Australia Hibahkan Rp 4,5 Triliun untuk Pelatihan BOS  

Reporter

Editor

Rabu, 8 Juni 2011 08:17 WIB

TEMPO/ Aditya Herlambang Putra

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah Australia menghibahkan dana sekitar Rp 4,5 triliun untuk membantu pencapaian program-program prioritas pendidikan tahun 2010-2014. Di antaranya adalah pelatihan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi siswa SD dan SMP.


Bantuan itu diserahkan perwakilan Pemerintah Australia, Jacquie De Lacy, kepada Menteri Pendidikan Nasional, Mohammd Nuh, dan disaksikan perwakilan Bank Dunia, perwakilan Pemerintah Belanda, ADB, dan Usaid di Jakarta, Selasa 7 Juni 2011.


Menurut Menteri Pendidikan Nasional, Mohammad Nuh, program prioritas sasaran Renstra 2010-2014 adalah pencapaian akses yang merata bagi wajib belajar sembilan tahun. "Di antaranya termasuk memperbaiki kualitas pendidikan di seluruh sekolah setingkat SD, SMP, termasuk madrasah. Salah satu program yang diimplementasikan adalah kemampuan mengelola bantuan operasional sekolah" kata Nuh.


Pelatihan ini, kata Nuh, ditujukan agar ada peningkatan kemampuan Kepala Sekolah, Bendahara BOS, dan Komite Sekolah. Tahun ini, ada sekitar 650 ribu pemangku kepentingan pendidikan dasar di seluruh Indonesia yang mengikuti pelatihan BOS. "Ini pelatihan BOS yang terbesar," kata Nuh." Sifatnya "once and for all"


Selain tentang pengelolaan BOS, peserta pelatihan juga akan memperoleh materi tentang pendidikan karakter, termasuk di dalamnya penguatan pemahaman Pancasila.


Advertising
Advertising

"Sekolah-sekolah di seluruh Indonesia membutuhkan dorongan dan dukungan penuh dalam menggunakan dana BOS yang didapatkannya. Yang penting sekolah bisa paham tentang esensi perencanaan, pertanggungjawaban, pengawasan, dan evaluasi," kata Mendiknas.

Ia mengatakan, sekolah harus terus didorong. Tanpa ada otonomi dan akuntabilitas sekolah, maka sekolah akan menjadi robot.

Mendiknas menargetkan hingga akhir 2011 seluruh penyelenggara sekolah, khususnya jenjang SD dan SMP, sudah dapat memahami mekanisme penggunaan dan pengelolaan dana BOS.

"Sekolah di Indonesia ini, kan, jumlahnya cukup banyak dan variasinya juga sangat beragam. Oleh karena itu, sekolah-sekolah ini harus diberikan otonomi, kewenangan, dan keleluasaan, khususnya dalam mengelola dana BOS. Namun, keleluasaan itu harus diikuti dengan pengetahuan mengelola kewenangan," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya pemerintah akan memberikan penguatan kemampuan kepada kepala sekolah-kepala sekolah di seluruh Indonesia yang totalnya mencapai 500 ribu orang



MARTHA THERTINA

Berita terkait

Bakal Digunakan untuk Program Makan Siang Gratis, Apa Saja Larangan Peruntukan Dana BOS?

57 hari lalu

Bakal Digunakan untuk Program Makan Siang Gratis, Apa Saja Larangan Peruntukan Dana BOS?

Airlangga Hartarto mengungkapkan dana BOS akan menjadi sumber dana program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Diwacanakan Bakal Digunakan untuk Program Makan Siang Gratis, Apa Peruntukan Dana BOS?

57 hari lalu

Diwacanakan Bakal Digunakan untuk Program Makan Siang Gratis, Apa Peruntukan Dana BOS?

Dana BOS adalah dana alokasi khusus nonfisik untuk mendukung biaya operasional nonpersonalia bagi satuan pendidikan.

Baca Selengkapnya

FSGI Protes Program Makan Siang Gratis Prabowo akan Ambil Dana BOS: Dana Pendidikan sudah Minim, Jangan Dikurangi

59 hari lalu

FSGI Protes Program Makan Siang Gratis Prabowo akan Ambil Dana BOS: Dana Pendidikan sudah Minim, Jangan Dikurangi

Federasi Serikat Guru Indonesia atau FSGI menolak wacana mengalihkan dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk program makan siang gratis Prabowo.

Baca Selengkapnya

Serikat Guru Tolak Prabowo Alihkan Dana BOS untuk Makan Siang Gratis: Tidak Berpihak pada Pendidikan

59 hari lalu

Serikat Guru Tolak Prabowo Alihkan Dana BOS untuk Makan Siang Gratis: Tidak Berpihak pada Pendidikan

Federasi Serikat Guru Indonesia menolak rencana Prabowo-Gibran mengalihkan dana BOS untuk pembiayaan program makan siang gratis. Pendidikan terancam.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Janjikan Dana Abadi Pesantren, IDEAS: BOS untuk Sekolah Swasta Lebih Penting

9 Februari 2024

Prabowo-Gibran Janjikan Dana Abadi Pesantren, IDEAS: BOS untuk Sekolah Swasta Lebih Penting

Yusuf Wibisono menilai janji dana abadi pesantren dari Prabowo-Gibran bisa diwujudkan tapi bukan prioritas saat ini.

Baca Selengkapnya

Sumbangan Sekolah Tidak Boleh untuk Pembangunan Fisik, SMKN 1 Depok Dinilai Melanggar Pergub

18 September 2023

Sumbangan Sekolah Tidak Boleh untuk Pembangunan Fisik, SMKN 1 Depok Dinilai Melanggar Pergub

Menurut anggota DPRD Jabar pembangunan fisik sekolah harus dianggarkan pemerintah, tidak boleh dibebankan kepada wali murid.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pungli di SMA-SMK Negeri Depok, DPRD Minta Pemkot Dorong Swasta Beri Bantuan Dana

12 September 2023

Dugaan Pungli di SMA-SMK Negeri Depok, DPRD Minta Pemkot Dorong Swasta Beri Bantuan Dana

DPRD Kota Depok buka suara soal dugaan pungli di SMA dan SMK Negeri. Pemkot Depok diminta dorong swasta beri bantuan dana CSR.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Bakal Periksa 13 Saksi dari Yayasan hingga Penerima Dana Dugaan TPPU Panji Gumilang Pekan ini

28 Agustus 2023

Bareskrim Bakal Periksa 13 Saksi dari Yayasan hingga Penerima Dana Dugaan TPPU Panji Gumilang Pekan ini

Pemeriksaan untuk mendalami peran dari pihak yayasan dan madrasah dalam penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di kasus Panji Gumilang.

Baca Selengkapnya

Penerimaan APBN DKI Jakarta Capai Rp 774,81 Triliun, Naik 11 Persen dari Target

28 Juni 2023

Penerimaan APBN DKI Jakarta Capai Rp 774,81 Triliun, Naik 11 Persen dari Target

Kinerja Belanja APBN DKI Jakarta terealisasi Rp 189,08 triliun atau 30,51 persen dari pagu.

Baca Selengkapnya

RAPBD DKI Bengkak Jadi Rp 83,78 Triliun, Ini 3 Program Prioritas Heru Budi Hartono

29 November 2022

RAPBD DKI Bengkak Jadi Rp 83,78 Triliun, Ini 3 Program Prioritas Heru Budi Hartono

RAPBD DKI Jakarta 2023 telah disepakati DPRD dan Pemprov DKI Jakarta senilai Rp 83,78 triliun atau naik Rp 1,2 triliun dari MoU KUA-PPAS 2023.

Baca Selengkapnya