Seperti diberitakan berbagai media massa, Syamsul Nursalim menderita penghimpitan pembuluh darah. Dengan alasan tersebut, Syamsul pergi ke Tokyo untuk berobat. Menurut Lopa, staf di Kedubes tidak perlu melakukan penelusuran terhadap semua rumah sakit di Jepang untuk mencari keberadaan Syamsul Nursalim. Sebab, kalau tidak ditemukan, berarti dia telah melarikan diri. “Kalau ditemukan, saya akan perintahkan jaksa untuk mengambil dia (Syamsul Nursalim-red) tanpa harus berobat di Jepang,” kata Lopa.
Lopa berharap agar pengalaman terhentinya penyelidikan sejumlah kasus akibat kaburnya tersangka tidak terjadi lagi. Demikian juga dengan kasus Syamsul Nursalim ini. Dikatakannya pula, sejak ia ditugaskan menjadi jaksa agung sejak Selasa (5/6), ia sudah meneliti sebagian dari kasus yang ada, terutama kasus-kasus yang pernah diperiksa kemudian berhenti. Ia akan kembali meneliti dan mencari penyebab terhentinya proses pengadilan kasus-kasus tersebut untuk kemudian akan dituntaskannya.
Saat ini, papar Lopa, pihaknya sedang menangani tujuh kasus besar. Namun ia menolak menyebutkan kasus apa dan siapa saja yang terlibat. Selain Syamsul, menurut Lopa, pihaknya tengah melakukan penyelidikan terhadap seseorang yang dikabarkan melarikan diri. Akan tetapi, Lopa tidak mau menceritakannya lebih lanjut siapa orang yang melarikan diri tersebut. Hal ini, menurut Lopa, untuk menghindari agar orang yang sedang diteliti kasusnya tidak kabur seperti pengalaman selama ini.
Lopa kembali menegaskan bahwa dirinya akan melakukan penyelidikan, pemeriksaan dan penuntutan dengan tidak mengenal diskriminasi.”Siapa saja yang salah harus berhadapan dengan hukum,” tegasnya. (Dian Novita)