TEMPO Interaktif, Lhokseumawe: Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto melantik Brigjen TNI George Toisutta sebagai Panglima Komando Operasi Tentara Nasional Indonesia di Aceh. Dia menggantikan Mayjen TNI Bambang Darmono, yang telah setahun bertugas di Aceh. Upacara serah terima jabatan tersebut dilakukan di AulaMakorem 011/Lilwangsa, Lhokseumawe, Sabtu (22/11) siang.Penyerahan tongkat komando panglima operasi TNI di Aceh itu berlangsung sederhana dan hanya diikutiseratusan personel TNI dari tiga angkatan. Selain itu, turut hadir Penguasa Darurat Militer Daerah, Mayjen TNIEndang Suwarya, Wakil Gubernur Azwar Abubakar dan Kapolda Aceh, Irjen Pol Bachrumsyah Kasman.Dalam sambutannya, Panglima TNI, Endriartono mengatakan ketidakdisiplinan dan sikap tidak terpujiyang dilakukan prajurit di daerah operasi, pada akhirnya hanya menuai bencana berupa kebencian danjatuhnya korban di pihak masyarakat. "Saya ingatkan kepada prajurit sekalian, bagi para prajurkit yang dengan sengaja melanggar peraturan, norma, dan ketentutuan hukum yang berlaku, itu sama dengan melakukan pengkhianatan terhadap sesama rekan prajurit lainnya," tambahnya. Kepada wartawan yang mencegatnya sesuai acara serah terima jabatan, Bambang mengatakan sebagian besar impiannya selama menjabat Pang Koops TNI di Aceh sudah berhasil diraih. "Soal saya berhasil menjalankantugas, Panglima TNI sudah berkomentar. Nanti saya dibilang ge er lagi," katanya. Selanjutnya Bambang akan bertugas di Mabes TNI.Tapi, ia mengaku tetap punya impian yang sejak awal kehadirannya di Aceh hingga harus meninggalkan daerahtersebut yang belum tercapai. "Impian saya yang belum tercapai adalah menangkap tokoh GAM. Saya berharap Pak George bisa melakukannya," kata Bambang. Rombongan Panglima TNI tiba di Lhokseumawe pukul 10.30 WIB. Di Lhokseumawe, setelah tiba memlaui bandara Malikussaleh, panglima TNI memimpin upcara kenaikan pangkat 22 prajurit TNI di medan tempur. Dari jmlah tersebut 7 dari TNI AD dan 12 dari TNI AL. Upacara kenaikan pangkat itu digelar di lapangan JenderalSudirman, Lhokseumawe. Zainal Bakri - Tempo News Room