TEMPO Interaktif, Kupang - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX Udayana Mayor Jenderal TNI Leonard melarang anggota TNI yang bertugas di Pos Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) untuk memeriksa paspor pelintas batas di perbatasan Indonesia-Timor Leste.
"Tugas anggota TNI bukan memeriksa paspor. Itu tugas Imigrasi," kata Pangdam ketika bertatap muka dengan tokoh masyarakat di Kupang, Sabtu, 2 Juli 2011.
Pangdam mengemukakan hal itu karena ketika berkunjung ke daerah perbatasan antara Timor Leste-Indonesia di Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara, ditemukan anggota TNI yang memeriksa paspor pelintas batas di perbatasan Indonesia-Timor Leste. "Anggota TNI hanya bertugas memeriksa list pelintas batas. Jika ada yang dicurigai atau dicari, baru diamankan," katanya.
Menurutnya, anggota TNI di perbatasan hanya mendukung imigrasi, bea cukai, karantina, dan kepolisian untuk melakukan pengamanan di perbatasan. "Manakala ada situasi yang bergejolak di perbatasan, baru jadi tugas TNI. Jadi, jangan salah kaprah," katanya.
Dia juga melarang anggota TNI di perbatasan bersikap arogan dan terlibat kegiatan-kegiatan illegal, seperti penyelundupan. "Jika ditemukan anggota TNI yang arogan dan terlibat kegiatan illegal akan diproses hukum," katanya.
Pangdam juga mengusulkan agar warga pelintas batas di perbatasan diberi kemudahan ketika ingin mengunjungi keluarganya di Timor Leste. Di mana pelintas tersebut tidak perlu menggunakan paspor, tapi cukup surat keterangan dari kepala desa yang diakui oleh Pemerintah Timor Leste. "Cukup surat keterangan kepala desa yang disahkan Imigrasi bagi pelintas batas di perbatasan," katanya.
YOHANES SEO
Berita terkait
Kopassus Buka Ekspedisi NKRI 2017, Pendaftaran Secara Daring
22 Mei 2017
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat kembali membuka pendaftaran calon peserta Ekspedisi NKRI 2017.
Baca SelengkapnyaKonflik Papua, Ray Rangkuti Minta Peran TNI Dibatasi
5 Oktober 2016
Seharusnya TNI tidak dapat turun tangan dalam mengatasi konflik di tanah tersebut.
Baca SelengkapnyaIni Kata Kapolri tentang Penyelesaian Pelanggaran HAM Papua
25 April 2016
Ada dua cara penyelesaian: pertama, dengan pendekatan politis; dan kedua, dengan pendekatan hukum.
Baca SelengkapnyaBIN Sebut 20 Penembakan di Papua Selama 2015
9 Februari 2016
Pemerintah menegaskan bahwa tindakan tegas tetap harus ada.
Baca SelengkapnyaPenyerangan Polsek Sinak, TNI AD Tingkatkan Kewaspadaan
28 Desember 2015
TNI Angkatan Darat juga menyiagakan intelijen untuk pencegahan dini serangan lanjutan.
Baca SelengkapnyaKenapa Kasus Kekerasan Militeristik Terus Menguat di Papua?
7 September 2015
Menurut Komnas HAM, hampir setiap minggu terjadi kasus kekerasan di Papua.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Berdemo Tuntut Jokowi Tarik Militer dari Papua
4 September 2015
Para mahasiswa yang berdemo mengingatkan Jokowi kalau jumlah rakyat Papua yang terbunuh sejak 1 Mei 1963 mencapai 500 ribu jiwa.
Baca SelengkapnyaTNI Tembak Warga di Timika, Ini Kronologi Versi Warga
28 Agustus 2015
Penembakan itu dilakukan dua pemuda mabuk yang belakangan diketahui anggota TNI di Mimika
Baca SelengkapnyaAnak-anak Papua Akan Disekolahkan di Bandung
14 Agustus 2015
Staf Khusus Presiden Jokowi untuk urusan Papua ingin memboyong anak-anak Papua belajar sampai sarjana di Bandung.
Baca SelengkapnyaKSAD: Kodam Baru di Papua Selesai Januari 2016
30 Mei 2015
Nama Kodam baru di Papua belum ditentukan. Penetapan nama diserahkan pada masyarakat Papua.
Baca Selengkapnya