"Nanti akan ada satuan-satuan tugas lagi, model Satgas intel, yang saya kira akan sangat tidak efektif dan efisien," kata Hasanuddin dalam diskusi di kantor Imparsial, Selasa (29/3)
Apalagi, ada kemungkinan Badan Intelijen Negara membuat satuan khusus seperti gegana dan memerlukan persenjataan ekstra. Misalnya, untuk menangkap teroris yang membawa bom. Ujungnya, anggaran negara bakal membengkak.
Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR mempertanyakan apakah kini polisi sudah tak mampu menangani ancaman di dalam negeri. Soal kewenangan penangkapan, partainya tak menyetujuinya sama sekali. "Saya sudah dapat arahan dari fraksi, dari Ketua Umum. Kalau harus voting dan sebagainya, kami akan keluar," tuturnya.
Menurutnya, konsep beleid haruslah sesuai dengan era demokrasi sekarang, yang menjunjung tinggi hak asasi setiap warga negara.
BUNGA MANGGIASIH