Panglima TNI Bantah Perintahkan Operasi Sajadah

Reporter

Editor

Rabu, 16 Maret 2011 14:00 WIB

ANTARA/Fatahillah

TEMPO Interaktif, Jakarta - Panglima Tentara Nasional Indonesia Laksamana Agus Suhartono membantah institusinya mengeluarkan perintah operasi 'Sajadah' di daerah untuk membantu penegakkan Peraturan Daerah Pelarangan aktivitas Ahmadiyah.

"Saya sudah cek ke Panglima Daerah Militer Siliwangi, tidak ada yang namanya operasi Sajadah," kata Agus di Bhumi Marinir Cilandak Rabu (16/3) siang tadi.

Menurut Agus, sebelum TNI melaksanakan operasi, harus ada mekanisme perencanaan dan penganggaran terlebih dahulu. Dan setiap perencanaan operasi pasti melibatkan panglima TNI. Pelaksanaanya pun musti atas dasar perintah langsung Panglima TNI. " Apalagi penganggaran yang harus diketahui Komisi I DPR " kata Agus.

Senin lalu, Lembaga Swadaya Masyarakat Human Rights Working Group (HRWG) menuding TNI terlibat paling tidak dalam 56 kasus pelanggaran, intimidasi, dan pemaksaan terhadap pengikut Ahmadiyah di Jawa Barat.

Pernyataan HRWG lantas dibantah Agus. Menurut dia, TNI tak pernah melakukan intimidasi terhadap penganut Ahmadiyah. "Sesuai dengan penjelasan Pangdam, tidak ada intimidasi," katanya.

Kendati demikian, Agus tak membantah adanya keterlibatan TNI terkait pemberlakuan perda larangan Ahmadiyah. Menurut Agus, TNI bertugas mencegah terjadinya aksi kekerasan pada masa pemberlakuan dan sosialisasi Perda larangan Ahmadiyah. "Kalau ada orang bertengkar, ya kita pisahkan," ucapnya.

ANANDA BADUDU

Berita terkait

Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

6 Juni 2018

Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

Penyerangan dan pengrusakan terhadap rumah jemaah Ahmadiyah di Grebek, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat terjadi pada 19 dan 20 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

21 Mei 2018

Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

Tindakan intoleran terhadap jemaah Ahmadiyah yang baru-baru ini terjadi adalah aksi penyerangan, perusakan, dan pengusiran di Lombok Timur, NTB.

Baca Selengkapnya

Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

21 Mei 2018

Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

Jamaah Ahmadiyah meminta langkah cepat Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi seperti pernyataannya di media sosial.

Baca Selengkapnya

Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

21 Mei 2018

Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

Massa merusak 24 rumah warga Ahmadiyah. Polisi mengevakuasi penduduk ke kantor Kepolisian Resor Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Setara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab

20 Mei 2018

Setara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab

Setara Institute mengecam persekusi yang menimpa komunitas Jamaah Ahmadiyah di Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Sekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB

20 Mei 2018

Sekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB

Sekelompok orang melakukan penyerangan, perusakan, dan pengusiran terhadap warga penganut Ahmadiyah di Desa Greneng, Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Jemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam

25 Juli 2017

Jemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam

Jemaah Ahmadiyah minta dalam kolom agama e-KTP ditulis Islam.

Baca Selengkapnya

Warga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP

24 Juli 2017

Warga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP

Jemaah Ahmadiyah di Kuningan meminta Ombudsman mendorong pemerintah daerah setempat untuk menerbitkan e-KTP bagi warga Manislor yang juga Ahmadiyah.

Baca Selengkapnya

Tjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong

24 Juli 2017

Tjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mendukung jemaah Ahmadiyah untuk tetap mendapatkan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP.

Baca Selengkapnya

Human Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan

14 Juni 2017

Human Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan

Sejak ada SKB tiga menteri, kata Andreas, semakin banyak masyarakat Indonesia yang intoleran.

Baca Selengkapnya