TNI Hanya Butuh Tiga Menit Bebaskan Sandera  

Reporter

Editor

Kamis, 14 April 2011 21:34 WIB

TEMPO/Dinul Mubarok
TEMPO Interaktif, Jakarta -Operasi penyelamatan awak kapal MV Sinar Kudus memang bukan hal mudah. Diperlukan perhitungan yang matang untuk menghindari jatuhnya korban. “ Namun kalau informasi intelejennya akurat, saya kira cukup tiga menit,” ujar mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana (Purn.) Bernard Ken Sondakh terkait kemampuan personel Angkatan Laut membebaskan pembajakan, 14 April 2011.

Puluhan awak kapal NV Sinar Kudus dibajak dan disandera kawanan perompak Somalia sejak 16 Maret lalu. Kawanan perompak meminta tebusan sejumlah uang. Tebusan yang mulanya diminta senilai US$ 2,6 juta, terus meningkat seiring respon pihak Indonesia yang tak kunjung memenuhi. Meski telah berlangsung selama hampir satu bulan, pemerintah Indonesia hingga kini belum secara tegas menyatakan sikap terkait opsi penyelamatan. Opsi yang sedang dipertimbangkan adalah negosiasi uang tebusan atau operasi militer.

Menurut Bernard, informasi intelejen dapat diperoleh melalui berbagai sumber dengan dukungan peralatan yang memadai. Beberapa diantaranya dapat digali dari para sandera, memantau melalui helikopter dan mengenali struktur kapal.

“Tugas ini memang tidak mudah. Yang dihadapi saat ini bukan ancaman di darat. Petugas harus mengenali sasaran operasinya dengan akurat tentang jumlah dan posisi para perompak, jenis senjata yang mereka gunakan serta keberadaan para sandera,” ujar Bernard.

Keterangan yang dihimpun Tempo menyebut para sandera dikumpulkan di anjungan kapal dengan pengawasan ketat sekitar 35 perompak yang dilengkapi senjata laras panjang. Para perompak mengawasi aktivitas mereka, bahkan untuk urusan ke kamar kecil.

Dengan kondisi seperti itu, kata Bernard, operasi penyelamatan tidak bisa dilakukan dengan jumlah yang sebanding. “Bisa saja berlipat lima,” katanya. Namun ia mengakui operasi yang tidak tepat dapat menimbukan dampak bagi para sandera. “Ada resiko mereka (perompak) mengamuk,” ujarnya.

Keberhasilan TNI terukir manis ketika mereka menyelamatkan kapal tanker Pertamina yang disandera kelompok GAM di perairan Selat Malaka pada tahun 2003. “Kami berhasil melumpuhkan perompak. Meski ada personil kami yang terluka dibagian kaki dan tangan,” ujarnya.

RIKY FERDIANTO

Berita terkait

Pembangunan Mako TNI Angkatan Udara III di Biak Rampung pada 2019

15 Desember 2018

Pembangunan Mako TNI Angkatan Udara III di Biak Rampung pada 2019

TNI AU membangun sarana penunjang satuan Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) III di Biak, Papua.

Baca Selengkapnya

Begini Ribetnya Menerbangkan Api Obor Asian Games 2018

17 Juli 2018

Begini Ribetnya Menerbangkan Api Obor Asian Games 2018

Api untuk obor Asian Games 2018, yang sudah tiba di Yogyakarta, sempat tertahan di bandara New Delhi, India, karena terbentur aturan.

Baca Selengkapnya

Tinju Dunia: Tampil di Laga Pacquiao, Abdi Didukung Penuh TNI AU

10 Juli 2018

Tinju Dunia: Tampil di Laga Pacquiao, Abdi Didukung Penuh TNI AU

Pratu Abdi, petinju prajurit TNI AU yang akan tampil dalam laga tinju dunia Lucas Matthysse vs Manny Pacquiao, bertolak ke Kuala Lumpur Rabu, 11 Juli.

Baca Selengkapnya

Tinju Dunia: Prajurit TNI AU Tampil di Laga Matthysse vs Pacquiao

8 Juli 2018

Tinju Dunia: Prajurit TNI AU Tampil di Laga Matthysse vs Pacquiao

Abdi Tiger petinju yang merupakan prajurit TNI AU akan tampil di partai tambahan laga tinju dunia Lucas Matthysse vs Manny Pacquiao di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Garuda: Usai Lebaran, 7 Pilot TNI AU Akan Dilatih

11 Juni 2018

Garuda: Usai Lebaran, 7 Pilot TNI AU Akan Dilatih

VP Corsec Garuda Indonesia Hengki Heriandono, mengatakan para penerbang dari TNI AU akan mengikuti pelatihan di Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pilot Ancam Mogok Massal, Garuda Indonesia Minta Bantuan TNI AU

3 Juni 2018

Pilot Ancam Mogok Massal, Garuda Indonesia Minta Bantuan TNI AU

Garuda Indonesia telah meminta bantuan puluhan pilot TNI AU untuk membantu operasional jika aksi mogok massal terbang dilakukan oles para pilot.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Eks Kepala Staf TNI AU untuk Kasus Helikopter AW 101

11 Mei 2018

KPK Periksa Eks Kepala Staf TNI AU untuk Kasus Helikopter AW 101

Eks Kepala Staf TNI AU, Marsekal Purnawirawan Agus Supriatna diperiksa untuk tersangka kasus helikopter AW 101, Irfan Kurnia Saleh.

Baca Selengkapnya

HUT ke-72 TNI AU, Anies Baswedan Bangga dengan Angkatan Udara Indonesia

9 April 2018

HUT ke-72 TNI AU, Anies Baswedan Bangga dengan Angkatan Udara Indonesia

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merasa bangga dengan TNI Angkatan Udara yang hari ini merayakan Hari Ulang Tahun ke-72.

Baca Selengkapnya

TNI AU Akan Bangun Markas Komando Operasi di Biak

9 April 2018

TNI AU Akan Bangun Markas Komando Operasi di Biak

TNI AU harus mampu mengemban tugas menjaga kedaulatan negara di udara.

Baca Selengkapnya

KSAU Yuyu Sutisna Instruksi ke Prajurit TNI AU Jaga Netralitas

9 April 2018

KSAU Yuyu Sutisna Instruksi ke Prajurit TNI AU Jaga Netralitas

KSAU Marsekal Yuyu Sutisna menekankan kepada seluruh anggota TNI AU untuk tidak terlibat politik praktis serta menjaga netralitas TNI.

Baca Selengkapnya