Indonesia-Filipina Kerjasama Perangi Terorisme  

Reporter

Editor

Selasa, 8 Maret 2011 15:19 WIB

Presiden SBY (kanan) dan Presiden Filipina Benigno Simeon Cojuangco Aquino III (kiri) menyaksikan Kapolri Jenderal Pol. Timur Pradopo (kedua kanan) dan Kepala Kepolisian Filipina Director General Raul M. Bacalzo saling bertukar naskah Nota Kesepahaman di Jakarta, Selasa (8/3). ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO Interaktif, Jakarta -

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan Indonesia-Filipina sepakat meningkatkan kerjasama kedua negara dalam memerangi terorisme. Presiden mengungkapkan terorisme sudah mengancam negara terutama Asia Tenggara. "Ancaman terorisme ini nyata terjadi, " ujarnya dalam jumpa pers bersama Presiden Filipina Beniqno Simeon Aquino III di Istana Merdeka, Selasa 8 Maret.

Kerjasama antara kepolisian kedua negara juga ditingkatkan. MOU telah ditandatangani dengan fokus memerangi terorisme dan Trans National Crime.

Menurut Presiden, kerjasama kepolisian kedua negara perlu diperbaharui dan ditingkatkan. Dalam kerjasama ini, kedua negara bisa saling bertukar pengalaman mengembangkan jaringan pantauan mengantisipasi teror yang terjadi. "Perlu usaha global juga secara nasional untuk cooperation dan efektifitas," katanya. Misalnya, tukar menukar intelegen, pengalaman, pendidikan dan latihan. "Saya kira ini dibutuhkan oleh kedua negara," katanya.

Terorisme ini tidak hanya melibatkan satu negara namun juga warga negara di Asia Tenggara. Terorisme di Indonsia misalnya, melibatkan warga Malaysia dan terorisme di Filipina juga ada warga Indonesia. "Tidak boleh ada save haven untuk terorisme, koruptor dan yang terlibat trans nasional crime," katanya.

Yudhoyono mengungkapkan kerjasama pertahanan juga akan ditingkatkan. Kerjasama pertahanan akan fokus pendidikan dan latihan, penanggulangan bencana, pemberantasan terorisme, patroli-patroli terkoordinasi baik laut maupun udara, serta peacekeeping mission.

Indonesia juga menyatakan siap berkontribusi dalam penyelesaian permasalahan keamanan di Filipina Selatan. Bahkan, Indonesia bersedia menjadi anggota International Monitoring Team sebagaimana dulu Filipina membantu Indonesia dalam tugas monitoring saat proses damai Aceh dilakukan.

Kedua negara juga sepakat mempercepat negosiasi batas-batas maritim kedua negara. "Kalau ini bisa kita selesaikan lebih efektif lagi, kerjasama dalam menghadapi Trans National Crime, terorisme dan kita juga bisa meningkatkan kerjasama di bidang perikanan serta patroli laut dan udara," ujarnya. Dalam waktu dekat, kedua negara sepakat untuk mengeluarkan yang disebut Mandatory Consuler Notification, manakala ada masalah.

Dalam pertemuan ini, kedua negara juga sepakat meningkatkan kerjasama di bidang ketenagakerjaan. Yudhoyono mengingatkan Tenaga Kerja Indonesia dan Tenaga Kerja Filipina banyak yang dikirimkan ke luar negeri. Kerjasama ini berbagi pengalaman, berbagi best practices dengan demikian tenaga kerja kedua negara mendapatkan proteksi.

Presiden Filipina Beniqno Simeon Aquino III menyepakati pandangan Yudhoyono soal menangani terorisme. Dia beralasan terorisme sudah mengancam negara-negara di Asia. Aquino mengapresiasi keberhasilan Indonesia dalam menumpas terorisme. "Memang perlu kerjasama keamanan, terutama dalam kawasan," katanya.

EKO ARI WIBOWO

Berita terkait

Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global

33 hari lalu

Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral

30 November 2023

Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral

Hadiri Peringatan 50 Tahun Hubungan Diplomatik Korea-Indonesia, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Thailand

27 November 2023

Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Thailand

Bertemu Duta Besar RI untuk Thailand, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia - Thailand

Baca Selengkapnya

Mendag Bahas Peningkatan Hubungan Ekonomi Bilateral Indonesia - Inggris

10 Maret 2023

Mendag Bahas Peningkatan Hubungan Ekonomi Bilateral Indonesia - Inggris

Indonesia dan Inggris telah memiliki forum Joint Economic and Trade Committee (JETCO)

Baca Selengkapnya

Jokowi Targetkan Nilai Perdagangan dengan Vietnam Capai US$ 15 Miliar

22 Desember 2022

Jokowi Targetkan Nilai Perdagangan dengan Vietnam Capai US$ 15 Miliar

Jokowi menyebut dalam pertemuan hari ini, dirinya telah menandatangani tiga MoU atau nota kesepahaman tentang kerja sama.

Baca Selengkapnya

PM Australia Tawarkan Bantuan Iklim ke Jokowi untuk Pererat Kerja Sama

6 Juni 2022

PM Australia Tawarkan Bantuan Iklim ke Jokowi untuk Pererat Kerja Sama

Kunjungan Anthony Albanese ke Indonesia menjadi pertemuan bilateral pertama bagi pemerintahan Australia yang baru.

Baca Selengkapnya

Bertemu Menlu Prancis, Jokowi Sampaikan 5 Pesan soal Hubungan Kedua Negara

24 November 2021

Bertemu Menlu Prancis, Jokowi Sampaikan 5 Pesan soal Hubungan Kedua Negara

Jokowi menyampaikan terima kasih atas dukungan vaksin Prancis ke Indonesia yang jumlah totalnya akan mencapai 4,8 juta dosis.

Baca Selengkapnya

Insiden Diplomat Nigeria, Kemenlu: Semoga Hubungan Bilatera Tetap Baik

11 Agustus 2021

Insiden Diplomat Nigeria, Kemenlu: Semoga Hubungan Bilatera Tetap Baik

Kementerian Luar Negeri menegaskan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Nigeria telah berjalan baik.

Baca Selengkapnya

Semester 1 2021, AstraZeneca Raup USD 1,2 Miliar dari Penjualan Vaksin Covid-19

29 Juli 2021

Semester 1 2021, AstraZeneca Raup USD 1,2 Miliar dari Penjualan Vaksin Covid-19

Perusahaan farmasi multinasional AstraZeneca meraup pendapatan US$ 1,2 miliar dari penjualan vaksin Covid-19 sepanjang semester pertama 2021.

Baca Selengkapnya

Indonesia Usul Tingkatkan Kerja Sama Ketenagakerjaan dengan Singapura

22 Juni 2021

Indonesia Usul Tingkatkan Kerja Sama Ketenagakerjaan dengan Singapura

Peningkatan kerja sama tersebut antara lain meliputi permintaan bantuan tenaga ahli Singapura untuk pengembangan Innovation Center dan Talent Hub Kemnaker.

Baca Selengkapnya