TEMPO Interaktif, Mataram - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat Brigadir Jenderal Arif Wachyunadi bersama Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Heru Pranoto, dan Kepala Satuan Brigadir Mobil Kombes Imam Santoso dan Kombes Gunawan mendatangi Bima. Petinggi Polda NTB akan mendekati warga Pondok Pesantren Umar Bin Khattab yang saat ini masih memblokir polisi untuk masuk ke kawasan pondok.
Upaya memasuki Ponpes UBK pimpinan Abrori dilakukan polisi untuk melakukan penyelidikan setelah tewasnya Ustad Suryanto Abdullah alias Firdaus, 31 tahun, yang diduga meninggal akibat ledakan bom rakitan.
"Kapolda akan melakukan pendekatan kepada ponpes dan memberi arahan anggota polisi," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda NTB, Ajun Komisaris Besar Sukarman Husein, Rabu, 13 Juli 2011, pagi tadi.
Polisi masih melakukan tindakan pendekatan terhadap warga Ponpes UBK untuk bisa masuk ke pesantren ini. Tetapi, apabila tidak bisa, maka polisi akan mengambil tindakan tegas.
Saat ini, ada gabungan Satuan Anti Teror, Penjinak Bom dari Brimob, peleton Pengendalian Massa dari Polres Bima, Polresta Bima, Polres Dompu yang sudah disiapkan untuk mengawasi ponpes tersebut.
Ustad Firdaus ditemukan tewas setelah terjadinya ledakan yang diduga bom pada Senin, 11 Juli 2011 pukul 15.30 WITA. Namun, baru Selasa, 12 Juli 2011 siang pukul 11.00 WITA, Firdaus diketahui tewas setelah sebuah angkot yang membawa jenazahnya dicegat polisi saat angkot tersebut menuju ke kampungnya di Desa OO, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu.
Saat jenazah tiba, polisi berusaha membuka pemblokiran jalan Jalan Dompu–Bima, tepatnya di depan SMP Negeri 2 Dompu. Akibatnya, terjadi bentrokan yang mengakibatkan tiga orang luka. Satu di antara yang terluka adalah anggota polisi.
Kemarin petang pukul pukul 18.00 WITA, jenazah Firdaus sudah diserahkan kepada keluarganya dan pukul 20.30 WITA langsung dikuburkan di makam keluarga di Dompu.
SUPRIYANTHO KHAFID
Berita terkait
Kemenag Cairkan Dana BOS Tahap I dan PIP Pesantren 2024
4 hari lalu
kemenag mengalokasikan anggaran dana BOS Pesantren sebesar Rp 340,5 miliar tahun ini.
Baca SelengkapnyaKemenag Buka Program Bantuan Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam 2024, Begini Cara Daftarnya
11 hari lalu
Kementerian Agama membuka program bantuan pesantren dan pendidikan keagamaan Islam untuk tahun anggaran 2024.
Baca SelengkapnyaKemenag Usul Lulusan Ma'had Aly Bisa Ikut Seleksi CPNS
29 hari lalu
Lulusan Ma'had Aly berpeluang mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS, khususnya formasi penyuluh agama.
Baca SelengkapnyaMotif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu
38 hari lalu
Polda Jambi akirnya mengungkap motif penganiayaan yang menewaskan AH, 13 tahun, santri di salah satu ponpes di Kabupaten Tebo.
Baca SelengkapnyaPimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021
39 hari lalu
Polisi menetapkan bapak dan anak pengasuh pondok pesantren di Trenggalek sebagai tersangka pencabulan
Baca SelengkapnyaPolda Jambi Jamin Penyelidikan Kasus Kematian Santri di Tebo Berlanjut, Gelar Perkara Dilakukan Pekan ini
44 hari lalu
Kasus kematian santri di salah satu Pondok Pesantren di Tebo Jambi ini sempat mandek, hingga viral lagi setelah dibawa ke Hotman Paris.
Baca SelengkapnyaMarak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan
45 hari lalu
KPAI mengimbau pelbagai lembaga keagamaan, seperti pesantren, lembaga zakat, dan ormas Islam, membantu mengarahkan kegiatan anak selama Ramadan.
Baca SelengkapnyaKode Khusus Hasbi Hasan dan Windy Idol dalam Suap Perkara Mahkamah Agung: dari SIO hingga Pesantren
53 hari lalu
Dalam perkara suap Mahkamah Agung, Sekma Hasbi Hasan didakwa menerima suap Rp 11,2 miliar dan gratifikasi Rp 630 juta.
Baca SelengkapnyaViral Pondok Pesantren di Depok Terkurung Tanpa Akses Jalan
57 hari lalu
Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin di Beji Depok viral di media sosial karena terkurung tanpa akses keluar masuk.
Baca SelengkapnyaMarak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah
58 hari lalu
Presiden Joko Widodo menunjukkan perhatiannya atas perundungan (bullying) yang terjadi di sekolah-sekolah.
Baca Selengkapnya