Idris Marzuki: Hijrah Ulama NU ke PPP Belum Final

Reporter

Editor

Kamis, 10 Februari 2011 14:25 WIB

KH Idris Marzuki. TEMPO/Rully Kesuma
TEMPO Interaktif, Kediri - Dukungan sejumlah ulama Nahdlatul Ulama di Jawa Timur kepada Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih belum bersifat final alias bisa berubah. Saat ini masih terus berlangsung tawar-menawar soal kompensasi apa yang akan diberikan dan didapat oleh dua pihak itu, dan itu pun masih bisa berubah.

“Saat ini masih tawar menawar. Kalau tidak ketemu, bisa saja ulama kembali ke PKB,” kata KH Idris Marzuki kepada Tempo di Lirboyo, Kamis (10/2). Pemimpin Pondok Pesantren Lirboyo Kediri ini adalah tuan rumah kesepakatan ulama Jawa Timur dengan Ketua PPP Suryadharma Ali di Kediri, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Menurut Idris, pertemuan ulama dengan Suryadharma Ali itu komunikasi pembuka dengan PPP. Dalam pertemuan Saat itu seluruh ulama sepakat untuk hijrah ke PPP dan meninggalkan partai masing-masing, yaitu di Partai Kebangkitan Nahdlatul Ulama dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Ia menampik jika keputusan tersebut dianggap sebagai sikap ulama yang meninggalkan PKB. Menurut dia, para ulama yang justru ditinggal oleh pengurus-pengurus partai yang asyik berkonflik. Sementara para ulama di PKNU menganggap partai tersebut tak lagi memiliki nilai tawar politik sehingga bersepakat kembali ke 'rumah lama', PPP, yang dianggap bersih dari konflik dan mapan.

Untuk mengerucutkan dukungan tersebut, para ulama kembali berkumpul di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Senin (7/2) lalu, yang membahas sejumlah tawaran ulama. Mereka yang hadir diantaranya KH Zainuddin Jazuli dari Ploso Kediri, KH Anwar Iskandar dari Pondok Pesantren Al Amin Kediri, KH Idris Marzuki Lirboyo, KH Masubadar Pasuruan, KH Mas Mansur Tolhah Surabaya, KH Abdul Malik Sampang, KH Nur Iskandar SQ Jakarta, KH Syaiful Islam Probolinggo, serta Rois Syuriah PWNU Jawa Timur KH Miftachul Ahyar.

Tawaran pertama yang disampaikan adanya jaminan kader-kader kyai dan ulama bisa duduk di kursi legislatif. Tawaran kedua, jabatan Ketua Umum PPP harus tetap dipegang Suryadharma Ali. Jika dalam Muktamar PPP mendatang Suryadharma kalah dalam pemilihan, para ulama akan mencabut kembali dukungannya kepada PPP.

Menurut Idris Marzuki, komitmen para ulama sudah melekat kepada Suryadharma Ali dan dikhawatirkan akan berubah jika PPP dipimpin orang lain. “Kalau Pak Suryadharma kalah, kami akan pikir-pikir lagi. Bisa saja kembali ke PKB,” kata Kyai Idris.

Saat ini, Suryadharma Ali tengah mempersiapkan pertemuan serupa dengan para ulama di Jawa Tengah. Rencananya, tanggal 13 Februari 2011 akan digelar pertemuan besar di Pondok Pesantren Bumi Ayu, yang melibatkan 2.000 ulama di wilayah ini.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

4 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

7 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

9 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

34 hari lalu

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.

Baca Selengkapnya

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

34 hari lalu

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

39 hari lalu

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

PPP resmi mendaftarkan PHPU ke MK. Berikut pernyataan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi dan keyakinan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

40 hari lalu

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

LSI Denny JA menyatakan Prabowo-Gibran membutuhkan koalisi semipermanen, apa maksudnya? Berikut beberapa jenis koalisi.

Baca Selengkapnya

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

42 hari lalu

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

Partai Persatuan Pembangunan menyatakan masih fokus untuk mencermati perolehan suara yang ditengarai terdapat selisih hasil.

Baca Selengkapnya

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

42 hari lalu

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN penuhi parliamentary threshold di Pemilu 2024. Apa bedanya dengan Presidential Threshold?

Baca Selengkapnya

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

42 hari lalu

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

Partai Persatuan Pembangunan tidak lolos syarat ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Mengapa bisa terjadi?

Baca Selengkapnya