"Kami pelajari dulu laporannya. Karena kan kasihan nama baik dia dan keluarganya (terlapor). Kami tidak mau memberikan predikat orang ini salah atau benar," kata anggota BK, Salim Mengga, di Gedung DPR, Kamis (17/3).
Dijelaskan Salim, aduan Yusuf terhadap Luthfi sebenarnya sudah diterima sejak sebulan lalu. Adapun pemanggilan hari ini untuk meminta klarifikasi secara langsung dari Yusuf sebagai pihak pelapor.
"Kalau laporannya nggak benar ya kami buang ke tempat sampah. Kami nilai nantinya apakah laporan tersebut itu benar atau tidak," ujarnya.
Saat dihubungi wartawan, Sekretaris Jenderal PKS Mahfudz Siddiq menyebut laporan Yusuf hanya ekspresi kekecewaan. "Dia sudah setahun lalu dipecat dari keanggotaan PKS karena sejumlah pelanggaran dan kode etik yang dilakukannya," katanya.
Luthfi dilaporkan ke BK karena dituding Yusuf melanggar etika dan akhlak sebagai anggota DPR, berpengalaman jihad di Afganistan, dan mengelola dana Pemilihan Umum 1999 yang 94 persennya adalah sumbangan Timur Tengah.
Perbuatan melanggar etika yang disebut Yusuf dilakukan Luthfi adalah, Luthfi telah melakukan perbuatan kejam dan biadab disebabkan karena telah mengirim pesan pendek (SMS) yang sangat meyakinkan. Salah satu SMS tersebut berbunyi "Pengganggu istri orang ampe cerai dan dipecat".
"Luthfi juga memberi ancaman kekerasan yang dapat merampas nyawa atau pembunuhan. Bahkan mengirim SMS mau menghirup darah Yusuf Supendi," kata Yusuf. "Apakah Luthfi masih pantas dan patut menjadi anggota DPR?" imbuhnya.
Isma Savitri
Berita terkait
Jawaban Puan Maharani soal Pertemuan dengan Prabowo Usai Lebaran: Insya Allah
27 hari lalu
Puan Maharani memberikan sinyal pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden terpilih Prabowo Subianto usai lebaran.
Baca SelengkapnyaWacana Pertemuan Prabowo dan Puan Maharani, Gerindra Maunya Sebelum Lebaran
27 hari lalu
Partai Gerindra berharap pertemuan Prabowo dan Puan bisa segera teralisasi.
Baca SelengkapnyaMenjelang Pemilu, Elite Politik Diminta Tak Saling Tuding
24 Juni 2018
KIPP menyebutkan para elite politik seharusnya membeberkan hal-hal yang sifatnya faktual menjelang pemilu.
Baca SelengkapnyaPuan Minta Para Mantan Presiden: Jauh di Mata Dekat di Hati
18 Agustus 2017
Puan Maharani meminta para mantan Presiden Indonesia dan inkumben untuk tetap menjaga hubungan baik.
Baca SelengkapnyaCerita Diplomasi Meja Makan Jokowi dan Mantan Presiden di Istana
18 Agustus 2017
Diplomasi meja makan kembali sukses membantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan para mantan Presiden RI di upacara HUT Kemerdekaan ke 72.
Baca SelengkapnyaSBY Bertemu Mega di Istana, Pratikno: Tidak Ada Upaya Khusus
18 Agustus 2017
Pratikno menuturkan bahwa mengundang para mantan Presiden RI pada upacara Detik-detik Proklamasi merupakan bagian dari SOP.
Baca SelengkapnyaSBY Bertemu Mega, Ketua MPR Zulkifli Hasan: Alhamdulillah
18 Agustus 2017
Ihwal pertemuan SBY dan Megawati di Istana dalam HUT ke-72 RI, Ketua MPR ZUlkifli Hasan mengatakan, "Alhamdulillah."
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla: Kehadiran SBY di HUT RI di Istana Tenangkan Politik
18 Agustus 2017
Wakil Presiden Jusuf Kalla merespons positif kehadiran Susilo Bambang Yudhoyo (SBY) pada HUT RI ke-72 di Istana Merdeka pada Kamis kemarin.
Baca SelengkapnyaPartai Nasdem: Pidato Viktor Laiskodat Telah Diedit
7 Agustus 2017
Partai NasDem menegaskan bahwa rekaman pidato Viktor Laiskodat, yan menimbulkan kontroversi, telah diedit.
Baca SelengkapnyaNasDem Klarifikasi Pidato Viktor Laiskodat, Fadli Zon Merespons
7 Agustus 2017
Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mempertanyakan sikap NasDem yang membela kadernya, Viktor Laiskodat yang dianggap menyebarkan ujaran kebencian.
Baca Selengkapnya