Duta Besar RI untuk Jepang Muhammad Lutfi mengatakan, dalam upaya terus menerus mencari kabar keberadaan ABK WNI, KBRI Tokyo telah memperoleh kabar selamatnya 17 ABK kapal 'Yahata Maru No. 35' yang sebelumnya hilang kontak sejak Jumat (11/3). "Konfirmasi selamat diperoleh dari Japan Tuna Fisheries Corporation," kata Lutfi melalui email yang dikirim kepada Tempo, Jumat (18/3).
Ke-17 ABK 'Yahata Maru No. 35' adalah: Untung Susilo, Wasis, Sholikin, Abdillah, Khairudin, Sutrisno, Yanto, Ayi Rohimat, M. Sutisna, Jamasari, R. Zulkarnaen, Dulkohar, Kusmoro, Hasan Sadikin, Nur Aksan, Dedy Diarmanto, dan Isminov Zubeir.
Sebelumnya, Tim Relief III KBRI Tokyo, lanjut Lutfi, telah mengevakuasi 33 pekerja wanita WNI di pabrik pengolahan makanan 'Kawamura' di Kesennuma. Mereka telah tiba di Sekolah RI Tokyo (SRIT) pada Kamis (17/3), setelah menempuh perjalanan sekitar 10 jam. Kesennuma berjarak 500 kilometer dari Tokyo. Daerah ini merupakan yang paling parah terkena dampak tsunami pada hari Jumat lalu (11/3).
Dari laporan yang diterima KBRI, kata Lutfi, pabrik 'Kawamura' tempat 33 WNI bekerja itu hancur diterjang tsunami. Begitu gempa dan tsunami terjadi, para pekerja menyelamatkan diri. Tak ada harta benda yang dibawa kecuali pakaian yang melekat di badan.
"Mereka tidak membawa barang apapun, termasuk dokumen penting," kata Lutfi. Pasca tsunami, mereka berada di pengungsian hanya dengan seragam dan sepatu boots pabrik yang dikenakannya sejak 4 hari lalu.
Lufti menambahkan, pengaturan upaya evakuasi atau kepulangan 33 WNI ini ke Jakarta selanjutnya akan dibahas KBRI Tokyo dengan wakil dari perusahaan tempat para WNI ini bekerja.
Eni Saeni