Koalisi Dinilai Tak Akan Pernah Harmonis  

Reporter

Editor

Kamis, 10 Maret 2011 14:13 WIB

Burhanuddin Muhtadi. TEMPO/Subekti

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengamat Politik dari Lembaga Survei Indonesia (LSI), Burhanuddin Muhtadi, meragukan koalisi Partai Demokrat (PD) dengan partai lain akan berjalan efektif. Menurut dia, apa pun langkah politik yang akan diambil Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY), ke depan tetap berpotensi membuat suhu koalisi panas-dingin.

”Ini soal kepentingan partai. Saya yakin koalisi tidak pernah harmonis,” kata dia ketika dihubungi, Kamis (10/3).

Dia mengatakan SBY memiliki banyak opsi pilihan untuk mengatasi polemik koalisi ini. SBY, kata dia, bisa saja mempertahankan koalisi dengan Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera dengan syarat pembuatan kontrak baru. Jika itu dilakukan, akan ada anggota koalisi partai lain yang kecewa, karena SBY tidak tegas memberi hukuman.

Ke depan, kata dia, mitra koalisi itu bisa saja melakukan hal yang sama, meniru Golkar dan PKS memotori perlawanan kepada Demokrat. Partai-partai koalisi lain itu pasti beranggapan Demokrat tidak berani memberi sanksi tegas kepada mitra koalisi yang membangkang. Padahal, sebagai partai pimpinan koalisi, Demokrat wajib memberi apresiasi dan sanksi kepada partai yang bermitra dalam koalisi.

Begitu juga dengan solusi lain, misalnya Demokrat mempergemuk koalisi dengan memasukkan Partai Gerindra, tapi tetap mempertahankan Golkar dan PKS. Itu tetap akan membuat partai koalisi lain kecewa. Kecuali, jika SBY bisa mengurangi jatah satu kursi kabinet, entah dari PKS maupun Golkar, lalu diserahkan ke Gerindra.

”Tapi tetap saja itu tidak akan efektif. Ada banyak pilihan, dan semua tergantung SBY,” ujarnya.

Pilihan lain, kata dia, Demokrat berani mendepak PKS ke luar koalisi, lalu mengajak Gerindra masuk. Pilihan itu juga bermasalah. Di dalam koalisi, Golkar akan sendiri. Sedangkan di luar koalisi, partai oposisi semakin kuat. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan), kata dia, sebagai partai oposisi akan semakin kuat karena mendapat dukungan dari PKS, teman baru dalam mengkritik kebijakan pemerintah.

Kondisi itu pasti akan berdampak pada pemerintahan. Ia melanjutkan, secepatnya SBY harus membuat pilihan. Namun, apa pun yang dilakukan SBY, lanjutnya, koalisi ke depan akan tetap panas-dingin. ”Kalau ada solusi, itu sifatnya tambal sulam saja.”

Muhammad Taufik

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk

7 hari lalu

Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk

Berikut tanggapan para pengamat politik dan peneliti soal koalisi Prabowo ke depan yang hampir pasti bakal gemuk.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

24 hari lalu

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

Bamsoet memberikan apresiasi atas pertemuan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud, Arsjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat open house di kediaman Rosan Roeslani.

Baca Selengkapnya

Soal Waktu Penentuan Arah Koalisi, Golkar Tunggu Momentum Demi Kepentingan Terbaiknya

21 Juli 2023

Soal Waktu Penentuan Arah Koalisi, Golkar Tunggu Momentum Demi Kepentingan Terbaiknya

Erwin Aksa memastikan bahwa arah politik Golkar akan selalu berada di pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Kata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi

15 Juli 2023

Kata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi

Anas Urbaningrum dan Gede Pasek sebut Partai Kebangkitan Nusantara atau PKN belum tentukan arah koalisi untuk Pemilu 2024

Baca Selengkapnya

Airlangga Bilang KIB Belum Bubar Meski PAN Beri Sinyal Merapat ke PDIP

5 Juni 2023

Airlangga Bilang KIB Belum Bubar Meski PAN Beri Sinyal Merapat ke PDIP

Airlangga menyebut dirinya bahkan baru bertemu dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Sabtu malam kemarin.

Baca Selengkapnya

PKB Sebut Golkar Sepakat Gabung KIR, Begini Respons Airlangga

5 Mei 2023

PKB Sebut Golkar Sepakat Gabung KIR, Begini Respons Airlangga

Airlangga menjelaskan, Golkar sedianya sudah membentuk tim teknis untuk koalisi inti.

Baca Selengkapnya

Dua Jam Lebih Bertemu di Istana, Ini yang Dibahas Jokowi dan 6 Ketum Parpol Koalisi

2 Mei 2023

Dua Jam Lebih Bertemu di Istana, Ini yang Dibahas Jokowi dan 6 Ketum Parpol Koalisi

Menurut Airlangga, pertemuan dengan Jokowi ini lebih banyak membahas kondisi perekonomian ke depan. Adakah bahas politik?

Baca Selengkapnya

Politikus PKB Bilang Cak Imin dan Airlangga Bertemu Rabu Besok

2 Mei 2023

Politikus PKB Bilang Cak Imin dan Airlangga Bertemu Rabu Besok

Halalbihalal DPP PKB dan DPP Golkar itu digelar di Resto Plataran Senayan.

Baca Selengkapnya

PAN Yakin Diajak Berkoalisi Partai Lain karena Merepresentasikan Muhammadiyah

30 April 2023

PAN Yakin Diajak Berkoalisi Partai Lain karena Merepresentasikan Muhammadiyah

Bukan hanya jemput bola, Eddy menyebut pihak lain juga berupaya menjangkau PAN untuk berkomunikasi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Bakal Kumpulkan Lagi Ketua Umum Partai Koalisi

26 April 2023

Jokowi Disebut Bakal Kumpulkan Lagi Ketua Umum Partai Koalisi

Sebelumnya pada 2 April 2023, Jokowi juga sudah bertemu dengan lima ketua umum partai koalisi. Tak mengundang Surya Paloh.

Baca Selengkapnya