Pertemuan Dokter dan Manajemen RSUD Kupang Ricuh

Reporter

Editor

Kamis, 7 April 2011 13:47 WIB

TEMPO Interaktif, KUPANG - Pertemuan antara 937 dokter dan para medis Rumah Sakit Umum Daerah Johanis, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan manajemen rumah sakit, Kamis, 7 April 2011, berakhir ricuh.

Pertemuan membahas hak para dokter dan para medis yang belum dibayar pihak rumah sakit selama 10 bulan. Hak para dokter tersebut berupa uang jasa pelayanan pasien pengguna Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), dan tunjangan kesejahteraan karyawan.

Uang jasa pelayanan pasien Jamkesmas yang belum dibayarkan mencapai Rp 18 miliar. Sedangkan tunjangan kesejahteraan karyawan senilai Rp 3 miliar.

Para dokter dan para medis, seperi perawat dan bidan menuntut agar hak mereka segera dibayarkan. Namun, terjadi perdebatan sengit. Bahkan nyaris terjadi adu jotos. Petugas keamanan rumah sakit segera mengatasi situasi, dan pertemuan berakhir tanpa ada keputusan.

"Kami berikan deadline satu kali 24 jam bagi manajemen untuk membayarkan hak kami," kata dr Kamilus Karangoera, salah seorang dokter di RSUD Johanis Kupang.

Kamilus mengancam akan mengumpulkan tandatangan dari seluruh dokter dan para medis sebagai bukti keseriusan mereka memperjuangkan haknya. "Pelayanan telah kami berikan, tapi hak kami tidak dibayarkan," ucapnya.

Seluruh dokter dan tenaga para medis akan melakukan mogok kerja mulai Jum’at, 8 April 2011.

Karena seluruh dakter dan tenaga para medis mengikuti pertemuan, pelayanan di rumah sakit itu sejak pagi hingga siang hari macet.

Ratusan orang yang ingin berobat, yang telah mengantri sejak pagi di harus rela menunggu berjam-jam untuk mendapatkan pelayanan.

"Saya sangat kecewa dengan pelayanan rumah sakit ini. Saya sudah tunggu sejak pagi, tapi belum juga dilayani," tutur Ibu Merlin, salah seorang yang mengantri untuk berobat.

Sementara itu, Direktur RSUD Johanis Kupang dr Alfons Anapaku mengatakan, tertundanya pembayaran hak dokter dan para medis akibat terlambatnya verifikasi data yang dilakukan oleh pihak manajemen keuangan rumah sakit. "Kami masih melakukan verifikasi data sebelum membayar dana itu," paparnya.

Gubernur NTT Frans Lebu Raya meminta para dokter dan seluruh tenaga medis mengurungkan ancamannya. ”Saya minta pengertian mereka untuk tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat," kata Gubernur Lebu Raya kepada wartawan.

Gubernur mengakui masih banyak kekurangan dan kesulitan yang dihadapi pemerintah untuk membenahi pelayanan dan biaya bagi dokter dan tenaga para medis di rumah sakit tersebut. Secara bertahap pemerintah berupaya memenuhinya.

"Di satu sisi kami pahami kesulitan yang dialami dokter dan para medis. Di sisi lain kai minta agar pelayanan kepada masyarakat tetap dilaksanakan," ucap Lebu Raya. YOHANES SEO.

Berita terkait

Dinilai Terbukti Malpraktik, RS Omni Alam Sutera Ajukan Banding

18 September 2018

Dinilai Terbukti Malpraktik, RS Omni Alam Sutera Ajukan Banding

Kuasa hukum RS Omni Alam Sutera tidak bersedia mengomentari keputusan hakim, yang menyatakan Rumah Sakit Omni terbukti bersalah atas kasus malpraktik.

Baca Selengkapnya

RS Omni Dinyatakan Malpraktik, Juliana: Saya Sudah Puas

18 September 2018

RS Omni Dinyatakan Malpraktik, Juliana: Saya Sudah Puas

Ibu dua anak kembar itu merasa puas dengan keputusan pengadilan yang menyatakan RS Omni Alam Sutera terbukti malpraktik.

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Telat Bayar Tagihan, RSUD di Jakarta Krisis Obat

12 September 2018

BPJS Kesehatan Telat Bayar Tagihan, RSUD di Jakarta Krisis Obat

Setiap tahun DKI menggelontorkan Rp 1,5 triliun untuk membayar premi BPJS Kesehatan bagi pasien kelas III. BPJS Kesehatan defisit Rp 9,75 triliun .

Baca Selengkapnya

Kisah Juliana Gugat Dugaan Malpraktik RS Omni Demi Jared - Jayden

30 Agustus 2018

Kisah Juliana Gugat Dugaan Malpraktik RS Omni Demi Jared - Jayden

Juliana Dharmadi, ibu kembar Jared dan Jayden Cristophel, korban dugaan malpraktik Rumah Sakit Omni menanggung beban hidup berat selama 10 tahun ini.

Baca Selengkapnya

RS Omni Dituduh Malpraktik ke Anaknya, Juliana Gugat Rp 20 Miliar

29 Agustus 2018

RS Omni Dituduh Malpraktik ke Anaknya, Juliana Gugat Rp 20 Miliar

Juliana menuduh RS Omni lakukan malpraktik sehingga anak kembarnya buta, dia menggugat Rp 20 miliar.

Baca Selengkapnya

Dimensi Hukum Pelecehan Seksual di Rumah Sakit

27 Februari 2018

Dimensi Hukum Pelecehan Seksual di Rumah Sakit

Beredarnya rekaman video pelecehan seksual oleh seorang perawat menyentak kita semua.Tak mudah menuduh tenaga kesehatan melakukan pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

BPJS Watch: Polisi Harus Usut Rumah Sakit yang Tolak Bayi Debora

10 September 2017

BPJS Watch: Polisi Harus Usut Rumah Sakit yang Tolak Bayi Debora

Pengamat BPJS Watch Timboel Siregar mendesak kepolisian untuk menyelidiki dokter dan petugas rumah sakit yang menolak bayi Debora.

Baca Selengkapnya

Bayi Meninggal di Rumah Sakit, Gubernur Djarot Ingatkan Kode Etik  

10 September 2017

Bayi Meninggal di Rumah Sakit, Gubernur Djarot Ingatkan Kode Etik  

Bayi Debora meninggal di RS Mitra Keluarga karena orang tuanya tak punya Rp 19 juta untuk biaya fasilitas PICU.

Baca Selengkapnya

Tempat Parkir Rumah Sakit Aloe Saboe Gorontalo Terbakar

23 Juni 2017

Tempat Parkir Rumah Sakit Aloe Saboe Gorontalo Terbakar

Rumah sakit ini memiliki sistem pemadaman sebagai langkah
pencegahan.

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit di Bekasi Diduga Lakukan Malapraktek

28 Maret 2017

Rumah Sakit di Bekasi Diduga Lakukan Malapraktek

Putri Ira Rahmawati meninggal karena keterlambatan dokter memberi pertolongan darurat.

Baca Selengkapnya