Walhi Desak Tol Balikpapan-Samarinda Dibatalkan

Reporter

Editor

Rabu, 2 Maret 2011 09:08 WIB

TEMPO Interaktif, Balikpapan - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia di Kalimantan Timur meminta pemerintah daerah setempat membatalkan mega proyek pembangunan jalan tol senilai Rp 6,3 triliun. Proyek ini diminta dibatalkan karena tol sepanjang 99 kilometer ini nantinya mengorbankan Taman Hutan Rakyat Bukit Soeharto dan Hutan Lindung Sungai Manggar.

“Sebaiknya tidak dilanjutkan saja proyek ini,” kata Direktur Walhi Kaltim, Izal Wardana, Rabu (2/3).

Izal memastikan realisasi pembangunan jalan tol tersebut hanya memperparah kondisi dua kawasan konservasi di Kaltim ini. Saat ini, kata dia, Bukit Soeharto sudah padat akan aktifitas pertambangan batu bara, perkebunan kelapa sawit dan aktifitas industri lainnya.

“Kawasan ini dahulunya kaya akan keaneka-ragaman hayati flora fauna khas Kalimantan. Adalah kesalahan pengelolaan pemerintah daerah yang menyebabkan kondisi jadi seperti sekarang ini,” tuturnya.

Pemerintah Kaltim, kata Izal, berupaya merevisi rencana tata ruang dan wilayah di kawasan Bukit Soeharto yang totalnya seluas 64 ribu hektare. Beberapa kawasan diproyeksikan sebagai kawasan budidaya non kehutanan atau area penggunaan lain.
Sebagian kawasan, kata Izal, peruntukannya untuk pembangunan jalan tol Balikpapan – Samarinda.

Advertising
Advertising

Izal berpendapat keberadaan jalan tol hanya akan dinikmati masyarakat golongan ekonomi menengah ke atas saja. Jalan tol ini, menurutnya hanya proyek ambisius Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak.

Dia memprediksi, realisasi pembangunan jalan tol akan memperparah kerusakan lingkungan Bukit Soeharto dan hutan lindung Sungai Manggar. Jalan tol ini, kata Izal, hanya sebagai jalur transportasi produksi kelapa sawit dan pertambangan lainnya.

Seperti diketahui, jalan tol ini nantinya menghubungkan tiga kota yaitu Balikpapan, Samarinda dan Bontang. Akibat pembangunan jalan tol itu, dua kawasan konservasi rakyat jadi korban, yaitu Bukit Soeharto (24 km) dan hutan lindung Sungai Manggar (8 km).

Awang Faroek Ishak sudah meresmikan proyek prestisius tol penghubung Bontang - Samarinda – Balikpapan ini. Awang mengklaim pembangunan ini akan mempergunakan alokasi dana daerah serta investasi pihak swasta.

Provinsi Kalimantan Timur mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun untuk pembebasan lahan di wilayah Samarinda, Kutai Kartanegara dan Balikpapan. Kontruksi pembangunan jalan tol menelan anggaran sebesar Rp 5 triliun dengan dana dari swasta.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalimantan Timur,Husinsyah, mengatakan, pembangunan jalan tol ini terbagi dalam 5 paket pengerjaannya. Paket pertama adalah jalan menghubungkan Km 13 Balikpapan – Semboja senilai Rp 374 miliar, Km 13 Balikpapan – Manggar (Rp 373 miliar), Semboja – Palaran (Rp 366 miliar), Palaran – Mahkota II (Rp 363 miliar) dan Km 13 Balikpapan – Sepinggan (Rp 373 miliar).

Penggarapan jalan tol Samarinda – Balikpapan merupakan tahap awal pembangunan jalur trans Kalimantan Timur. Nantinya, Kalimantan Timur ingin melanjutkan pembangunan jalan tol Sangata – Maloy (130 Km), Bontang – Sangata (40 Km), Samarinda – Bontang (84 Km) dan penyelesaian proyek Jembatan Pulau Balang (1,5 Km).

SG WIBISONO

Berita terkait

Proyek Jalan Blora Selatan-Ngawi Segera Terealisasi

8 November 2023

Proyek Jalan Blora Selatan-Ngawi Segera Terealisasi

Jalan sepanjang 10 kilometer Randublatung - Getas akan dibangun melalui inpres jalan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Klaim Masyarakat Minta Pembangunan Jalan Tol Ditambah

24 Juli 2023

Jokowi Klaim Masyarakat Minta Pembangunan Jalan Tol Ditambah

Presiden Jokowi mengklaim mendapat banyak permintaan pembangunan jalan tol baru oleh masyarakat lantaran manfaatnya banyak dirasakan

Baca Selengkapnya

Selama 2022, Rp 16,04 Triliun Disalurkan untuk Pembebasan Lahan Jalan Tol

27 Februari 2023

Selama 2022, Rp 16,04 Triliun Disalurkan untuk Pembebasan Lahan Jalan Tol

LMAN menyalurkan Rp16,04 triliun untuk pembebasan lahan bagi pembangunan jalan tol sepanjang 2022.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR: Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2 Siap Beroperasi

22 Januari 2023

Kementerian PUPR: Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2 Siap Beroperasi

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengeluarkan sertifikat laik fungsi untuk Jalan Tol Semarang - Demak Seksi 2 (KM 448+994-KM 465+000).

Baca Selengkapnya

Jalan Tol Semarang - Demak Beroperasi Sebelum Libur Natal dan Tahun Baru 2023

8 Desember 2022

Jalan Tol Semarang - Demak Beroperasi Sebelum Libur Natal dan Tahun Baru 2023

Jalan Tol Semarang-Demak Seksi II ditargetkan dapat segera beroperasi untuk mengantisipasi lonjakan arus lalu lintas Nataru.

Baca Selengkapnya

Jawaban PUPR Soal Rencana Kenaikan Tarif Jalan Tol di Tahun Ini

15 September 2022

Jawaban PUPR Soal Rencana Kenaikan Tarif Jalan Tol di Tahun Ini

PUPR menyatakan hingga saat ini belum ada keputusan terbaru terkait penyesuaian tarif sejumlah ruas jalan tol.

Baca Selengkapnya

PUPR Akan Lelang Proyek 9 Jalan Tol Senilai Rp 148,9 T

25 Juni 2022

PUPR Akan Lelang Proyek 9 Jalan Tol Senilai Rp 148,9 T

PUPR mencatat terdapat 9 ruas jalan tol dengan total investasi Rp148,9 triliun yang tengah disiapkan untuk nantinya dilelang.

Baca Selengkapnya

Warga Tanah Baru Ancam Demo Proyek Tol Cijago karena Jalan Cuma Diganti JPO

24 Februari 2022

Warga Tanah Baru Ancam Demo Proyek Tol Cijago karena Jalan Cuma Diganti JPO

Jalan lingkungan yang bisa dilewati kendaraan roda empat, hanya diganti dengan JPO oleh kontraktor proyek Tol Cijago Seksi 3 di wilayah Tanah Baru.

Baca Selengkapnya

LMAN: Porsi Pembayaran Langsung Pengadaan Lahan 2021 Menjadi 57 Persen

26 Januari 2022

LMAN: Porsi Pembayaran Langsung Pengadaan Lahan 2021 Menjadi 57 Persen

LMAN menyebutkan surat permohonan pembayaran (SPP) yang menjadi syarat pendanaan lahan pun meningkat 87,27 persen

Baca Selengkapnya

BNI dan PT SMI Salurkan Kredit Sindikasi Rp 2,6 Triliun Bangun Tol Cijago

14 Desember 2021

BNI dan PT SMI Salurkan Kredit Sindikasi Rp 2,6 Triliun Bangun Tol Cijago

Nilai pembiayaan sindikasi ini Rp 2,68 triliun dengan porsi BNI sebagai lead arranger Rp1,38 triliun dan PT SMI mencapai Rp1,3 triliun.

Baca Selengkapnya