” ungkapnya.

Yang terbanyak, tim menemukan fragmen fosil dari bovidae, antara lain tulang paha (femur), tulang kering tungkai kaki (distal tibia), lima tulang panjang di punggung kaki (distal metatarsal), dan gigi geraham (molar).

Dari fosil elephantidae, tim menemukan tulang paha dan gigi bagian incisivus. Sedangkan dari cervidae, tim menemukan tulang punggung (vertebrae).

Tim juga menemukan gigi geraham dan tulang rusuk (costae) rhinoceros, serta tempurung bagian bawah (plastron) dari kura-kura (testudinata).

Usia fosil hewan purba ini diperkirakan mencapai 700-800 ribu tahun. Perkiraan usia fosil didasarkan atas lokasi temuan di lapisan tanah tertentu.

Temuan itu didapat dari survei (tanpa penggalian) dan penggalian di empat titik yang berada di kawasan Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Kedungbrubus, Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kedungbrubus, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Saradan.

Selain itu, juga ditemukan sebuah gigi yang diduga gigi hewan pengerat yang masih utuh. “Kami belum tahu jenis hewan pengerat apa karena jenisnya banyak. Apakah tikus, berang-berang, dan sebagainya,” papar salah seorang petugas yang ahli di bidang biologi, Pipit Puji Lestari.

Secara keseluruhan, tim menemukan 19 fragmen atau potongan dan serpihan tulang, gigi, maupun tempurung.

Ketua tim ekskavasi Kedungbrubus, Ilham Abdullah, mengatakan, di BPSMP Sangiran semua temuan akan dirawat dan diteliti. “Temuan fosil-fosil ini akan dikonservasi dan diawetkan agar tidak mudah rapuh. Bagian yang terpecah-pecah akan disatukan,” jelasnya.

Tim yang terdiri dari 23 orang dengan keahlian di bidang arkelogi, geografi, geologi, biologi, dan kimia itu akan mengakhiri ekskavasi hari ini. “Hari ini hari terakhir sejak survei dan penggalian tanggal 21 Juli lalu,” tutur Ilham. Sabtu besok, 30 Juli 2011, tim akan kembali ke BPSMP Sangiran.

Ekskavasi Kedungbrubus merupakan ekskavasi ketiga dalam tahun ini setelah ekskavasi di Desa Kepuhklagen, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik, dan Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Desa Dayu termasuk dalam kawasan situs Sangiran. Situs Sangiran berada di dua kabupaten, yakni Sragen dan Karanganyar, yang meliputi empat kecamatan, 21 desa, dan 161 dusun.

Ekskavasi di Kepuhklagen, Gresik, yang berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto dilakukan terkait pernah ditemukannya manusia purba Homo Mojokertensis. Namun, di tempat itu, tim hanya menemukan bekas cetakan daun purba yang tercetak di lapisan tanah.

ISHOMUDDIN

Berita terkait

Situs Liyangan, Sisa Permukiman Kuno yang Hilang di Lereng Gunung Sindoro

19 Juni 2023

Situs Liyangan, Sisa Permukiman Kuno yang Hilang di Lereng Gunung Sindoro

Situs Liyangan adalah bukti nyata bahwa ada sebuah peradaban yang hilang akibat bencana meletusnya Gunung Sindoro di masa lampau.

Baca Selengkapnya

Misteri Gunung Padang, Situs yang Disebut "Piramida" Tertua di Dunia

10 Maret 2023

Misteri Gunung Padang, Situs yang Disebut "Piramida" Tertua di Dunia

Gunung Padang merupakan salah satu cagar budaya Indonesia yang memiliki daya tarik tersendiri. Banyak orang menyebut Gunung Padang sebagai "Piramida" tertua di Dunia

Baca Selengkapnya

Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

29 Oktober 2021

Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

Sangi Run Night Trail 2021 digelar untuk memperingati 25 tahun situs purbakala Sangiran menjadi situs warisan dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya

Wisata Edukasi ke 5 Situs Purbakala Indonesia, Ada Peninggalan Zaman Neolitikum

19 September 2021

Wisata Edukasi ke 5 Situs Purbakala Indonesia, Ada Peninggalan Zaman Neolitikum

Bagi yang ingin wisata edukasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan, berbagai situs purbakala di Indonesia ini bisa menjadi pilihan yang tepat.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Konten Pornografi, dari Lukisan Purba Hingga di Media Sosial

27 Agustus 2021

Perjalanan Konten Pornografi, dari Lukisan Purba Hingga di Media Sosial

Konten pornografi pertama kali dibuat pada 30 ribu tahun

Baca Selengkapnya

Situs Watu Gong Wonosobo, Misteri Pasir Pantai sampai ke Dataran Tinggi

25 Juli 2021

Situs Watu Gong Wonosobo, Misteri Pasir Pantai sampai ke Dataran Tinggi

Keberadaan Situs Watu Gong yang ada di Desa TumenggunganKabupaten Wonosobo masih menyimpan banyak misteri.

Baca Selengkapnya

9 Situs Penting di Iran Ini Terancam Serangan Trump

6 Januari 2020

9 Situs Penting di Iran Ini Terancam Serangan Trump

Presiden AS Donald Trump mengancam akan menyerang situs penting Iran jika negara itu melakukan pembalasan atas kematian Qassem Soleimani.

Baca Selengkapnya

Kayu Purba Berumur 19 Juta Tahun Ditemukan di Dasar Teluk

24 Oktober 2019

Kayu Purba Berumur 19 Juta Tahun Ditemukan di Dasar Teluk

Sisa-sisa kayu dari hutan purba telah ditemukan jauh di bawah laut, ribuan kilometer dari tempat asalnya yang bergunung-gunung.

Baca Selengkapnya

27 Situs Purbakala Suku Maya Kuno Ditemukan Melalui Peta Online

22 Oktober 2019

27 Situs Purbakala Suku Maya Kuno Ditemukan Melalui Peta Online

Profesor arkeologi Universitas Arizona ini membuat terobosan tak lama setelah ia melakukan penelitian di situs purbakala Ceibal, Guatemala.

Baca Selengkapnya

Candi di Jalan Tol Malang, Arkeolog: Proyek Jalan, Situs Lestari

22 Maret 2019

Candi di Jalan Tol Malang, Arkeolog: Proyek Jalan, Situs Lestari

Arkeolog berharap pembangunan jalan tol Malang-Pandaan tetap bisa jalan dan situs candi tetap lestari.

Baca Selengkapnya