TEMPO Interaktif, Surabaya - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Soekarwo, minta Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan segera membuka inisial Mr. A yang dinilai sebagai tokoh di balik kisruh partai.
"Kalau punya pendapat nggak boleh sembunyi, harus terbuka. Saya sudah minta, identitas itu kalau ada harus dibuka," kata Soekarwo, Senin 6 Juni 2011.
Soekarwo yang juga Gubernur Jawa Timur ini menambahkan, penginisialan ini cenderung merugikan Partai Demokrat yang selama ini dikenal sebagai partai santun dan menjunjung tinggi nilai demokrasi.
Padahal, demokrasi mengajarkan kepada siapa pun untuk selalu transparan dalam segala hal. "Harus segera dibuka, kalau tidak akan merugikan demokrasi yang dibangun Demokrat," ujarnya.
Apalagi, sebagai partai yang memilih demokrasi sebagai ajang perjuangan, Demokrat harusnya meninggalkan cara-cara yang cenderung tidak transparan. "Saya sendiri tidak tahu siapa itu Mr. A. Ketika disampaikan, saya malah kaget," kata Soekarwo.
Sekadar diketahui, beberapa waktu lalu Ramadhan Pohan mengatakan kekisruhan yang terjadi di dalam partai Demokrat adalah ulah dari seorang tokoh dari partai politik tertentu berinisial Mr. A. Tokoh ini, menurut Ramadhan, adalah dalang dari semua kekisruhan politik di internal Demokrat.
FATKHURROHMAN TAUFIQ
Berita terkait
Jawaban Puan Maharani soal Pertemuan dengan Prabowo Usai Lebaran: Insya Allah
29 hari lalu
Puan Maharani memberikan sinyal pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden terpilih Prabowo Subianto usai lebaran.
Baca SelengkapnyaWacana Pertemuan Prabowo dan Puan Maharani, Gerindra Maunya Sebelum Lebaran
29 hari lalu
Partai Gerindra berharap pertemuan Prabowo dan Puan bisa segera teralisasi.
Baca SelengkapnyaKalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI
10 Agustus 2023
rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum Ungkap Alasannya Kembali Terjun ke Dunia Politik
15 Juli 2023
Anas Urbaningrum menyatakan kembali ke dunia politik karena ingin menjadi petugas publik.
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum Kembali Gaungkan Gantung di Monas, Begini Pernyataannya
15 Juli 2023
Anas Urbaningrum kembali sebut soal gantung di Monas. Tapi berbeda dari pernyataanya 11 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum Akan Pimpin PKN, Gede Pasek Serahkan Posisi Ketua Umum Juli Mendatang
12 Mei 2023
Ketua Umum PKN Gede Pasek Suardika menyatakan akan menyerahkan jabatannya kepada Anas Urbaningrum pada Juli mendatang.
Baca SelengkapnyaAnwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal
13 April 2023
Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas
Baca SelengkapnyaEksklusif Wawancara Tempo dengan Anas Urbaningrum (1)
10 April 2023
Tempo mendapat kesempatan berbincang dengan Anas Urbaningrum dari dalam Lapas Sukamiskin.
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum Akan Kunjungi Orang Tuanya di Blitar Usai Bebas dari Lapas Sukamiskin
7 April 2023
Anas Urbaningrum akan langsung menuju orang tuanya di Blitar setelah dia bebas dari Lapas Sukamiskin.
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum Minta Dibebaskan dari Lapas Sukamiskin Sore Hari
1 April 2023
Anas Urbaningrum mengajukan permintaan agar dilepaskan dari Lapas Sukamiskin pada sore hari.
Baca Selengkapnya