TNI Angkatan laut Menangkap Empat Kapal Ikan Thailand

Reporter

Editor

Senin, 8 Desember 2003 09:50 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Kapal Perang TNI Angkatan Laut KRI Barakuda-814 berhasil menangkap empat kapal ikan Thailand yang diduga tengah menangkap ikan secara ilegal di perairan Pulau Berhala, Sumatra Utara, Senin (2/12). Penangkapan terjadi ketika tengah dilaksanakan Operasi Sabang Jaya-27 yang ditinjau langsung Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat, Laksamana Muda Djoko Sumaryono. Dalam siaran pers yang ditandatangani Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut dan diterima Koran Tempo, Selasa (3/12), dijelaskan, operasi Sabang Jaya-27 itu untuk mengantisipasi berbagai kerawanan di perairan Sumatra Utara. Saat tengah berpatroli, KRI Barakuda memergoki sembilan kapal ikan Thailand yang diduga melakukan penangkapan ikan secara tidak sah di perairan Indonesia. Ketika kapal Barakuda yang dikomandani Mayor Laut (P) Mansur melakukan pemeriksaan, ternyata seluruh kapal tidak ada yang memiliki dokumen. Sayangnya saat petugas memeriksa empat kapal, lima kapal lainnya melarikan diri dan kini masih dalam pengejaran. Empat kapal yang ditangkap itu menggunakan nama berbahasa Indonesia masing-masing Kapal Motor (KM) Tenang Bahari, KM Nusa Indah-13, KM Selawat-14, dan KM Senajin-10. Keempat kapal tersebut saat ini ditahan di pangkalan Utama TNI AL I Belawan bersama 71 orang anak buah kapal yang rencananya akan segera dipulangkan ke negara asalnya. Untuk proses hukum, delapan orang di antaranya nahkoda dan kepala kamar mesin keempat kapal terus diperiksa oleh aparat yang berwenang. Puluhan ton ikan curian dari berbagai jenis disita sebagai barang bukit. Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Bernard Kent Sondakh, saat ditemui Tempo News Room secara terpisah di kediamannya di Jl. Diponegoro, Jakarta, Senin, (2/12), menambahkan, pihaknya juga menangkap satu kapal Jepang berbendara Honduras yang kedapatan membuang limbah di perairan Hiu Kecil, Selat Malaka. Kapal yang saat ini berada di Tanjung Balai Karimun itu tengah diusahakan untuk dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih intensif. “Saya telah meminta kepada Pangarmabar (Laksamana Muda Djoko Sumaryono) untuk membawa kapal itu ke Jakarta guna pemeriksaan lebih intensif,” ungkap Kent sambil mengatakan kapal dengan nahkoda dan awaknya saat ini telah ditahan di Tanjung Balai Karimun. Menurut Kent, pembuangan limbah merupakan kejahatan serius karena dapat mencemarkan lingkungan dan melanggar UU No. 23/ 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Kapal berbedara Honduras MV Tsuuru-5.000 dan Kapal Tugboat Towa HB-50 itu ditangkap Minggu (1/12), pukul 24.00 WIB. Kapal itu di nakhkodai Hutaka Shirosaku, warga negara Jepang dengan 17 orang awak kapal. Dari 17 awak kapal, dua di antaranya warga negara Jepang dan 15 warga negara Indonesia. Penangkapan dipimpin langsung oleh Komandan Pangkalan AL Tanjung Balai Karimun Mayor Laut (P) Purwanto dengan kapal Sea Riders. Penangkapan itu dapat dilakukan karena mendapatkan informasi dari nelayan dan masyarakat sekitar yang melaporkan adanya kapal yang membuang limbah di perairan tersebut sejak dua bulan lalu. Menurut para nelayan, kapal-kapal tersebut beroperasi pada malam hari. Dengan adanya kegiatan tersebut, para nelayan maupun warga masyarakat sekitar merasa dirugikan karena mencemari lingkungan dan ikan-ikan banyak yang mati. Dari informasi itu, sejak tiga minggu lalu aparat Tanjung Balai Karimun memantau adanya tiga kapal yang sering berkeliaran di perairan itu sampai akhirnya berhasil memergoki dan menangkap MV Tsuuru-5000 serta Tugboat yang menempel di depan kapal itu. Saat diperiksa, kapal itu tengah membuang limbah dari kapal. Menurut pengakuan awak buah kapal, kapal itu mengangkut limbah dari Malaysia. Tetapi pihak TNI AL tengah menyelidiki kebenarannya lebih lanjut. (Bernarda Rurit-Tempo News Room)

Berita terkait

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

2 menit lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

5 menit lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Kemenparekraf Ungkap Dampak Pariwisata saat Timnas Masuk Babak Semifinal Piala Asia U-23

5 menit lalu

Kemenparekraf Ungkap Dampak Pariwisata saat Timnas Masuk Babak Semifinal Piala Asia U-23

Kehadiran Timnas di Piala Asia U-23 membuat masyarakat dunia tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai Indonesia, termasuk pariwisatanya.

Baca Selengkapnya

Hari Pendidikan Nasional 2024, Ketum ICMI: Semoga Lahir Generasi Pembelajar Sejati

6 menit lalu

Hari Pendidikan Nasional 2024, Ketum ICMI: Semoga Lahir Generasi Pembelajar Sejati

Begini pesan Ketua Umum ICMI Arif Satria dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

9 menit lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

9 menit lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

10 menit lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

11 menit lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

12 menit lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Optimalisasi Peran Masjid Sebagai Pemberdaya Umat

13 menit lalu

Bamsoet Dorong Optimalisasi Peran Masjid Sebagai Pemberdaya Umat

Bambang Soesatyo mengapresiasi peran Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa yang telah mengoptimalkan peran masjid sebagai pemberdaya umat.

Baca Selengkapnya