Pangdam Iskandar Muda: GAM Nodai Fase Demiliterisasi
Reporter
Editor
Rabu, 23 Juli 2003 14:04 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Penculikan yang disertai pembunuhan secara sadis terhadap prajurit TNI dari Yonif 113/Jaya Sakti dinilai Pangdam Iskandar Muda sebagai sebuah tindakan pelanggaran sangat serius yang telah dilakukan kelompok bersenjata di Aceh. Pernyataan tersebut disampaikan Mayjen TNI M Djali Yusuf seusai upacara pemberangkatan jenazah Pratu Sujari di depan rumah korban yang terletak di dalam Markas Kompi B Yonif 113 di kawasan Cunda, Lhokseumawe. "Ini benar-benar sangat biadab. Anak buah saya disiksa secara keji. Dan ini merupakan pelanggaran berat yang dilakukan GAM dalam fase demiliterisasi," kata Djali Yusuf dengan mata berkaca-kaca. Dirinya, mengaku tidak kuasa menahan haru setelah melihat jasad korban dan bayi yang ditinggalkannya yang baru berusia tujuh hari. Atas kejadian tersebut, Pangdam meminta kepada JSC untuk segera mengambil tindakan sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan bersama karena TNI terus berada pada posisi yang dirugikan. "Kepada kelompok GAM, tidak perlu bersilat lidah untuk menutupi apa yang sebenarnya telah dilakukan," katanya. Ditanya dugaan yang menjadi motif dibalik aksi penculikan dan pembunuhan yang dilakukan terhadap Pratu Sujari, Pangdam mengaku belum mengetahuinya. "Polisi akan diminta bantuannya untuk mencari para pelaku." Terhadap sanksi telah melakukan pelanggaran sangat serius yang dijatuhkan JSC kepada TNI kemarin, Pangdam mengatakan dirinya siap untuk membuktikan, bahwa prajyuirtnya tidak bersalah dan telah melakukan tindakan yang tepat. "Saya yang tanggung jawab. Kita akan lakukan investigasi untuk membuktikan itu. Senjata merupakan alat utama bagi kita, kalau itu dicuri, maka kita harus mempertahankannya," tegasnya. Zainal Bakri --- Tempo News Room
Berita terkait
Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya
6 menit lalu
Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya
Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.
Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu
25 menit lalu
Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu
Israel mengancam melakukan pembalasan terhadap Otoritas Palestina jika ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan menteri-menterinya.