10 Pesan SBY kepada Calon Perwira TNI

Reporter

Editor

Rabu, 13 Juli 2011 11:18 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Berada di Yogyakarta sejak Selasa 12 Juli 2011 malam, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ternyata memberikan pembekalan kepada calon perwira remaja TNI angkatan 2011 di Akademi Angkatan Udara, Maguwo, Yogyakarta. Salah satu pesannya, perwira TNI tak boleh cengeng dan pilih-pilih jabatan.

"Sejak memulai tugas dan dinas pertama di jajaran Angkatan Darat, Laut, dan Udara, kalian harus memiliki semangat berbuat yang terbaik," kata Presiden SBY. "Jangan asal-asalan, jangan sekadar melaksanakan tugas, tapi berusaha yang terbaik."

Menurut SBY, para perwira TNI harus bekerja dan bersikap secara profesional. Profesionalisme itu, kata SBY, bisa diwujudkan dalam upaya keras menjaga kedaulatan negara. Dan tidak hanya tecermin dari kemampuan TNI menguasai teknologi dan mengikuti perkembangan zaman. "Namun, juga mampu menjalankan tugas pokok yang digariskan sesuai dengan konstitusi," katanya.

"Selain itu, ada juga tugas militer nonperang seperti menangani bencana dan kontra-terorisme yang harus dilakukan seperti itu. Militer Indonesia ke depan harus mempersiapkan diri untuk bisa mengemban semua jenis tugas tadi."

Secara khusus, SBY memberikan 10 pesan kepada para calon perwira TNI dari berbagai angkatan yang akan dilantik pada 14 Juli nanti.
"Pertama, jaga idealisme kalian sebagai perwira TNI," kata SBY.

Kedua dan ketiga, SBY minta calon perwira TNI berbuat terbaik untuk bangsa, dan membangun daya saing, serta berkompetisi secara sportif.
Khusus soal ini, SBY minta perwira TNI tidak menjegal rekan, kawan kalau ingin menonjol. "Itu kalau menang, semu, kalau berhasil maka tidak riil. Kalau berkompetisi pada standar maka akan baik, fair, dan akan berguna bagi organisasi dan jadi modal sepanjang karier," kata SBY.

Keempat dan kelima, SBY meminta kepada para calon perwira TNI untuk membangun kapasitas diri dan menjaga etika profesionalisme. "Keenam, kalian harus bermental tangguh, tidak cengeng, tidak bermental menyerah, lari dari kenyataan," kata SBY. "Tangguh, ulet, berani ambil solusi dan kemudian dijalankan."

Ketujuh, SBY meminta agar lulusan Akademi TNI memiliki kepercayaan pada diri sendiri yang kuat. "Jangan biasakan mencari gantolan. Jangan senang atau ingin hanya menggantungkan pada sponsor," kata SBY. "Gantolannya diri kalian sendiri, sponsornya diri kalian sendiri."

SBY meminta agar lulusan TNI jangan pilih-pilih tugas dan jabatannya. Menurut SBY, bukan jabatan yang membikin orang jadi besar. Tapi, orang itulah yang membikin jabatan jadi besar.

Sembilan, SBY minta agar calon perwira TNI tidak tergoda dengan 3 TA: tahta, harta, dan wanita. "Kalau kalian menikah jaga rumah tangga baik-baik. Sayangi istri dan anak-anak. Jangan tergoda dengan yang tidak semestinya," kata SBY. "Jangan lakukan sesuatu yang tidak etis, sepertinya klasik, tapi itulah yang bisa jadi sandungan."

Sepuluh, SBY meminta agar calon perwira TNI banyak-banyak berdoa. "Tetaplah dekat kepada Tuhan. Pengalaman menunjukkan, ketika menghadapi tantangan dan ujian, kalian akan rasakan sudah bekerja keras, tapi belum tentu apa yang kalian terima itu benar, adil. Maka, berserah dirilah kepada Tuhan Yang Maha Esa," kata SBY.

Hadir dalam pembekalan itu, Panglima TNI, 3 kepala staf angkatan, dan sejumlah menteri seperti Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, Kapolri, serta sejumlah pejabat lainnya.

Pembekalan itu merupakan rangkaian kunjungan kerja Presiden di Yogyakarta hingga Kamis 14 Juli 2011. Selain memberikan pembekalan kepada calon perwira remaja, SBY Juga akan bertemu para perwira TNI di Akademi Militer Magelang. Juga melantik perwira muda TNI lulusan Akademi Militer, Akademi Angkatan Laut, dan Akademi Angkatan Udara 2011 pada hari Kamis, 14 Juli 2011.

WDA | ANT

Berita terkait

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

2 Mei 2020

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memilih bertugas sebagai tentara ketimbang menteri.

Baca Selengkapnya

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

7 Februari 2018

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

Sejumlah kalangan menilai reformasi di tubuh TNI mengalami langkah mundur di masa Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

4 Februari 2018

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

Pengamat hukum Bivitri Susanti meminta nota kesepahaman Polri dan TNI soal pemeliharaan keamanan dan ketertiban dibatalkan.

Baca Selengkapnya

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

16 Desember 2017

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

Pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum Julius Ibrani mengatakan reformasi sektor militer di Indonesia masih belum mencapai targetnya.

Baca Selengkapnya

Hut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen

7 Oktober 2017

Hut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen

Topik mengenai TNI di lini masa merupakan salah satu isu yang selalu "in" di mata Netizen, terutama marak dibicarakan saat merayakan HUT TNI kali ini

Baca Selengkapnya

Ini Alutsista yang Dipamerkan pada Acara HUT TNI di Cilegon

5 Oktober 2017

Ini Alutsista yang Dipamerkan pada Acara HUT TNI di Cilegon

Peringatan HUT TNI ke-72 dilaksanakan di Dermaga Indah Kiat Cilegon, Banten, Kamis 5 Oktober 2017. Acara ini dimulai pukul 08.00.

Baca Selengkapnya

Kodim Brebes Gelar Nobar Film G30S PKI di Desa dan Sekolah

22 September 2017

Kodim Brebes Gelar Nobar Film G30S PKI di Desa dan Sekolah

Komando Distrik Militer 0713/Brebes akan menggelar nonton bareng film G 30S PKI di setiap desa dan beberapa sekolah.

Baca Selengkapnya

Wiranto: TNI Tak Bisa Dinilai dari Kinerjanya di Masa Lalu  

22 September 2017

Wiranto: TNI Tak Bisa Dinilai dari Kinerjanya di Masa Lalu  

Wiranto beralasan tidak adil bila ada pihak yang menilai kinerja TNI di masa lalu dengan situasi saat ini yang sudah berbeda.

Baca Selengkapnya

Sejarawan Sebut TNI Tak Ingin Ada Tafsir Ulang Peristiwa 1965  

19 September 2017

Sejarawan Sebut TNI Tak Ingin Ada Tafsir Ulang Peristiwa 1965  

Dengan memutar kembali film Pengkhianatan G 30 S PKI, TNI tidak membiarkan sejengkal pun peristiwa 1965 ditafsirkan berbeda.

Baca Selengkapnya

Nobar Film G30S/PKI, Panglima TNI: Kalau Perintah Saya, Kenapa?

18 September 2017

Nobar Film G30S/PKI, Panglima TNI: Kalau Perintah Saya, Kenapa?

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan instruksi pemutaran film G30S/PKI merupakan perintahnya.

Baca Selengkapnya