Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta semua pihak menciptakan suasana politik yang stabil, sehingga bisa mewujudkan persatuan bangsa.

"Kita makin harus bersatu, bukan membikin politik semakin tidak stabil," kata SBY saat berpidato dalam peringatan hari lahir ke-85 Nahdlatul Ulama di Stadiun Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu 17 Juli 2011.

SBY menegaskan, Indonesia saat ini membutuhkan politik yang stabil. Menurut dia, sikap dan tindakan sejumlah pihak yang tidak sesuai hanya akan membuat suasana makin "panas".

SBY menyatakan hal itu terkait dengan isi pidato Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siraj dalam acara yang sama.

Said Aqil antara lain menyatakan, NU adalah organisasi yang selalu memilih jalan tengah, tidak ekstrem, dan mendukung politik yang stabil. "Saya mendukung penuh," kata SBY tentang isi pidato Said Aqil.

Presiden SBY menghadiri peringatan hari lahir ke-85 Nahdlatul Ulama di Stadiun Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Presiden dan Ibu Negara Ani Yudhoyono tiba di tempat acara pada pukul 13.00 WIB. Presiden yang mengenakan baju koko disambut dengan tepuk tangan para nahdliyin ketika tiba di tribun utama.

Menteri Agama Suryadharma Alie dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siraj tampak mendampingi Kepala Negara.

Selain itu juga tampak sejumlah menteri dan pejabat negara dalam acara itu, antara lain Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua DPD Irman Gusman, dan Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saefuddin.

Istri almarhum Gus Dur, Sinta Nuriyah, dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga berada di tempat acara.

Pengamanan di sekitar tempat acara cukup ketat. Pengamanan dilakukan oleh sejumlah anggota Pasukan Pengamanan Presiden, Polri, dan Barisan Ansor Serbaguna.

Puncak peringatan hari lahir NU diawali dengan berbagai kegiatan, antara lain seminar tentang ekonomi kerakyatan serta pameran hasil karya warga nahdliyin, dan pertemuan sufi sedunia.

WDA | EKO ARI | ANT