KPA Minta Lokalisasi Tidak Dibubarkan

Reporter

Editor

Senin, 14 Maret 2011 17:05 WIB

Sejumlah pengunjukrasa dari berbagai elemen masyarakat melakukan aksi kampanye peringatan hari Human Immunodeficiency Virus/Aquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Bundaran Gladag, Rabu (1/12). Dalam aksi tersebut mereka mengajak untuk melakukan pencegahan penularan penyakit tersebut dengan salah satunya penggunaan kondom. TEMPO/Andry Prasetyo

TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Nasional menolak tempat pelacuran atau prositusi ditutup atau dibubarkan. Pembubaran lokalisasi dinilai tidak akan menyelesaikan masalah HIV&AIDS dan justru mempersulit pengendalian penyebaran penyakit.

“Jika penutupan itu menyelesaikan masalah, kita setuju. Tapi kenyataannya penutupan lokalisasi yang ada malah meningkatkan kasus HIV/AIDS," ujar Sekretaris KPA Nasional Nafsiah Mboi usai bertemu Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X di Kepatihan, Yogyakarta, Senin 14 Maret.

Menurut Nafsiah, dengan penutupan itu HIV/AIDS justru masuk dalam rumah rakyat dan menyebar ke masyarakat. Ketika telah masuk rumah rakyat dan menyebar, lanjut Nafsiah, makin sulit pihaknya memberikan pembinaan, pendidikan, pengobatan dan layanan pencegahan seperti kondom dan lainnya.

Dicontohkan, kasus HIV/AIDS di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur sangat cepat meningkat salah satunya karena pembubaran lokalisasi yang membuat pekerja prostitusi makin tak terdeteksi wilayah operasinya.

“Dari penelitian dan pengamatan kami, di daerah atau lokalisasi tempat pelacuran ditutup, jumlah orang yang terkena penyakit kelamin maupun HIV/AIDS turut meningkat tajam,” kata dia.

Ditegaskan Nafsiah, pekerja seks maupun semua yang mendapat nafkah dari lokalisasi adalah warga yang punya hak asasi manusia, berhak hidup sehat, mendapatkan pendidikan, dan mendapat layanan kesehatan.

Advertising
Advertising


“Tidak ada dalam KUHP yang menyatakan pelacuran itu kriminal. Kecuali kalau itu dilaporkan di bawah umur dan ada pelaporan,” katanya.


Di Indonesia saat ini penularan HIV/AIDS terbanyak diketahui melalui hubungan
seks. Tahun 2006 penularan tertinggi penyakit ini karena narkoba suntik. Dari
lokalisasi, ibu rumah tangga yang paling banyak terinfeksi.

Jumlah kasus HIV/AIDS menginfeksi ibu rumah tangga masing-masing provinsi berbeda. Namun jika dibanding antara laki-laki dan perempuan, jumlah terinfeksi masih lebih besar laki-laki. Persentase untuk perempuan sekitar 24-26 persen. Jumlah laki-laki lebih banyak karena penggunaan jarum suntik.

Sedang perempuan yang terinfeksi HIV/AIDS yang betul-betul sebagai pekerja seks hanya sekitar 17 persen, sedangkan ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV/AIDS dan tidak berperilaku berisiko HIV/AIDS sekitar 70 persen. “Ini yang kami khawatirkan” kata dia.

Mengambil kasus di Yogyakarta, dimana lokasisasi di kompleks Sanggrahan, dekat terminal Umbulharjo Yogyakarta yang digusur untuk pembangunan terminal. Menurut Ketua Pengurus Harian Daerah PKBI DIY Budi Wahyuni dengan pembubaran itu membuat sekitar 100-an pekerja seks yang beroperasi di wilayah itu tersebar di jalan-jalan dan mempersulit pengontrolan.


“Padalah sebelumnya PKBI di sudah memiliki klinik dan dokter untuk pelayanan kesehatan pada PSK. Jadi pembubaran lokalisasi memang tak akan menyelesaikan penyebaran HIV/AIDS, justru makin meningkatkannya,” kata Budi kepada Tempo.

Di Yogyakarta wilayah yang masih digunakan beroperasi para pekerja seks masih terpusat di kawasan Pasar Kembang. PKBI sendiri sejak tiga bulan ini menggelar layanan untuk 200-300 pekerja seks dilokasi itu dengan mobile clinic memanfaatkan balai pertemuan rukun warga (RW) setempat seminggu dua kali.

PRIBADI WICAKSONO.

Berita terkait

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

10 Desember 2023

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

Orang dengan HIV diharapkan tidak menutup status kesehatannya. Tenaga kesehatan dan komunitas bisa mendampingi mereka demi kualitas hidup yang baik.

Baca Selengkapnya

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

23 November 2023

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

Satu pasien cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) dalam kondisi kritis meninggal di RSCM. Punya riwayat penyakit HIV.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

19 November 2023

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

Buah matoa banyak terdapat di Papua. Buah itu masih satu keluarga dengan kelengkeng dan rambutan.

Baca Selengkapnya

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

8 Maret 2023

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

AJI Indonesia mendesak media mematuhi kode etik jurnalistik dalam memberitakan kekasih tersangka kasus penganiayaan, Mario Dandy Satriyo.

Baca Selengkapnya

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

2 Desember 2022

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

Di Indonesia, hanya 25% dari anak-anak yang hidup dengan HIV menjalani pengobatan ARV yang menyelamatkan jiwa. UNAIDS Indonesia, Jaringan Indonesia Positif, Ikatan Perempuan Positif Indonesia, Lentera Anak Pelangi, dan Yayasan Pelita Ilmu menginisiasi aliansi baru untuk memperbaiki salah satu masalah yang paling mencolok dalam respon penanggulangan AIDS.

Baca Selengkapnya

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

18 November 2022

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

Drama musikal Rent berkisah tentang sekelompok seniman muda yang bertahan hidup dari kondisi kemiskinan dan bayang-bayang penyakit HIV/AIDS.

Baca Selengkapnya

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

25 September 2022

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

Merawat anak dengan HIV / AIDS menjadi tantangan besar bagi orang tua.

Baca Selengkapnya

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

30 Agustus 2022

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

Berdasarkan pola penyebarannya, mayoritas kasus HIV di Kota Bandung pada kalangan heteroseksual, kemudian pengguna narkoba dengan cara suntik.

Baca Selengkapnya

World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

1 Desember 2021

World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

Dunia akan memasuki tahun ketiga pandemi Covid 19, demikian juga epidemi HIV/AIDS akan memasuki dekade kelima.

Baca Selengkapnya

Kasus HIV / AIDS di Marauke Papua Terus Mengalami Peningkatan

7 September 2021

Kasus HIV / AIDS di Marauke Papua Terus Mengalami Peningkatan

Meningkatnya angka kasus penderita HIV / AIDS di Merauke, Januari-Juni 2021 terdapat 53 kasus baru yang muncul, setengah dari akumulatif tahun 2020.

Baca Selengkapnya