Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, dana pendirian sekolah itu bukan dari APBN, melainkan hibah Pemerintah Korea Selatan. "Bantuan full dari Korea Rp 350 miliar," katanya seusai kuliah umum di Aula Barat ITB, Rabu, (20/4).
Dipilihnya Subang, kata Fadel, sesuai dengan permintaan pemberi dana. Korea ingin lokasinya tidak jauh dari Jakarta. "Jaraknya hanya 2-3 jam," katanya.
Fadel mengatakan, pembentukan institut tersebut akan dibahas bersama Rektor ITB dan IPB. Tujuannya, menghasilkan teknologi dan wirausahawan baru di bidang kelautan.
Sambil menunggu pendirian kampus itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan akan menjalin kerja sama dengan ITB. Kerja sama yang akan dijalin tahun ini terkait manajemen pengolahan garam, budidaya hayati, dan membuat program S2. "Lulusannya agar siap pakai dan berjiwa entrepreneur, kita akan buka kelas khusus di ITB," ujarnya.
Rektor ITB Akhmaloka telah menyiapkan beberapa program wirausaha bahari. Menurutnya, potensi laut Indonesia luar biasa. "Banyak tantangan di situ," ujarnya.
ANWAR SISWADI