TEMPO Interaktif, Jakarta:Parlemen Tinggi Inggris Selasa (17/7) mendarat di Bandara Patimura Ambon untuk melakukan kunjungan resmi selama 3 hari di Maluku. Selama berada di Ambon parlemen Inggris akan melakukan serangkaian pertemuan dengan sejumlah Pemimpin Agama, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) maupun Gurbernur Maluku Salehatu Latuconsina dan Selasa malam (17/7) ini parlemen Inggris telah melakukan pertemuan dengan Uskup Diosis Amboina, Mgr. P. Mandaki Msc.
Usai pertemuan itu deputi Speaker House of Lord, Baroness Caroline kepada wartawan di Ambon menyebutkan kunjungan di Maluku ini dimaksudkan untuk menyerap berbagai keinginan masyarakat berkaitan dengan pemulihan maupun rekonsiliasi di Ambon. Pihaknya menyebutkan negaranya akan membantu proses rekonsiliasi dan rekonstruksi di Maluku.
Bantuan ini menurut Baroness sudah disepakati bersama utusan dari Maluku saat melakukan lawatan ke beberapa perlemenen Uni Eropa, seperti Jenewa, Brussel dan Inggris beberapa waktu lalu. Oleh Karena itu kunjungan parlemen tinggi Inggris ini dimaksudkan untuk melengkapi data kesepakatan dan melengkapi kesepakatan yang sudah dilakukan di Inggris beberapa waktu lalu.
Dan di jadwalkan, Rabu (18/7) rombongan dari Parlemen Tinggi Inggris tersebut akan melakukan kunjungan resmi dengan Gubernur Maluku Salehatu Latuconsina, pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku dan ketua Sinode Gereja Protestan Maluku. Ikut serta dalam rombongan parlemen Inggris itu diantaranya Joana Milos dari Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Stuart Winsore dari Komisi Nasional HAM Inggris, Craig burgess, John Victor Selle serta Antonio Maldonaldo dari UNHCR. (Frietz Kerleli)
Berita terkait
Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?
5 menit lalu
Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?
Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.