Puluhan senjata itu terdiri atas senjata laras panjang dengan ukuran 1 meter dengan diameter 1 senti meter (cm) sebanyak 67 buah. Senjata laras panjang ukuran 55 senti meter dengan diameter 3 senti meter, sebanyak 9 buah.
Selain itu, senjata laras panjang ukuran 80 cm dengan diameter 7 cm sebanyak tiga buah, dan besi bulat (Pelontar) berdiameter 3 milimeter (mm) dengan panjang 50-80 cm sebanyak 6 buah. Serta besi pemicu senjata api sebanyak 182 buah, dan serpihan besi atau plat baja sebanyak 3 karung.
Alosius mengaku menemukan senjata-senjata itu di kebun belakang rumahnya, setelah terkikis longsoran tanah sedalam 5-7 meter, karena berada tepat di alur kali di desa itu. "Awal ditemukan saya kumpul dan membersihkan senjata itu. Sebelum akhirnya saya melaporkan temuan itu ke polisi," katanya.
Ia menduga masih banyak senjata api yang terkubur di lokasi itu. Senjata yang telah dibengkokkan itu diduga dikuburkan sejak zaman Belanda. "Mungkin saat gencatan senjata, senjata-senjata itu disuruh untuk dimusnahkan dan dikuburkan," katanya.
Sementara itu, Wakil Kepala Polisi Resor Timor Tengah Utara Komisaris Juni Rahmadi mengakui adanya temuan senjata api laras panjang di daerah itu. Senjata-senjata itu telah diamankan di Polres Timor Tengah Utara. “Kita sudah amankan senjata yang ditemukan warga tersebut," katanya.
Menurut dia, pihaknya belum mengetahui secara pasti jenis senjata yang ditemukan tersebut, karena perlu dilakukan identifikasi lebih lanjut. "Kita belum bisa identifikasi jenis senjatanya apa," katanya.
YOHANES SEO