TEMPO Interaktif, Jakarta - Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi menolak pengunduran diri Johan Budi SP sebagai Kepala Biro Humas Komisi Antikorupsi itu. "Hasil putusan rapat pimpinan tadi, kami tidak menerima pengunduran diri itu," kata Ketua KPK Busyro Muqoddas di kantornya, Selasa, 26 Juli 2011.
Menurut Busyro, alasan Johan Budi mundur sebagai Juru Bicara KPK tak dapat diterima. Sebab, dia masih dapat menjalankan tugasnya meski ikut mendaftar sebagai calon pimpinan KPK.
Sebelumnya, Johan Budi mengatakan, keputusannya mundur sudah lama direncanakan dan tidak ada kaitannya dengan pemberitaan yang menyebut dirinya pernah bertemu dengan dua orang anggota DPR pada Januari 2010 lalu di salah satu restoran di Apartemen Casablanca. Johan beralasan, ia mundur karena ingin fokus pada proses seleksi calon pimpinan KPK.
Johan ikut mendaftar sebagai calon pimpinan KPK dan telah dinyatakan lulus seleksi administrasi. Proses seleksi calon pimpinan Komisi Antikorupsi saat ini memasuki tahap uji kompetensi dan uji kepribadian.
Ihwal isu pertemuannya dengan anggota Dewan itu dibeberkan oleh mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin. Melalui pesan tertulisnya kepada Tempo, Nazaruddin mengatakan dirinya bersama koleganya di DPR, Saan Mustopa, pernah bertemu dengan Direktur Penindakan Ade Rahardja yang didampingi Johan Budi pada Januari 2010.
Pertemuan berlangsung di salah satu restoran di Apartemen Casablanca. Pertemuan berikutnya, Nazaruddin bersama koleganya di Dewan kembali bertemu dengan Ade Rahardja pada Juni lalu di tempat yang sama.
Soal tudingan pertemuan dengan Nazaruddin itu, Johan bersedia dimintai keterangan oleh pengawasan internal KPK. Ia siap datang jika dipanggil, meskipun sudah tak lagi bertugas di Komisi Antikorupsi. "Kapan pun dipanggil, saya bersedia," ujarnya.
Busyro mengatakan, informasi pertemuan dengan Nazaruddin itu pertama kali justru disampaikan oleh Johan Budi sendiri kepada Deputi Pengawasan Internal Handoyo. "Ini justru menunjukkan kalau dia memiliki integritas," ujar Busyro.
RUSMAN PARAQBUEQ
Berita terkait
Sebab Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Dilaporkan ke KPK
1 hari lalu
Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy dilaporkan ke KPK atas tuduhan tidak benar saat melaporkan harta kekayaannya
Baca Selengkapnya5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia
1 hari lalu
Jokowi mulai menyusun panitia seleksi atau pansel KPK untuk menyaring pimpinan periode berikutnya
Baca SelengkapnyaBentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya
1 hari lalu
Presiden Jokowi diharapkan serius membentuk panitia seleksi calon pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaKepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Pengacara Singgung Ada Rekan Bisnis Bermasalah
1 hari lalu
Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK, diduga ada kaitan dengan duaan penggelapan uang rekan bisnisnya
Baca SelengkapnyaKepala Bea Cukai Purwakarta Sebut Ada Pemutarbalikan Fakta di Balik Pelaporan Dirinya ke KPK
1 hari lalu
Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy menyatakan istrinya telah melaporkan Wijanto ke Polda Metro Jaya atas dugaan TPPU.
Baca SelengkapnyaPembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi
1 hari lalu
Mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan mengatakan pembentukan panitia seleksi ini merupakan ujian terakhir bagi pemerintahan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaDilaporkan ke KPK Atas Dugaan Aset Rp 60 Miliar, Kepala Bea Cukai Purwakarta: Saya Sudah Pensiun kalau Punya Harta Segitu
1 hari lalu
Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh seorang pengacara atas dugaan tidak lapor LHKPN dengan benar.
Baca SelengkapnyaIM57+ Institute Berharap Pansel Perhatikan Rekam Jejak Calon Pimpinan dan Dewas KPK
2 hari lalu
Ketua IM57+ Institute Praswad Nugraha mengatakan sikap Presiden Jokowi terhadap KPK akan ditentukan dalam proses penunjukan panitia seleksi.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel
2 hari lalu
Akademisi menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli
2 hari lalu
Mantan Komisioner KPK Busyro Muqoddas mendesak Pansel KPK tahun ini tidak sepenuhnya ditunjuk Jokowi
Baca Selengkapnya