Presiden: Jamsostek Telah Perbaiki Sistemnya

Reporter

Editor

Minggu, 1 Mei 2011 15:14 WIB

TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO Interaktif, Bogor - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan Jaminan Sosial Tenaga Kerja akan meningkatkan pelayanannya kepada para buruh. Yudhoyono mengakui pada masa lalu ada masalah soal asuransi dan jaminan sosial, terutama adanya penyimpangan dan korupsi. "Tahun demi tahun telah diperbaiki sistem, aturan kinerjanya. Dulu, ada penyimpangan korupsi, saat ini serius dikurangi," kata Presiden dalam sesi tanya jawab saat berkunjung ke pabrik keramik Industri Kemenangan Jaya di Bogor, Minggu, 1 Mei 2011.

Presiden yang mengenakan baju safari warna biru tua didampingi Ibu Negara, Ani Yudhoyono, yang mengenakan batik warna biru. Sejumlah menteri juga tampak hadir, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, Menteri Perindustrian M. S. Hidayat, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Sekrataris Kabinet Dipo Alam, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriyawan.

Pernyataan presiden menjawab pertanyaan salah satu buruh keramik, Suripto, yang sudah enam tahun bekerja. Selama ini, Suripto mengaku hanya mengetahui keuntungan ikut Jamsostek setelah berhenti dari perusahaan. "Apakah ada program jamsostek saat masih aktif bekerja?" tanyanya kepada presiden.

Presiden menyampaikan Jamsostek bisa memberikan pinjaman kepada para buruh. Ketika masih bekerja, buruh bisa mendapatkan jaminan kesehatan, bantuan uang muka perumahan, dan pinjaman perumahan.

Direktur Utama Jamsostek, Hotbonar Sinaga, mengatakan Jamsostek akan memberikan pinjaman kepada buruh dengan bunga ringan satu persen setelah buruh melalui perusahaan membayar iuran selama satu tahun. Pinjaman uang muka perumahan itu mencapai Rp 20 juta. Selain itu, Jamsostek juga bisa memberikan bantuan kepada koperasi perusahaan untuk disalurkan kepada buruh sampai Rp 200 juta dengan bunga satu persen per tahun.

Sementara soal kesehatan, ia mengatakan pihaknya akan memberikan jaminan setelah perusahaan mengikutsertakan pekerjanya. Jaminan itu menyangkut program kesehatan jika terkena penyakit kritis, cuci darah, dan kanker. Hal ini setara dengan jaminan perusahaan asuransi.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin, menyatakan pemerintah juga memiliki skema pinjaman kepada karyawan perusahaan. Ia mengatakan pinjaman itu berupa pemberian uang muka perumahan Rp 2 juta dan bantuan koperasi 20 juta. "Untuk Kemenangan Jaya ini akan dapat lebih mudah bantuan dan prioritas. Ini dapat berkah kunjungan presiden, namanya barokah," katanya.

EKO ARI WIBOWO

Berita terkait

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

2 hari lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

5 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

5 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

21 hari lalu

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui

Baca Selengkapnya

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

33 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

43 hari lalu

Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

Empat dokter dari AS, Prancis dan Inggris memberi kesaksian di PBB tentang sistem layanan kesehatan di Gaza yang runtuh dan kekejian Israel.

Baca Selengkapnya

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

54 hari lalu

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

Perempuan memainkan peran penting dalam bidang kesehatan. Ada berbagai peranan perempuan dalam meningkatkan derajat kesehatan keluarga

Baca Selengkapnya

Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

1 Maret 2024

Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

Dokter-dokter di Korea Selatan masih melanjutkan aksi mogok, meski masyarakat mengecam dan pemerintah mengancam.

Baca Selengkapnya

Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

29 Februari 2024

Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

Ribuan dokter magang di Korea Selatan menolak untuk kembali bekerja meski diancam penangguhan izin medis.

Baca Selengkapnya

Hampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?

21 Februari 2024

Hampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?

Di Korea Selatan, dokter umum ternyata diupah rendah, sementara dokter bedah plastik dan dokter kulit dalam praktik swasta dibayar paling tinggi.

Baca Selengkapnya