TEMPO Interaktif, Jakarta - Mabes Polri menyatakan siaga terhadap kemungkinan aksi balas dendam yang dilakukan simpatisan pemimpin Al-Qaidah Usamah bin Ladin. Usamah tewas dengan luka tembak di kepala oleh pasukan Angkatan Laut Amerika Serikat, Senin, 2 Mei 2011, di Pakistan.
"Kan kita tahu, Usamah itu siapa, kelompoknya bagaimana, dan keterkaitannya dengan beberapa gerakan di negara kita," kata Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Ito Sumardi, di kantornya, Selasa, 3 Mei 2011.
Dia minta jangan sampai Indonesia menjadi ajang balas dendam. "Apa pun yang terjadi, kita harus menjaga situasi tetap kondusif," katanya.
Ito memaparkan, Mabes Polri sudah mengirimkan telegram ke seluruh kepolisian wilayah untuk ikut memantau gerakan-gerakan yang diduga sebagai bagian aksi teror. "Kami tidak mengatakan siaga I, tapi waspadalah," ujar Ito lagi.
Ito tidak menjelaskan daerah mana saja yang menjadi konsentrasi pengamanan polisi. "Semua tempat yang mungkin menjadi kepentingan negara asing harus kami lindungi. Jangan sampai negara kita justru malah rugi," ucapnya.
ISMA SAVITRI
"Kan kita tahu, Usamah itu siapa, kelompoknya bagaimana, dan keterkaitannya dengan beberapa gerakan di negara kita," kata Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Ito Sumardi, di kantornya, Selasa, 3 Mei 2011.
Dia minta jangan sampai Indonesia menjadi ajang balas dendam. "Apa pun yang terjadi, kita harus menjaga situasi tetap kondusif," katanya.
Ito memaparkan, Mabes Polri sudah mengirimkan telegram ke seluruh kepolisian wilayah untuk ikut memantau gerakan-gerakan yang diduga sebagai bagian aksi teror. "Kami tidak mengatakan siaga I, tapi waspadalah," ujar Ito lagi.
Ito tidak menjelaskan daerah mana saja yang menjadi konsentrasi pengamanan polisi. "Semua tempat yang mungkin menjadi kepentingan negara asing harus kami lindungi. Jangan sampai negara kita justru malah rugi," ucapnya.
ISMA SAVITRI
