Duel Diantara Anggota, Apel Pemuda Medan Dibatalkan
Reporter
Editor
Kamis, 4 Desember 2003 09:36 WIB
TEMPO Interaktif, Medan:Bentrokan antara anggota Pemuda Pancasila dan Ikatan Pemuda Karya menyebabkan acara apel menyambut Sumpah Pemuda di Lapangan Banteng, Medan yang sedianya berlangsung Senin (26/10) sore, dibatalkan. Wali Kota Medan Abdillah, Komandan Kodim 0201 Letkol Inf Suprapto dan Kapoltabes Kombes Pol Badrodin Haiti, ikut menyaksikan aksi saling pukul dan lempar batu tersebut. Sejatinya, adu jotos itu dipicu persoalan sepele yakni saling mengejek diantara anggota dua organisasi pemuda di Medan yang sudah lama berseteru. Kecaman itu terus berlangsung ketika semua anggota organisasi pemuda, seperti Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia, Forum Komunikasi Putra-putri Pernawirawan TNI/Polri, Pemuda Panca Marga dan Komite Nasional Pemuda Indonesia se wilayah kota Medan, masuk ke lapangan upacara. Entah siapa yang memulai, batu-batu mulai beterbangan diantara barisan dua organisasi pemuda tersebut. Mereka juga terlibat saling pukul dan hantam. Ketua Pemuda Pancasila cabang Medan Bangkit Sitepu yang bermaksud melerai, jadi sasaran bogem mentah oleh anggotanya sendiri. Atraksi brutal di Hari Sumpah Pemuda tersebut berhasil diredakan setelah prajurit Kodim 021/BS Medan masuk ke lapangan sambil melepaskan tembakan. Kedua anggota organisasi tersebut mundur dan keluar lapangan. Namun bukannya selesai, mereka terus saling pukul dan kejar-kejaran hingga ke kantor Wali Kota Medan di Jalan Raden Saleh. Akibat bentrokan, sejumlah anggota kedua organisasi tersebut terluka parah, terkena lemparan batu dan pukulan. Bahkan seorang anggota Pemuda Pancasila dari wilayah Sunggal harus dirawat ke rumah sakit, setelah kakinya luka tembus terkena panah besi. Jajaran pimpinan daerah langsung membatalkan apel pemuda itu. “ Saya kecewa, sebenarnya selama setengah tahun ini bentrokan antar organisasi kepemudaan bisa diredam. Sekarang tergantung mereka yang katanya mau menghilangkan citra organisasi pemuda identik dengan preman,” ujar Badrodin. Bersama dengan Suprapto, dia mengadakan pertemuan dengan semua pimpinan organisasi pemuda di Medan. “"Kalau tidak mau saya akan bertindak tegas,” ancam Badodin. (Bambang Soed—Tempo News Room)
Berita terkait
Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah
1 menit lalu
Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah
Setidaknya 90 orang tewas dan ribuan orang terpaksa kehilangan tempat tinggal dalam banjir bandang di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil.