Berbagai Spekulasi Dentuman di depan Gedung Merdeka

Reporter

Editor

Minggu, 22 Mei 2011 20:09 WIB

Pawai Bandung Lautan Api melintasi Gedung Merdeka, Bandung, Rabu (23/3). Longmarch dilakukan dari Tegallega sampai balai kota untuk memperingati peristiwa Bandung Lautan Api pada 24 Maret 1946. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO Interaktif, BANDUNG - Meski belum ada kejelasan soal suara dentuman keras disertai getaran yang terjadi di depan Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika Bandung, namun ada beberapa faktor yang jadi pertimbangan penelitian tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Badan Geologi Bandung. "Ini didasarkan penyelidikan sementara tim soal dentuman itu" kata Kepala Bidang Mitigasi Bencana Geologi, Pusat Vilkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi Gede Suantika saat dihubungi Tempo, Minggu, 22 Mei 2011.

Tim dari Pusat vulkanologi sempat menyelidiki penyebab dentuman sejak Sabtu, 21 Mei 2011, sekitar pukul 22.30 WIB. Suara dentuman itu, kata Gede, didengar warga yang berada di seputaran Gedung Merdeka, di Jalan Asia Afrika yakni mereka yang berada di Hotel Savoy Homan, kantor Balai Iklan Harian Pikiran Rakyat, hingga seputaran Jalan Braga.

Tim menanyai sejumlah saksi mata di seputaran Gedung Merdeka . Beberapa saksi mata menunjuk ke arah gedung tua di depan Gedung Merdeka sebagai sumber suara dentuman itu. "Pengemis yang biasanya banyak tidur di (emper) gedung itu merasakan getaran dan berlarian," katanya.

Sejumlah spekulasi berkembang. Misalnya, kemungkinan ada gardu listrik yang meledak. Tapi, spekulasi itu, menurut Gede, dibantah petugas kantor PLN Distribusi Jawa Barat Banten di Jalan Asia Afrika, yang bangunannya bersebelahan dengan Gedung Merdeka dan hanya dipisahkan jalan raya.

Spekulasi lain dalah gorong-gorong atau saluran air yang pecah. Itu juga terbantahkan. Sejumlah bangunan yang berada di seputaran Gedung Merdeka, petugas yang berjaganya melaporkan tidak ada kerusakan apa pun yang mungkin menjadi sumber dentuman itu. "Kami juga bingung, tidak ada kerusakan," kata Gede.

Spekulasi lainnya, ada kemungkinan ada gerakan tanah. Namun itu pun, kata Gede, masih tanda-tanya. Soalnya, tidak ada perulangan atau suara dentuman menyusul suara keras malam itu. Dentuman seperti itu, sempat terjadi di kaki Gunung Manglayang yang menghebohkan warga karena suara dentumannya terus berulang. " Yang jelas kami masih menyelidiki" kata Gede.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Kota Bekasi Antisipasi Permukaan Tanah Turun, Caranya?

31 Januari 2019

Kota Bekasi Antisipasi Permukaan Tanah Turun, Caranya?

Pemerintah Kota Bekasi mulai mengantisipasi menyusutnya cadangan air akibat pembangunan yang masif dan yang bisa memicu ancaman permukaan tanah turun.

Baca Selengkapnya

UI: Permukaan Tanah di Jakarta Utara Ambles 11 Cm Per Tahun

4 Desember 2018

UI: Permukaan Tanah di Jakarta Utara Ambles 11 Cm Per Tahun

Peneliti Universitas Indonesia (UI) menyatakan permukaan tanah turun 11 sentimeter per tahun di Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya

Prediksi Jakarta Tenggelam, Menteri PUPR Sepakat Pendapat Prabowo

22 November 2018

Prediksi Jakarta Tenggelam, Menteri PUPR Sepakat Pendapat Prabowo

Menteri PUPR Basuki Hadimulyono sepakat dengan pernyataan Prabowo Subianto tentang potensi Jakarta tenggelam pada 2025.

Baca Selengkapnya

Kata Anies Soal Prabowo Sebut 2025 Bundaran HI Jadi Laut

22 November 2018

Kata Anies Soal Prabowo Sebut 2025 Bundaran HI Jadi Laut

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan optimistis pernyataan Prabowo Subianto soal air laut akan mencapai Bundaran HI pada 20125 tak akan terjadi.

Baca Selengkapnya

Di Kota Depok, Permukaan Tanah Turun 0,3 Sentimeter Tiap Tahun

29 Mei 2018

Di Kota Depok, Permukaan Tanah Turun 0,3 Sentimeter Tiap Tahun

Pemerintah Kota Depok telah mengambil langkah antisipasi untuk mencegah permukaan tanah turun.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno: Tanah Ambles 60 Cm per Tahun karena Air Disedot

15 Maret 2018

Sandiaga Uno: Tanah Ambles 60 Cm per Tahun karena Air Disedot

Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno menjelaskan, tanah ambles di Jakarta sebesar 60 cm tiap tahun karena penyedotan air tanah.

Baca Selengkapnya

Ahli ITB Sebut Solusi Penurunan Tanah Jakarta Belum Terpecahkan

25 Juli 2017

Ahli ITB Sebut Solusi Penurunan Tanah Jakarta Belum Terpecahkan

Masyhur Irsyam mengatakan, sepanjang pantai utara Jawa dari Surabaya hingga Jakarta mengalami penurunan tanah.

Baca Selengkapnya

Sebagian Pengungsi Tanah Retak di Ponorogo Pindah ke Lokasi Aman  

11 April 2017

Sebagian Pengungsi Tanah Retak di Ponorogo Pindah ke Lokasi Aman  

Sumani mengatakan petugas akan memasang alat untuk memantau pergerakan tanah.

Baca Selengkapnya

Tebing Longsor di Tasikmalaya, 1 Warga Tewas  

7 Januari 2015

Tebing Longsor di Tasikmalaya, 1 Warga Tewas  

Saat kejadian, korban tewas yang bernama Ma'mun bin Madsair, 73 tahun, sedang memperbaiki irigasi di kampungnya.

Baca Selengkapnya

Tanah Bergerak, Puluhan Warga Tasikmalaya Mengungsi

14 Juli 2014

Tanah Bergerak, Puluhan Warga Tasikmalaya Mengungsi

Kasus tanah bergerak terjadi di sejumlah kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, yakni di Kecamatan Cikatomas, Cigalontang, Taraju, dan Salawu.

Baca Selengkapnya