PP Muhammadiyah: Jadikan Idul Fitri sebagai Momentum Terbentuknya Moralitas Baru

Reporter

Editor

Senin, 8 Desember 2003 09:59 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Umat Islam diajak menjadikan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1423 H sebagai momentum bagi terbentuknya moralitas baru yang lebih otentik dan berkeadaban di Indonesia. Moralitas baru ini sangat diperlukan sebagai bentuk budaya tandingan atas krisis perilaku dalam kehidupan bangsa saat ini. Demikian pesan Idul Fitri yang dikeluarkan Pengurus Pusat (PP) Muhammdiyah menjelang datangnya Hari Raya Idul Fitri 1423 H. Pesan itu disampaikan Ketua PP Muhammadiyah, Prof Achmad Syafi’i Ma’arif, didampingi Sekretaris PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, di kantor PP Muhammadiyah, Jl. Cik di Tiro, Yogyakarta, Selasa (3/11). "Walaupun seruan ini seperti berteriak di padang pasir, tak ada telinga yang mau mendengar, kita tetap sampaikan juga pesan ini," kata Syafi’I, dalam pengantarnya. Menurut Muhammadiyah, krisis perilaku yang saat ini terjadi di Indonesia, di antaranya adalah makin terbukanya kebohongan publik, korupsi, penyelewengan jabatan, kekerasan, manipulasi, dan erosi kolektif yang tumbuh bersamaan dengan kian melemahnya kejujuran, ketulusan, keteladanan, sikap amanah, dan nilai-nilai utama dalam kehidupan. Moralitas baru seperti yang ditekankan Muhammadiyah tersebut juga dipandang semakin diperlukan untuk membangun tatanan peradaban profetik yang mampu memadukan relasi-relasi Ilahi (hablun minallah), dan keduniaan (hablun minannas) secara harmoni. Selain itu, juga sekaligus membendung arus kehidupan yang serba sekular, pragmatis, memuja materi dan kesenangan duniawi yang mekar dalam kehidupan saat ini. Dalam pesan Idul Fitrinya, Muhammadiyah juga mengajak seluruh umat Islam khususnya, dan seluruh kekuatan nasional pada umumnya, untuk benar-benar menunjukkan keprihatinan yang mendalam untuk menyelamatkan bangsa ini dari krisis. Organisasi ini mencermati adanya kecenderungan semakin sedikitnya para elit dan pimpinan di tubuh bangsa ini yang sungguh-sungguh mau memikirkan masa depan bangsa sebagai akibat dari terlampau kuatnya kepentingan-kepentingan politik jangka pendek yang diperebutkan. "Padahal, kini semakin diperlukan para elit nasional yang berwatak kenegarawanan, dan memiliki visi ke depan untuk mengeluarkan bangsa ini dari krisis ketidakpastian masa depan. Juga, untuk memberantas korupsi dan penyelewengan jabatan, mencegah disintegrasi nasional, menyelesaikan lilitan utang luar negeri, menyelamatkan sumberdaya alam, dan mengarahkan jalannya perubahan (reformasi). Selain itu, juga untuk mencerdaskan dan menyejahterakan kehidupan rakyat kecil, membangun martabat bangsa agar sejajar dengan bangsa lain, dan membawa negara Indonesia yang terseok-seok ini menuju jalan keselamatan," papar Haedar Nashir, saat membaca pesan Idul Fitri. Dalam lingkup internasional, Muhammadiyah berpandangan bahwa dunia saat ini tengah kehilangan kearifan global (the global wisdom) sebagai akibat dari politik hegemoni yang serba pragmatis, eksploitatif, dan sarat ambisi untuk ekspansi. Akibatnya, hubungan antarbangsa menjadi mudah terseret pada konflik dan kekerasan yang dapat mengancam peradaban dunia. "Karena itu, siapapun yang memiliki komitmen untuk membanguan peradaban dunia yang lebih bermartabat dituntut suara moral dan intelektualnya untuk menyelamatkan dunia kemanusiaan yang tengah terombang-ambing oleh oportunisme politik global yang cenderung predator itu," tandas dia. Pada sisi lain, Muhammadiyah juga menegaskan bahwa agama dan kaum agamawan dituntut untuk menawarkan pesan-pesan kerisalahan universal yang dapat membawa penyelamatan bagi kehidupan umat manusia yang tengah berada di persimpangan jalan saat ini. "Agama dan umat beragama dituntut untuk menawarkan peradaban alternatif yang berporos pada nilai-nilai Ilahi yang kokoh dan otentik, sekaligus memihak pada pencerahan umat manusia sebagai abdi dan khalifah di muka bumi ini. Di sinilah pentingnya keberagamaan yang bersifat substantif dan transformaif lebih dari sekadar rukun ritual, formalitas dan simbolik," tambah Haedar. (Heru CN-Tempo News Room)

Berita terkait

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

1 jam lalu

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

Video animasi yang dibagikan oleh partai Perdana Menteri Narendra Modi menargetkan partai Kongres sebagai oposisi dan komunitas Muslim.

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

1 jam lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini

2 jam lalu

KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sudah 2 kali mangkir dalam pemeriksaan KPK sebelumnya dan tengah mengajukan praperadilan.

Baca Selengkapnya

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

2 jam lalu

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

Akibat pengeroyokan itu, dua mahasiswa Universitas Pamulang mengalami luka, satu di antaranya adalah penghuni kos lain yang berusaha melerai.

Baca Selengkapnya

Profil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo

3 jam lalu

Profil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo

Nama komedian Eko Patrio disebut oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Ahad, 5 Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

4 jam lalu

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol MBZ itu langsung diamankan di Induk PJR Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

4 jam lalu

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

Universitas Indonesia atau UI masih menjaga posisi bergengsi dalam pemeringkatan kampus versi Times Higher Education. Berikut hasilnya pada 2024.

Baca Selengkapnya

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

4 jam lalu

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

Berikut saran spesialis kulit untuk menjaga kesehatan kulit di tengah cuaca panas seperti belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

4 jam lalu

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Jadwal dan Tahapan Sidang Sengketa Pileg 2024 Hingga Juni Nanti

4 jam lalu

Jadwal dan Tahapan Sidang Sengketa Pileg 2024 Hingga Juni Nanti

MK akan memutus Perkara PHPU atau sengketa Pileg: anggota DPR, DPD, dan DPRD dalam tenggang waktu paling lama 30 hari kerja sejak permohonan dicatat.

Baca Selengkapnya