Anggota fraksi Partai Keadilan Sejahtera Arifinto, menunjukkan isi folder di dalam PC Tablet saat memberikan keterangan kepada wartawan, di Gedung MPR/DPR, Jakarta. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengamat politik Indo Barometer M. Qodari menilai perilaku kader Partai Keadilan Sejahtera, Arifinto, yang tertangkap kamera wartawan sedang menonton video porno dalam rapat paripurna DPR, Jumat 8 April 2011 kemarin, menunjukkan PKS sudah "normal."
"PKS sudah normal, sama seperti partai lain," kata Qodari usai menjadi pembicara dalam diskusi mingguan bertajuk "Calon Presiden Tanpa Parpol" di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 9 April 2011.
Menurut Qodari selama ini ada anggapan bahwa PKS merupakan partai yang bersih dan ingin mendirikan negara berbasis Islam. Namun anggapan itu seakan runtuh dengan adanya kasus tersebut. "Kalau benar terbukti lho," katanya diiringi senyum.
Dia berpendapat masalah video porno yang menimpa anggota DPR ini harus segera dibawa ke Badan Kehormatan DPR. Upaya ini dinilai perlu untuk menjernihkan duduk persoalan sebenarnya. Qodari juga mengingatkan anggota dewan lainnya untuk lebih serius lagi dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat, agar sentimen masyarakat terhadap DPR tidak meningkat.
Jumat 8 April 2011 kemarin, seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi PKS, Arifinto, tertangkap kamera seorang wartawan sedang menonton video porno saat berlangsungnya rapat paripurna dewan. Arifinto yang berasal dari daerah pemilihan Jawa Barat II ini tertangkap kamera sedang membuka video porno dari komputer tablet miliknya saat Ketua DPR, Marzuki Alie, menutup masa sidang ketiga tahun 2010-2011.
Kelakuan Arifinto ini dinilai sejumlah kalangan ironis karena PKS adalah partai berslogan "Bersih dan Peduli". Lebih ironis lagi, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring yang juga kader PKS, selama ini paling lantang menolak segala bentuk aksi berbau pornografi.
Namun Qodari menilai masalah video porno ini tidak akan terlalu memengaruhi suara PKS pada Pemilu 2014 nanti. "Terlalu jauh itu," katanya. Lagi pula, kata Qodari, ada banyak faktor yang memengaruhi suara partai dalam pemilu.
PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara
23 Mei 2023
PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara
Bendahara Umum DPD Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Depok Ade Supriyatna menilai semua pihak boleh melempar sosok tokoh dan mengusulkan kandidat Wali Kota Depok pada Pilkada 2024.