Berkas Sembilan Tersangka Cikeusik Lengkap

Reporter

Editor

Kamis, 31 Maret 2011 19:04 WIB

Lokasi kejadian pascapenyerangan terhadap warga yang diduga Ahmadiyah di Cikeusik-Banten. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO Interaktif, Jakarta -

Berkas sembilan tersangka kasus kerusuhan di desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Pandeglang Banten telah dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan Agung. "Tapi baru satu tersangka yang sudah diserahkan dari penyidik ke kejaksaan Banten," tulis Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Noor Rachmad dalam rilisnya, Kamis 31 Maret 2011.

Satu tersangka yang berkasnya sudah masuk penyerahan tahap dua atas nama Dani bin Mirsa. Berkasnya masuk tahap dua pada 29 Maret 2011.

Kedelapan tersangka yang berkasnya sudah lengkap adalah Ujang bin Sahari, Yusri bin Bisri, KH. Muhammad Munir bin Basri, Yusuf Abidin alias Asmat bin Kamsa, KH Ujang Muhammad Arif bin Abuya Surya, Muhammad bin Syarif, Endang bin Sidik, Saad Baharudin Bin Sapri. Berkas mereka lengkap pada 30 Maret 2011 di Kejaksaan Tinggi Banten.

Kejaksaan masih menyisakan dua berkas tersangka lagi, atas nama Idris alias Idris bin Madhani dan Adam Damini bin Armad. "Saat ini masih dalam tahap penelitian," Noor menjelaskan.

Penyidik Kepolisian Daerah Banten telah menyerahkan berkas dua tersangka tersebut ke Kejaksaan pada 23 Maret 2011. "Mereka dikenai tuduhan tindak pidana penghasutan dan pengroyokan," kata Noor.

Kerusuhan di desa Umbulan terjadi pada Ahad, 6 Februari lalu. Saat itu sekitar seribu orang menyerang rumah yang dijaga 17 anggota Jamaah Ahmadiyah asal Jakarta. Akibat rusuh yang tidak bisa diantisipasi pihak aparat, tiga anggota Ahmadiyah tewas di tempat.

DIANING SARI

Berita terkait

Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

6 Juni 2018

Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

Penyerangan dan pengrusakan terhadap rumah jemaah Ahmadiyah di Grebek, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat terjadi pada 19 dan 20 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

21 Mei 2018

Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

Tindakan intoleran terhadap jemaah Ahmadiyah yang baru-baru ini terjadi adalah aksi penyerangan, perusakan, dan pengusiran di Lombok Timur, NTB.

Baca Selengkapnya

Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

21 Mei 2018

Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

Jamaah Ahmadiyah meminta langkah cepat Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi seperti pernyataannya di media sosial.

Baca Selengkapnya

Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

21 Mei 2018

Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

Massa merusak 24 rumah warga Ahmadiyah. Polisi mengevakuasi penduduk ke kantor Kepolisian Resor Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Setara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab

20 Mei 2018

Setara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab

Setara Institute mengecam persekusi yang menimpa komunitas Jamaah Ahmadiyah di Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Sekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB

20 Mei 2018

Sekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB

Sekelompok orang melakukan penyerangan, perusakan, dan pengusiran terhadap warga penganut Ahmadiyah di Desa Greneng, Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Jemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam

25 Juli 2017

Jemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam

Jemaah Ahmadiyah minta dalam kolom agama e-KTP ditulis Islam.

Baca Selengkapnya

Warga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP

24 Juli 2017

Warga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP

Jemaah Ahmadiyah di Kuningan meminta Ombudsman mendorong pemerintah daerah setempat untuk menerbitkan e-KTP bagi warga Manislor yang juga Ahmadiyah.

Baca Selengkapnya

Tjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong

24 Juli 2017

Tjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mendukung jemaah Ahmadiyah untuk tetap mendapatkan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP.

Baca Selengkapnya

Human Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan

14 Juni 2017

Human Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan

Sejak ada SKB tiga menteri, kata Andreas, semakin banyak masyarakat Indonesia yang intoleran.

Baca Selengkapnya