Badan Antiteror Gelar Pelatihan Awas Senjata Kimia  

Reporter

Editor

Senin, 20 Juni 2011 17:04 WIB

Tim Satgas Gultor Yonif 323/Raider Kostrad saat latihan pembebasan sandera di Makostrad, Jakarta, (18/12). Latihan dilakukan untuk mengantisipasi aksi terorisme. Foto: ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO Interaktif, Denpasar - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar latihan tanggap serangan teroris bagi sejumlah instansi di Provinsi Bali, Senin, 20 Juni 2011. Latihan terutama untuk mengantisipasi modus baru seperti serangan dengan senjata kimia dan biologi.

Direktur Pembinaan BNPT Rudy Sufahriadi menyatakan pelatihan meliputi kemampuan mendeteksi dengan menggunakan berbagai peralatan. Ada juga materi tentang pemberian pertolongan dan cara mengurangi korban. “Kami memberi perhatian khusus karena ke depan arahnya memang ke serangan jenis itu,” ujarnya di Sanur, Denpasar. Kesimpulan itu diambil juga dari hasil kunjungan BNPT ke Pakistan.

Dari segi dana dan efek yang ditimbulkan, serangan bisa lebih efisien. “Jadi, kita harus siap untuk mencegah maupun menanggulanginya,” ujarnya. Selain dari BNPT, materi juga disampaikan oleh pakar dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Kementerian Kesehatan, PB Pemadam Kebakaran, Puslabfor Polri, dan Paskhas TNI AU.

Sementara peserta berasal dari Kodam IX Udayana, Kepolisian Daerah Bali, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Adpel Pelabuhan Benoa, Bandara Ngurah Rai, dan Linmas Provinsi Bali.

Pelatihan berlangsung atas dukungan Pemerintah Kanada. “Ini wujud dari komitmen mengatasi terorisme di wilayah ini,” kata Irene Wiiliam, Kepala Bidang Politik Kedubes Kanada.

Bali merupakan provinsi yang pertama mendapat pelatihan karena posisinya yang strategis. Sebelumnya, sudah ada 15 pelatihan diberikan kepada instansi-instansi di tingkat nasional.

ROFIQI HASAN

Berita terkait

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.

Baca Selengkapnya

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.

Baca Selengkapnya

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.

Baca Selengkapnya

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.

Baca Selengkapnya

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.

Baca Selengkapnya

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.

Baca Selengkapnya

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.

Baca Selengkapnya

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.

Baca Selengkapnya