Hingga Maret, Korban Meninggal HIV/AIDS di Subang 67 Orang

Reporter

Editor

Kamis, 31 Maret 2011 14:49 WIB

REUTERS/Susan Baaghil

TEMPO Interaktif, Subang - Angka kematian akibat virus HIV/AIDS di wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat, hingga periode akhir Maret 2011, tercatat sebanyak 67 orang.

"Jumlah tersebut merupakan bagian dari 411 kasus HIV/AIDS yang ditemukan di Subang," kata Suwata, Koordinator Program Penanggulangan Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV/AIDS Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, saat dihubungi Tempo, Kamis (31/3). Sepanjang periode 2010, angka kematian akibat HIV/AIDS hanya 62 kasus.

Dari 411 kasus yang ditemukan tersebut, Suwata merinci, 195 kasus di antaranya pengidap HIV dan 216 kasus lainnya positif AIDS. Angka penularan virus yang sangat mematikan dan belum ada obatnya di Subang cenderung terus meningkat signifikan.

Suwata membandingkan temuan kasus penularan HIV/AIDS periode Januari-Maret 2010 tercatat sebanyak 13 kasus, sedangkan yang terjadi pada periode sama pada 2011, tercatat 17 kasus. "Ada peningkatan tiga kasus," imbuhnya.

Tingkat resistensi penularan virus HIV/AID di wilayah Subang sejauh ini juga cukup tinggi. Angkanya mencapai 3.650 orang. Dari data itu, risiko penularan pada komunitas pekerja seks komersial mencapai 243 orang, kalangan heteroseksual 316 orang, 65 orang IDUS, 21 orang homoseks dan sembilan lainnya dari kalangan perinatal. "Celakanya, yang tertular tersebut mayoritas yang berusia produktif antara 20 hingga 29 tahun," papar Suwata.

Hasil survey Komite Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Subang tahun 2010 juga menunjukkan, dari 401 kasus, 161 kasus terjadi di kalangan pekerja seks komersial, narapidana 55 kasus, wiraswasta 51 kasus, ibu hamil 44 kasus, buruh 23 kasus dan waria 18 kasus dan 18 kasus lainnya berasal dari berbagai profesi. "Faktanya memang begitu," kata Riri Purwitasari, aktivis KPA Subang.

Virus HIV/AIDS menular merata ke semua kalangan profesi. "Kalangan mahasiswa, pelajar, pejabat, anggota TNI dan Polri, pegawai negeri sipil (PNS), pekerja swasta dan narapidana," tutur Suwata. Yang mengejutkan, penularan kini juga merebak di kalangan ibu hamil.

Upaya pencegahan dan penyembuhan yang dilakukan para pengidap HIV/AIDS sampai sekarang persentasenya relatif rendah. "Mereka mengaku segan dan malu untuk melakukan konseling dan pengobatan secara rutin," ujar Suwata.

Kecuali itu, dukungan dana dari pemerintah dalam upaya mengantisipasi terus menjalarnya serangan virus HIV/AIDS juga rendah. Begitu pun bantuan dana luar negeri juga sudah terhenti. "Jadi, kami tak bisa berbuat banyak," kata Ririe.

NANANG SUTISNA

Berita terkait

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

10 Desember 2023

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

Orang dengan HIV diharapkan tidak menutup status kesehatannya. Tenaga kesehatan dan komunitas bisa mendampingi mereka demi kualitas hidup yang baik.

Baca Selengkapnya

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

23 November 2023

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

Satu pasien cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) dalam kondisi kritis meninggal di RSCM. Punya riwayat penyakit HIV.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

19 November 2023

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

Buah matoa banyak terdapat di Papua. Buah itu masih satu keluarga dengan kelengkeng dan rambutan.

Baca Selengkapnya

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

8 Maret 2023

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

AJI Indonesia mendesak media mematuhi kode etik jurnalistik dalam memberitakan kekasih tersangka kasus penganiayaan, Mario Dandy Satriyo.

Baca Selengkapnya

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

2 Desember 2022

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

Di Indonesia, hanya 25% dari anak-anak yang hidup dengan HIV menjalani pengobatan ARV yang menyelamatkan jiwa. UNAIDS Indonesia, Jaringan Indonesia Positif, Ikatan Perempuan Positif Indonesia, Lentera Anak Pelangi, dan Yayasan Pelita Ilmu menginisiasi aliansi baru untuk memperbaiki salah satu masalah yang paling mencolok dalam respon penanggulangan AIDS.

Baca Selengkapnya

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

18 November 2022

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

Drama musikal Rent berkisah tentang sekelompok seniman muda yang bertahan hidup dari kondisi kemiskinan dan bayang-bayang penyakit HIV/AIDS.

Baca Selengkapnya

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

25 September 2022

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

Merawat anak dengan HIV / AIDS menjadi tantangan besar bagi orang tua.

Baca Selengkapnya

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

30 Agustus 2022

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

Berdasarkan pola penyebarannya, mayoritas kasus HIV di Kota Bandung pada kalangan heteroseksual, kemudian pengguna narkoba dengan cara suntik.

Baca Selengkapnya

World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

1 Desember 2021

World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

Dunia akan memasuki tahun ketiga pandemi Covid 19, demikian juga epidemi HIV/AIDS akan memasuki dekade kelima.

Baca Selengkapnya

Kasus HIV / AIDS di Marauke Papua Terus Mengalami Peningkatan

7 September 2021

Kasus HIV / AIDS di Marauke Papua Terus Mengalami Peningkatan

Meningkatnya angka kasus penderita HIV / AIDS di Merauke, Januari-Juni 2021 terdapat 53 kasus baru yang muncul, setengah dari akumulatif tahun 2020.

Baca Selengkapnya