Gaya Protes Pedagang Pisang Epe

Reporter

Editor

Rabu, 4 Mei 2011 20:30 WIB

Pisang Epe. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO Interaktif, Makassar -Sebanyak tiga tikar ukuran 2x3 meter dibentangkan di teras kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar. Ketiga tikar berwarna-warni tersebut dijadikan sebagai tempat tidur para pedagang pisang epe Pantai Losari. "Wakil kami tidak lagi peduli terhadap aspirasi masyarakat kecil. Jadi kami harus bermalam dan terus berada di kantor ini sampai aspirasi kami diterima," kata seorang pedagang pisang bakar khas Makassar, Maemuna, 38 tahun, di kantor Dewan, Rabu, 4 April 2011.

Sebanyak 60 pedagang pisang epe berharap agar Dewan bisa menjadi penyambung lidah kepada pemerintah kota. Air mata ibu dua anak itu berceceran membasahi pipinya. Dengan lantang dia menyatakan tidak mau dipindahkan dari tempatnya berjualan. "Kami hidup dari hasil jualan pisang epe. Dari hasil jualan ini saya juga bisa sekolahkan dua anakku," katanya.

Para pedagang ini sejak Selasa sekitar pukul 09 pagi mendatangi kantor Dewan. Namun kedatangan mereka tidak dihiraukan oleh anggota Dewan. Karena tidak ada satu pun anggota Dewan yang datang menemui mereka, Maumuna bersama pedagang lainnya memutuskan untuk bermalam di kantor tersebut. "Tak peduli banyak nyamuk, kami tetap bermalam di sini. Tuntutan kami belum diterima," ujarnya.

Pedagang ini didampingi oleh Partai Rakyat Demokratik (PRD) dan Serikat Rakyat Miskin Indonesia. Mereka mendesak dewan dan walikota makassar untuk segera mengembalikan para pedagang ini di tempat jualan semula yakni pantai Losari.

Pemerintah kota merelokasi para pedagang pisang epe Losari ini ke beberapa tempat seperti Lorong Maipa, dekat hotel Aria duta, Durian, dan Madukeleng. Namun tempat baru tersebut menurut Usman, pedagang lain, tidak strategis untuk berjualan. "Selama satu minggu kami menjual di lorong-lorong yang ditunjukkan walikota, tidak ada pembeli," kata Usman.

Ketua PRD Makassar, Arham Tawarrang mengatakan, awalnya Dewan sudah mengeluarkan keputusan bahwa pedagang bisa kembali berjulan di pantai losari. Namun keputusan Dewan itu berbeda dengan keputusan walikota Makassar. "Pemerintah kota memutuskan tidak menginginkan adanya penjual pisang epe di sekitar pantai," kata Arham.

Wahida, Ketua SRMI Sulawesi Selatan, lalu mengamuk di kantor Dewan. "Dari kemarin kami di sini belum juga diterima," kata Wahida.

Ia lalu membanting tempat sampah yang ada di lorong kantor itu. Sedangkan para pedagang mengambil panci dan penutupnya yang digunakan memukul tembok gedung itu. Kegaduhan itu membuat anggota Dewan, Yusuf Gunco, keluar dari ruangannya.

Yusuf langsung memperlihatkan kertas putih yang isinya memberikan jaminan kepada penjual pisang epe untuk tetap berjualan di pantai, dan meminta polisi pamong praja tidak melakukan penggusuran. "Ini berdasarkan hasil rapat gabungan komisi bidang pemerintahan. Jadi kami tetap perjuangkan kalian," kata Yusuf. "Persoalannya sekarang ada di walikota. Jadi silahkan temui pak wali."

Pedagang pun bubar, tapi belum ada kepastian apakah mereka bisa membuka lapaknya di Losari lagi.

SAHRUL

Berita terkait

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

8 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

9 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

1 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

1 hari lalu

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

2 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

4 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

7 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

7 hari lalu

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

9 hari lalu

Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.

Baca Selengkapnya

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

9 hari lalu

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.

Baca Selengkapnya