DPR Perpanjang Pembahasan RUU BPJS

Reporter

Editor

Senin, 18 Juli 2011 19:17 WIB

TEMPO/Amston Probel

TEMPO Interaktif, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat memberikan tambahan waktu pembahasan Rancangan Undang-undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (RUU BPJS). Tenggat waktu pengesahan rancangan itu sedianya selesai akhir masa sidang keempat yang jatuh Jumat 22 Juli 2011 mendatang. "Kita simpulkan kalau tenggat 4 hari tersisa tidak memungkinkan. DPR akan mencari ihktiar yang tidak menyalahi aturan, akan kami perpanjang sampai persidangan tahun depan," kata Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, di gedung DPR, Senin 18 Juli 2011.

DPR memutuskan untuk memperpanjang masa pembahasan RUU BPJS setelah pemimpin DPR menemui Wakil Presiden Boediono sore tadi. Pertemuan itu dihadiri lima pemimpin DPR, masing-masing Marzuki Ali, Pramono Anung, Taufik Kurniawan, dan Anis Matta.

Pembahasan RUU BPJS masih berlangsung alot lantaran pemerintah menginginkan proses peleburan empat BUMN menjadi dua BPJS berlangsung secara bertahap selama 10 tahun, bertolak belakang dengan sikap DPR yang menginginkan keempatnya dilebur sekarang juga. Keempat BUMN itu antara lain PT Jamsostek, PT Askes, PT Taspen, dan PT Asabri.

Priyo mengatakan, DPR mengapresiasi empat BUMN asuransi tersebut yang selama ini telah menjalankan tugasnya dengan baik. Namun, jaminan sosial dari empat BUMN itu baru mencakup 114 juta dari total jumlah total penduduk Indonesia sebanyak 240 juta jiwa. "Jadi masih ada sekitar 146 juta yang belum terlindungi. Ini posisi kami untuk meyakinkan pemerintah. Kami apresiasi yang empat, kami tidak ganggu-ganggu itu," ujar dia.

Apalagi, Priyo menambahkan, seluruh fraksi di DPR sepakat RUU BPJS harus diselesaikan dalam waktu sesingkat mungkin. Alasannya, DPR ingin seluruh warga segera mendapatkan jaminan sosial dari negara, yang berkaitan dengan kesehatan, pensiun, dan kematian. "Karena itu kami minta transformasi 4 BUMN tersebut, dan di sisi lain untuk mengkover semuanya itu," kata dia.



MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

5 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

2 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

4 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

4 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

7 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

7 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya