TEMPO Interaktif, GARUT - Komando Distrik Militer 0611 Garut, Jawa Barat, berhasil menemukan ladang ganja siap panen di lahan Perhutani yang berada di Gunung Puncak Gede blok Mandalagiri, Desa Simpang, Kecamatan Cikajang, Sabtu (12/2). “Lahan yang ditanami ganja itu seluas 5 tumbak atau 5 x 15 meter,” ujar Komandan Kodim 0611 Garut Letnan Kolonel Edy Yusnandar, kepada Tempo.
Menurut dia, di ladang tersebut terdapat 862 pohon ganja, diantaranya sebanyak 612 batang siap panen dengan tinggi 1 sampai 2,5 meter dan sebanyak 250 batang ganja telah dipanen. Selain itu juga terdapat ratusan bibit tanaman ganja yang masih di dalam persemaian dengan ketinggian tidak lebih dari setengah meter.
Penemuan ladang ganja tersebut berdasarkan dari hasil laporan masyarakat. Ladang itu pertama kali ditemukan oleh salah seorang petani bernama Baban, 48 warga Kampung/Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang, pada Jum’at (11/2) sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Pada saat itu, Baban berencana untuk membuka ladang kopi. Karena melihat persemaian tanaman yang mencurigakan, Baban pun mengurungkan niatnya dan melaporkan temuannya itu ke aparat desa setempat. “Hari tadi kami cek ke lapangan, ternyata memang ganja. Saat ini barang haram tersebut sudah diserahkan ke polisi untuk diselidiki,” ujarnya.
Edy menambahkan, lokasi penemuan ladang ganja ini tidak jauh dari ladang ganja yang ditemukan pada 16 Januari lalu. Pada waktu itu aparat kepolisian hanya berhasil mengamankan 297 batang pohon ganja yang telah dipanen di Gunung Legok Burak, Desa Simpang, Kecamatan Cikajang.
Ladang ganja ini berjarak sekitar 5 kilometer dari jalan raya. Untuk menembus lokasi ini dibutuhkan waktu tiga jam perjalanan kaki. “Medannya sangat sulit, motor trail juga sulit menembus medan menuju lokasi ladang ganja,” ujar Edy.
Administratur Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan Garut M.Yusuf Nuhadjianto membenarkan bila lahan yang ditanami ganja tersebut berada di atas lahan Perhutani. Menurutnya penemuan ini merupakan salah satu hasil operasi bersama jajaran perhutani dan sosialisasi bersama antara Perhutani dan Kepolisian serta TNI terkait tanaman yang dilarang.
“Setelah ada penemuan ladang ganja beberapa waktu lalu, kita terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tani hutan, makanya bila menemukan tanaman yang mencurigai, mereka langsung melaporkannya,” ujarnya.
Karena itu, tambah Yusuf, saat ini pihaknya bersama aparat Kepolisian dan TNI tengah melakukan patroli bersama pada titik-titik yang dicurigai masih adanya tanaman terlarang tersebut.
SIGIT ZULMUNIR