23 Prajurit TNI Jadi Tersangka Kasus Kematian Charles Mali

Reporter

Editor

Senin, 21 Maret 2011 16:03 WIB

Seorang penyidik Denpom Kupang, NTT memeriksa anggota Bataliyon 744 yang diduga sebagai pelaku penganiyaan warga Atambua dan menewaskan Charles Mali. Dok. Penrem 161 Wirasakti Kupang

TEMPO Interaktif, KUPANG - Komandan Korem 161 wirasakti Kupang, Kolonel ARH I Dewa Ketut Siangan mengatakan, sebanyak 23 anggota TNI Bataliyon Infanteri (Yonif) 744/SYB ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan yang menewaskan Charles Mali, 17 tahun.

"Mereka sudah ditetapkan sebagai tersangka,” kata Dewa Ketut Siangan di Kupang, Senin (21/3).

Menurut Dewa Ketut Siangan, penetapan tersangka setelah dilakukan pemeriksaan terhadap 27 anggota Yonif 744/SYB. Para tersangka tersebut terdiri dari seorang berpangkat Perwira, enam orang Bintara, 16 orang Tamtama.

Tersangka dengan pangkat Perwira tersebut tergolong unsur pimpinan di batalyon, yakni Wakil Komandan Yonif 744/SYB. Namun, Dewa Ketut Siangan enggan menyebutkan namanya.

Pemeriksaan terhadap tersangka masih terus dilakukan untuk mencari tahu akar permasalahannya. "Kami belum bisa pastikan akar permasalahannya, karena belum semua saksi diperiksa," ujarnya.

Dia menambahkan, jika berkas para tersangka ini lengkap, maka akan dilimpahkan ke pengadilan militer untuk disidangkan.

Dia berharap dalam waktu dekat ini, pihaknya bisa melakukan pemeriksaan terhadap salah satu korban, yakni Heri Mali, kakak korban Charles Mali, serta orang tuanya, untuk mengetahui pasti akar permasalahannya. "Korban dan pelaku akan dikonfrontir. Di situ baru diketahui masalah yang sebenarnya," paparnya.

Kasus penganiayaan yang menyebabkan kematian Charles Mali terjadi Minggu (13/3). Saat itu, sebanyak enam pemuda asal Kabupaten Belu, termasuk Charles, dianiaya anggota Yonif 744/SYB. Para pemuda tersebut diduga mememalak anggota TNI.

Tim Detasemen Polisi Militer (Denpom) Kodam Udayana ditugaskan ke Kupang untuk memeriksa sebanyak 27 anggota TNI yang diduga terlibat dan mengetahui penganiayaan.

YOHANES SEO.


Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

13 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

29 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

35 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

2 Mei 2020

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memilih bertugas sebagai tentara ketimbang menteri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

7 Februari 2018

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

Sejumlah kalangan menilai reformasi di tubuh TNI mengalami langkah mundur di masa Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

4 Februari 2018

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

Pengamat hukum Bivitri Susanti meminta nota kesepahaman Polri dan TNI soal pemeliharaan keamanan dan ketertiban dibatalkan.

Baca Selengkapnya