TEMPO Interaktif, Banten: Unjuk rasa mewarnai acara peresmian pemancangan tiang pertama pelabuhan internasional Bojonegara di Bojonegara, Banten, Rabu (3/12) yang dilakukan Presiden Megawati Soekarnoputri. Meski jumlah pengunjuk rasa hanya sekitar 50-an orang, tapi mereka cukup menarik perhatian. Para pengunjuk rasa yang menamakan diri Ikatan Keluarga Mahasiswa Bojonegara-Puloampel (IKMBP) membagi-bagikan selebaran pada para undangan yang memarkirkan kendaraan mereka di badan jalan yang memanjang hampir 1 kilometer. Selebaran-selebaran itu berisi pernyataan sikap dan tuntutan ikatan mahasiswa itu. Mereka menyatakan kekecewaan karena unsur lembaga swadaya masyarakat, organisasi massa pemuda dan mahasiswa tidak diundang dalam acara itu. “Jika memang hanya mereka yang berkepentingan dan diuntungkan, kenapa harus Bojonegara, kenapa tidak di hotel berbintang saja seperti kebiasaan mereka,” demikian salah satu bunyi pernyataan sikap tersebut.Selain itu, para pengunjuk rasa menuntut pemerintah mengutamakan kepentingan masyarakat sekitar dalam merekrut tenaga kerja. Mereka juga meminta pemerintah menyelesaikan masalah sengketa tanah dan warga yang belum mendapatkan ganti rugi. Unjuk rasa ini memang tidak mengganggu. Tempat mereka berdemonstrasi adalah di landasan helikopter tempat presiden mendarat, namun cukup jauh dari tempat acara yang berlangsung dalam sebuah tenda besar tertutup. Meskipun ada unjuk rasa, masyarakat setempat tetap antusias menyambut presiden. Ketika Megawati meninggalkan tempat acara, ratusan masyarakat itu rela berlarian dari jarak jauh mengiringi perjalanan presiden dari tempat acara menuju landasan heli dengan mobil dinasnya. Mereka tidak menghiraukan semak-semak berduri yang harus mereka lewati demi mengantar presiden hingga ke tangga pesawat. Presiden pun sempat melambaikan tangan sesaat.Deddy Sinaga - Tempo News Room
Berita terkait
Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda
11 menit lalu
Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda
ksekutif Produser Musikal Keluarga Cemara, Anggia Kharisma mengatakan, kisah keluarga hangat ini tak lekang oleh zaman.