Terpidana Mati Tanyakan Waktu Eksekusi

Reporter

Editor

Rabu, 23 Juli 2003 14:49 WIB

TEMPO Interaktif, Malang:Terpidana mati Sugeng menanyakan kapan dia akan dieksekusi kepada Kepala Kejaksaan Negeri Surabaya Luhut Pakpahan. Pertanyaan itu dia ajukan saat Luhut menyerahkan salinan penolakan grasi kepada Sugeng di Lembaga Pemasyarakatan Lowokwaru, Malang, Senin (17/2) siang. Saudara harap sabar, kami tidak bisa memberitahukannya. Tetapi, tiga hari sebelum dilaksanakan, saudara akan saya beritahu, jawab Luhut dengan kikuk. Luhut hari ini juga memberikan salinan penolakan grasi kepada Sumiarsih, ibu Sugeng yang juga terpidana mati, di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Malang. Sumiarsih dan Sugeng dipidana mati Pengadilan Negeri Surabaya pada 19 Januari 1989 karena terbukti melakukan pembunuhan berencana yang menewaskan Letkol Marinir Purwanto, istri, dua anak, dan seorang keponakan, Agustus 1988. Semua korban dihabisi dengan dihantam kepalanya, dan mayatnya dibuang di jurang Songgoriti, Batu, Malang. Usai pertemuan, Sugeng mengatakan dirinya menerima penolakan grasi ini. Namun, ia menyesalkan kenapa penolakan grasinya tidak turun sejak dulu. Putusan grasi terpidana lain, kata dia, sudah turun paling lama lima tahun. Saya ini 14,5 tahun baru turun. Jadi saya dihukum dua macam, hukuman kurungan dan hukuman mati, kata Sugeng. Sebelum menandatangani surat penolakan grasi, Sugeng membaca seluruh isi surat. Sambil menelusuri deretan kata-kata, Sugeng terlihat menahan air matanya yang akan keluar. Usai membaca salinan penolakan grasi, Sugeng juga mempertanyakan tidak adanya tanda tangan Presiden Megawati. Mengapa tanda tangan Megawati tidak ada, padahal yang menentukan diterima dan ditolaknya grasi adalah Presiden, tanya dia. Sugeng mengatakan pertanyaan soal tanda tangan ini diajukan bukan karena menduga surat ini palsu, namun karena ini berhubungan dengan siapa yang bertanggung jawab atas kematiannya. Luhut menjawab bahwa surat putusan ini masih berupa salinan sehingga tidak ada tanda tangannya. Putusan yang asli pasti ada tanda tangan Presiden. Berbeda dengan Sugeng, Sumiarsih menolak menandatangani surat tanda terima salinan tersebut. Saya terima salinan ini, tetapi saya tidak mau tandatangan karena harus konsultasi dengan pengacara saya terlebih dahulu, kata dia sambil mengatupkan kedua tangannya di dada sebagai tanda penolakan. Hasnah, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Wanita, dan Luhut Pakpahan mencoba membujuk Sumiarsih agar mau tanda tangan, tetapi Sumiarsih yang matanya memerah tetap menolak. Seusai menerima salinan penolakan grasi, Sumiarsih mengatakan dirinya hanya bisa pasrah dengan turunnya salinan ini. Ia akan menerima semua putusan ini tanpa melakukan perlawanan apa pun. Hanya saja, jika dikabulkan ia meminta agar Sugeng jangan dihukum mati. Kasihan Sugeng, dia tidak bersalah, katanya sambil berjalan untuk meneruskan bimbingan rohani yang terputus. Luhut mengatakan pihaknya terpaksa hanya memberikan salinan putusan penolakan grasi karena untuk memenuhi batas waktu seperti yang diatur dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 2002. Surat penolakan grasi harus diberikan maksimal 14 hari setelah ditetapkan. Nah, hari ini adalah batas waktu terakhir, kata Luhut. (Bibin Bintardi-Tempo News Room)

Berita terkait

Profil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo

54 menit lalu

Profil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo

Nama komedian Eko Patrio disebut oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Ahad, 5 Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

1 jam lalu

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol MBZ itu langsung diamankan di Induk PJR Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

1 jam lalu

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

Universitas Indonesia atau UI masih menjaga posisi bergengsi dalam pemeringkatan kampus versi Times Higher Education. Berikut hasilnya pada 2024.

Baca Selengkapnya

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

1 jam lalu

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

Berikut saran spesialis kulit untuk menjaga kesehatan kulit di tengah cuaca panas seperti belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

1 jam lalu

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Jadwal dan Tahapan Sidang Sengketa Pileg 2024 Hingga Juni Nanti

1 jam lalu

Jadwal dan Tahapan Sidang Sengketa Pileg 2024 Hingga Juni Nanti

MK akan memutus Perkara PHPU atau sengketa Pileg: anggota DPR, DPD, dan DPRD dalam tenggang waktu paling lama 30 hari kerja sejak permohonan dicatat.

Baca Selengkapnya

Lima Protes Mahasiswa yang Mengubah Sejarah

1 jam lalu

Lima Protes Mahasiswa yang Mengubah Sejarah

Gelombang protes mahasiswa pro-Palestina sedang terjadi di seluruh bagian dunia, sebuah gerakan yang diharapkan dapat menghentikan genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

1 jam lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

JPU KPK mendakwa Syahrul Yasin Limpo dan komplotannya menerima uang dari pungutan di Kementan mencapai Rp 44,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Ganjar Resmi Bubarkan TPN: Saya Bangga dengan Perjuangan untuk Demokrasi Ini

1 jam lalu

Ganjar Resmi Bubarkan TPN: Saya Bangga dengan Perjuangan untuk Demokrasi Ini

Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md untuk Pilpres 2024 resmi bubar. Akhir dari tim kampanye mantan pasangan calon nomor urut tiga itu diumumkan oleh Ganjar dalam acara halalbihalal TPN di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Arti Warna Lidah dan Masalah Kesehatan di Baliknya

1 jam lalu

Arti Warna Lidah dan Masalah Kesehatan di Baliknya

Tak hanya karena sisa warna makanan yang baru disantap, perubahan warna lidah juga bisa terkait penyakit, jadi waspadalah.

Baca Selengkapnya